Blog

BAGIKAN

Panduan Praktis dalam Memilih Aspek Rasio untuk Film

film dalam dunia pendidikan

Aspek rasio merujuk pada proporsi atau ukuran gambar yang ditampilkan di layar. Meskipun mungkin terdengar teknis, pemahaman tentang aspek rasio untuk film dapat membantu para pengarang cerita menambah dimensi tambahan ke dalam karya-karya mereka. Ini juga memiliki dampak yang signifikan bagi pembuat film independen dan sutradara dari studio besar, karena aspek rasio yang dipilih dapat mempengaruhi daya tarik penonton dan bahkan menciptakan tren dalam dunia perfilman dan acara televisi.

Penting untuk memahami berbagai aspek dari aspek rasio. Misalnya, penting untuk mengetahui aspek rasio untuk film yang cocok untuk media sosial, yang sering kali memerlukan format gambar yang berbeda, dibandingkan dengan aspek rasio yang sesuai untuk platform streaming seperti Netflix dan Amazon, yang memiliki persyaratan spesifik. Aspek rasio juga dapat bervariasi tergantung pada apakah karya tersebut akan ditampilkan di layar teater atau layar televisi. Oleh karena itu, mari kita siapkan diri dan menjelajahi pentingnya aspek rasio dalam konteks perfilman dan televisi.

Apa itu Aspek Rasio ?

aspek rasio film

Aspek rasio adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan proporsi dimensi panjang dan lebar dari gambar atau layar. Ini adalah angka yang menggambarkan seberapa panjang dan lebar gambar atau layar dalam hubungan satu sama lain. aspek rasio digunakan dalam berbagai konteks, terutama dalam dunia perfilman, fotografi, televisi, dan desain grafis.

Aspek rasio biasanya dinyatakan sebagai dua angka yang dipisahkan oleh tanda titik dua (:) atau “x”, misalnya 16:9 atau 4×3. Angka pertama dalam aspek rasio menggambarkan lebar gambar atau layar, sedangkan angka kedua menggambarkan tinggi. Misalnya, dalam aspek rasio 16:9, lebar gambar adalah 16 unit, sementara tingginya adalah 9 unit.

Pemilihan aspek rasio yang tepat penting dalam pembuatan konten visual karena dapat memengaruhi tampilan dan pengalaman penonton. Berbagai aspek rasio dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda. Sebagai contoh, aspek rasio 16:9 adalah standar umum untuk televisi HD, sementara aspek rasio 2.39:1 sering digunakan dalam film layar lebar.

Pemahaman tentang aspek rasio sangat penting dalam produksi visual, karena dapat mempengaruhi komposisi gambar, framing, dan bagaimana konten visual disampaikan kepada penonton.

Sejarah Aspek Rasio

sejarah aspek rasio

Aspek rasio telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, bergantung pada perangkat yang digunakan oleh orang untuk menikmati media. Seiring dengan perkembangan teknologi, aspek rasio gambar dan layar telah mengalami penyesuaian. Lebih dari 100 tahun yang lalu, film pertama diproyeksikan dalam format 4:3. Pada saat itu, strip film standar dijalankan melalui proyektor, dan cahaya proyektor mengirimkan gambar ke dinding dengan aspek rasio 4:3, atau 1,33:1, yang merupakan perbandingan lebar dan tinggi gambar secara harfiah.

Seiring dengan evolusi industri film, aspek rasio juga mengalami perubahan. Aspek rasio strip film akhirnya menjadi 1,37:1, yang kemudian menjadi standar untuk bioskop di seluruh dunia. Rasio 1,37:1 secara resmi diadopsi sebagai Rasio Akademi oleh Akademi Seni dan Sains Film pada tahun 1932.

Pada tahun 1950-an, popularitas televisi semakin meningkat, dan orang-orang mulai jarang pergi ke bioskop. Distributor bioskop menyadari perlunya melakukan penyesuaian untuk tetap bersaing, sehingga mereka mengadopsi format yang lebih besar seperti Sinerama.

Berapa Aspek Rasio Sinerama?

Sinerama adalah format layar lebar yang diperkenalkan setelah Rasio Akademi diadopsi sebagai standar pada tahun 1932. Format ini melibatkan proyeksi gambar menggunakan tiga proyektor 35mm yang disinkronkan ke layar yang memiliki kelengkungan yang signifikan. Sinerama menggunakan aspek rasio 2,59:1 hingga 2,65:1 untuk menciptakan gambar yang sangat besar dan imersif.

Berapa Aspek Rasio CinemaScope?

CinemaScope menggunakan aspek rasio 2,35:1 hingga 2,66:1. Format ini hanya memerlukan satu proyektor untuk menampilkan gambar di layar, yang membuatnya lebih praktis daripada Sinerama. Dikembangkan oleh Earl Sponable, kepala penelitian di 20th Century Fox, CinemaScope terakhir kali digunakan pada tahun 1967. Meskipun demikian, istilah “CinemaScope” masih digunakan oleh para proyektor dan pembuat film untuk merujuk pada film yang menggunakan lensa anamorphic atau memiliki aspek rasio sebesar 2,35:1 atau lebih.

Menarik untuk memikirkan bagaimana bioskop pada tahun 1960-an berusaha menghadapi persaingan dengan televisi, mirip dengan tantangan yang dihadapi oleh bioskop saat ini. Saat ini, teater menawarkan pilihan antara format 35mm dan 70mm yang lebih besar untuk menarik penonton.

