Blog

BAGIKAN

Tips MeNingkatkan Penjualan dengan Copywriting

teknik copywriting

Copywriting adalah kalimat persuasif yang sengaja dibuat untuk mengarahkan orang-orang melakukan tindakan tertentu. Cara ini biasa digunakan untuk meningkatkan penjualan maupun meningkatkan brand awareness. Copywriting paling sering dijumpai pada iklan. Copywriting menjadi aspek yang sangat penting dalam marketing, namun melakukannya diperlukan trik-trik khusus. Pada copywriting tidak digunakan kalimat yang langsung memerintah konsumen membeli sebuah produk, maka dari itu copywriting sulit dilakukan. Tidak jarang pula diperlukan latihan khusus untuk menciptakan copywriting yang baik, sehingga audiens yang kamu tuju tidak sadar bahwa dirinya sedang diajak untuk melakukan sebuah aktivitas seperti membeli.

Teknik Sederhana dalam Copywriting

Ada beberapa teknik dalam copywriting yang bisa kamu gunakan untuk menjadikan iklan yang kamu buat semakin menarik, yaitu:

  1. AIDA/AIDCA

membuat copywriting

AIDCA memiliki tahap yang hampir sama dengan AIDA, bedanya pada AIDCA memiliki tahap tambahan yang disebut “Conviction.”

Attention: Hal pertama adalah mendapatkan perhatian orang-orang dengan menggunakan kata-kata atau gambar yang menarik serta mampu membuat target audiens mau membaca lebih banyak informasi yang kita tulis. 

Interest: Setelah audiens telah telah tertarik dengan penawaran yang kita buat, selanjutnya adalah membuat mereka tertarik untuk menggunakan produk atau jasa yang kita miliki. 

Desire: Setelah kamu membangun minat audiens, kamu juga harus paham kalau produk atau jasa yang kamu tawarkan akan memenuhi kebutuhan audiens tersebut, sehingga mereka merasa perlu untuk membeli produk yang kamu tawarkan.

Caution: Tahap selanjutnya adalah meyakinkan calon konsumen bahwa produk atau jasa yang kamu miliki layak untuk dibeli. Caranya adalah dengan memberikan testimoni atau tester. 

Action: Yang terakhir mengarahkan calon konsumen untuk membeli produk mu secepatnya.

  1. IDCA

copywriting sederhana

IDCA hampir mirip dengan AIDCA, bedanya teknik ini menghilangkan langkah “Attention.” Cara ini biasa dipakai untuk webpage atau email. IDCA terdiri dari:

Information: Informasi lengkap yang berisi penjelasan produk

Desire: Berisi informasi yang menjelaskan bahwa produk yang kamu miliki dapat membantu masalah calon konsumen.

Conviction: Setelahnya adalah tahap untuk membuat calon konsumen yakin dengan kualitas produk mu, sehingga mereka tidak ragu untuk membeli.

  1. QUEST

target copywriting

Berbeda dengan cara lain, QUEST hanya menargetkan orang-orang tertentu.

Qualify: Tahap pertama adalah menulis penawaran yang hanya dipenuhi oleh calon pembeli.

Understand: Untuk membuat tulisan yang menarik sangat penting untukmu membuat kalimat yang menyatakan kamu sepenuhnya paham dengan masalah yang mereka hadapi. Tunjukkan bahwa kamu mengalami hal serupa dengan calon pembeli.

Educate: Tahap selanjutnya adalah menunjukkan bahwa kamu bisa menyelesaikan calon konsumen-mu. Beritahu mereka kamu memiliki solusi yang sesuai.

Stimulate: Adalah tahap yang berisi ajakan untuk membeli.

Transition: Tahap terakhir yang berusaha mengubah pembaca membeli pembeli. Berisikan rangkuman dari penawaran yang telah kamu buat atau menambah poin baru yang tidak dibahas sebelumnya.  

  1. 4P’s (Versi 2.0)

informasi untuk copywriting

Problem: Hal pertama adalah mencoba menjelaskan situasi atau kesulitan yang sedang dihadapi calon konsumen-mu. 

Promise: Pada tahap ini kamu memberikan penjelasan apa yang dapat diberikan dari produk yang kamu miliki atau lebih tepatnya bagaimana produk mu dapat memecahkan masalah yang mereka punya.

Proof: adalah bukti dari “promise” yang telah kamu buat.

Proposal: Dapat berisi kalimat ajakan yang sederhana ataupun informasi yang rinci.

  1. FAB 

produk copywriting

Features: Informasi yang menjelaskan produk serta kelebihan yang dimiliki produk mu.

Advantages: Setelahnya adalah keterangan mengenai keuntungan yang akan didapat calon konsumen.

Benefits: Benefits berupa kalimat berisi penjelasan tentang manfaat secara lebih lengkap. Akan lebih baik bila benefits yang tertera sesuai dengan apa yang diharapkan calon konsumen. 

  1. OATH

optimasi iklan

Oblivious: Terkadang seseorang tidak mengetahui apa masalah yang ia miliki, maka dari itu konten yang kamu buat berusaha memberi tahu masalah dari calon konsumen-mu. 

Apathetic: Namun bila audiens mu merasa tidak peduli dengan masalahnya, apathetic adalah usaha untuk membuat masalah tersebut tampak lebih nyata dan serius.

Thinking: Setelah mereka cukup paham mengenai kondisi mereka, berikutnya adalah membuat konten yang berisikan bahwa kamu memberikan solusi terbaik daripada yang lain. Bahwa produk mu berbeda.

Hurting: Tahap terakhir adalah waktunya untuk meyakinkan calon konsumen dengan menuliskan informasi yang membantu mereka mengambil keputusan untuk mengambil tindakan.

Sumber:

Baca Juga:  Kaya Cerita Nusantara, Animasi Indonesia Justru Dinilai Tidak Berkembang