Berapa Aspek Rasio yang Dihadirkan Film 70mm?

Format 70mm semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena sutradara seperti Tarantino, Nolan, dan Paul Thomas Anderson memilih untuk memproyeksikan film-film mereka dalam format ini. Format 70mm memiliki aspek rasio 2,76:1, yang dua kali lebih besar daripada film standar 35mm. Format ini telah menjadi ikonik sejak Ben-Hur yang terkenal pada tahun 1959, dan kini menjadi cara para pembuat film mengundang penonton untuk menikmati pengalaman yang lebih besar. Format 70mm seringkali digabungkan dengan format IMAX.

IMAX modern menggunakan film 70mm yang diproyeksikan secara horizontal dengan 15 perforasi besar per frame, menghasilkan resolusi sekitar enam kali lipat lebih tinggi daripada film 35mm. Layar IMAX rata-rata memiliki ukuran sekitar 72′ x 50′ (22m x 16m), yang jauh lebih besar dibandingkan dengan layar film tradisional yang berukuran sekitar 50′ x 20′ (16m x 6,1m).

Aspek Rasio TV dan Film Modern

Kotak TV dengan aspek rasio 4:3 menjadi umum pada tahun 2000-an, kemudian televisi layar lebar mulai populer. Banyak program televisi lama harus diubah dari format 4:3 ke format 16×9 untuk menyesuaikan tampilan layar yang lebih lebar. Namun, bagi penonton yang menikmati film di televisi, ini adalah perkembangan positif. Pengalaman teatrikal akhirnya bisa dinikmati di rumah, dan seiring dengan ukuran TV yang semakin besar, aspek rasio pun mengikuti perubahan tersebut.

Cara Memilih Aspek Rasio yang Tepat

film editing

Memilih aspek rasio yang tepat adalah keputusan penting dalam produksi konten visual, terutama dalam era digital di mana berbagai platform dan media sosial memiliki preferensi masing-masing. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu kamu memilih aspek rasio yang tepat untuk proyek kamu:

  1. Tujuan Konten

Pertimbangkan tujuan konten kamu. Apakah itu video promosi merek, film pendek naratif, konten media sosial, atau proyek lainnya? Tujuan konten akan mempengaruhi pilihan aspek rasio.

  1. Platform Tujuan

Identifikasi platform atau saluran distribusi utama yang akan kamu gunakan. Setiap platform memiliki preferensi aspek rasio tertentu. Sebagai contoh, Instagram lebih mendukung rasio 1:1 (persegi), sementara YouTube mendukung berbagai aspek rasio termasuk 16:9 (layar lebar).

  1. Audiens Target

Kenali audiens target kamu. Apakah mereka lebih suka konten dalam format layar lebar atau potret? Pertimbangkan preferensi audiens dalam pemilihan aspek rasio.

  1. Genre atau Gaya

Jenis konten dan gaya visual juga berperan penting. Misalnya, film aksi mungkin lebih cocok dengan aspek rasio layar lebar seperti 16:9, sementara film eksperimental dapat memanfaatkan aspek rasio yang lebih aneh.

  1. Ketersediaan Peralatan

Pertimbangkan peralatan yang kamu miliki atau yang tersedia. Beberapa kamera atau perangkat perekaman mungkin lebih baik untuk menghasilkan aspek rasio tertentu daripada yang lain.

  1. Konteks Cerita

 Jika kamu menceritakan cerita tertentu, pertimbangkan bagaimana aspek rasio dapat mendukung narasi kamu. Sebagai contoh, film epik mungkin lebih baik dalam aspek rasio layar lebar.

  1. Kreativitas

Jangan takut untuk bereksperimen. Terkadang, pemilihan aspek rasio yang tidak konvensional dapat memberikan dampak visual yang kuat. Lihatlah proyek-proyek eksperimental atau seni yang mungkin menggunakan aspek rasio unik.

  1. Ujilah dan Evaluasi

Cobalah beberapa aspek rasio yang berbeda untuk melihat mana yang paling sesuai dengan proyek kamu. Terkadang, uji coba adalah cara terbaik untuk menemukan aspek rasio yang tepat.

Ingatlah bahwa tidak ada aturan yang mutlak dalam memilih aspek rasio, dan keputusan ini seringkali tergantung pada proyek dan konteksnya. Yang terpenting adalah memahami tujuan konten kamu, audiens kamu, dan preferensi platform distribusi yang kamu gunakan.

Tertarik untuk berkarier di industri film? Yuk belajar film di IDS | International Design School!

banner college

Mengapa harus kuliah film di IDS? Karena IDS memiliki Program Digital Film & Media Production mengajarkan keterampilan teknis dan estetika kepada mahasiswa untuk menciptakan film dan konten media beragam. Program ini dimulai dari pengembangan cerita, penulisan skenario, dan pembuatan storyboard hingga perwujudannya menjadi film. Mahasiswa juga akan belajar seluruh proses produksi yang mencakup penyutradaraan, manajemen produksi, sinematografi, tata artistik, tata suara, akting, dan penyuntingan. Selain itu, mereka akan mendapatkan panduan dalam memahami aspek manajemen dan bisnis konten dari sudut pandang pemasaran dan distribusi.

JOIN NOW!

Getting into film and digital vidio industry
Tips Kuliah Film di Luar Negeri Sambil Membangun Karier di Industri Film