Blog

BAGIKAN

10 Organisasi atau Asosiasi Pekerja Film yang Penting untuk Kamu Kepoin!

networking dalam film

Apakah kamu tertarik dengan dunia film dan ingin mempelajarinya lebih lanjut? Ada banyak informasi penting yang perlu kamu ketahui untuk mengenal dunia film lebih dalam, salah satunya adalah mengenai organisasi atau asosiasi pekerja film.

10 Organisasi/Asosiasi Pekerja Film

Ada 10 organisasi/asosiasi pekerja film di Indonesia yang penting untuk diketahui oleh para penikmat film atau yang ingin terjun ke dunia film. Dikutip dari laman Parfi, berikut daftarnya:

  • Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)

PARFI

Sebagai sebuah asosiasi bidang seni peran tertua di dunia, PARFI melakukan upaya-upaya untuk menghimpun para aktor atau aktris film ke dalam organisasi agar kepentingan para aktor atau aktris tersebut terpenuhi. Salah satu isu yang paling krusial yang diperjuangkan oleh PARFI adalah masalah kontrak dengan pihak produksi. Selain itu, isu yang diperjuangkan adalah mengenai hak-hak asuransi selama shooting serta peningkatan kapasitas peraktoran.

  • Persatuan Karyawan Film dan Televisi (KFT)

Dibentuk oleh beberapa insan perfilman dan televisi Indonesia, KFT dibentuk di alamat yang sama dengan lokasi pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yaitu Pegangsaan Timur 56 atau saat ini disebut dengan Jalan Proklamasi 56 Jakarta. Pertemuan yang diadakan pada tanggal 22 Maret 1964 tersebut membahas mengenai masalah yang sedang melanda dunia perfilman. Salah satu masalah yang terjadi adalah kebangkrutan yang terjadi pada perusahaan-perusahaan film hingga menyebabkan banyak studio dan perusahaan yang memberhentikan karyawan-karyawannya. Sejak saat itu, KFT selalu hadir dalam setiap peristiwa yang terjadi dalam perfilman Indonesia.

  • Rumah Aktor Indonesia (RAI)

Organisasi yang berdiri pada tahun 2013 ini bertujuan untuk mewadahi para aktor profesional Indonesia. Syarat untuk dapat menjadi anggota asosiasi ini adalah aktor yang telah membintangi setidaknya 5 film. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur perfilman Indonesia.

  • Indonesian Film Directors Club (IDFC)

IDFC berdiri pada 7 Oktober 2013 dan sejak saat itu memberikan kesempatan kepada para sutradara Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan komunikasi di antara mereka.

  • Indonesian Motion Picture and Audio Association (IMPAct)

Dalam organisasi ini, para sound recordist, penata suara, dan penata musik film Indonesia dapat berkumpul. Tujuan dari didirikannya organisasi ini adalah untuk menetapkan standar dan profesionalisme kerja serta menjadi ruang diskusi bagi para anggotanya.

  • Indonesian Film Editors (INAFed)

Bagi para insan perfilman Indonesia yang ingin bergabung dengan organisasi ini, mereka disyaratkan untuk memiliki minimal 10 portofolio film dalam setahun. Organisasi ini bertujuan untuk menjadi wadah diskusi mengenai editing film dan perfilman bagi para anggotanya.

  • Asosiasi Casting Indonesia (ACI) 

Asosiasi Casting Indonesia (ACI) 

Asosiasi Casting Indonesia (ACI) berperan sebagai wadah bagi para seniman di bidang casting atau pun pencarian aktor atau pemain dalam sebuah produksi film, TV, atau pun iklan. Selain itu, ACI pun biasanya mendukung, merekomendasikan, serta mempromosikan peran Casting Director.

  • Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI)

Berangkat dari kebutuhan dan aspirasi para produser Indonesia untuk turut memberikan kontribusi pada pengembangan industri film Indonesia, APROFI hadir sebagai wadah bagi para produser baik dari rumah produksi atau pun independen.

  • Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI)

PPFI berperan aktif dalam aktivitas perfilman mulai dari nasional, regional, hingga internasional. Mereka juga mengusulkan peraturan atau undang-undang untuk memberikan perlindungan kepada anggota-anggota mereka dalam bidang production house. Selain itu mereka pun menjalin kerjasama antar PPFI dengan Asosiasi Stasiun Televisi di Indonesia sebagai langkah pembinaan dan produksi film layar lebar.

  • Sinematografer Indonesia (SI)

Didirikan pada tahun 2014, SI bertujuan untuk memajukan seni dan ilmu sinematografi dan memberi wadah bagi para sinematografer untuk bertukar ide, mendiskusikan teknik serta mempromosikan film mereka.

Walau masing-masing organisasi atau asosiasi pekerja film yang disebutkan di atas memiliki peran sendiri, satu hal yang sama adalah mereka memiliki tujuan yang sama yaitu memajukan perfilman Indonesia. Dengan semakin terbentuknya regulasi dalam dunia perfilman Indonesia, semoga perfilman Indonesia bisa lebih maju dan semakin diterima di dunia internasional.

IDS | International Design School merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan kreatif yang berfokus pada desain, animasi, dan film. IDS menjalin kerjasama dengan ACI (Asosiasi Casting Indonesia) untuk menyelenggarakan workshop akting. Tujuan workshop ini adalah memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan kemampuan akting dalam dunia perfilman.

Setiap sesi workshop akting akan dipimpin oleh professional Acting Coach & Casting Director yang berpengalaman di industri film Indonesia. Kerjasama ini juga memberikan akses ke Asosiasi Casting Indonesia (ACI), yang terdiri dari para Casting Director profesional yang menangani aktor/aktris di industri perfilman Indonesia. Peserta akan mendapatkan panduan langsung tentang konsep dan proses casting, serta kesempatan jaringan yang lebih baik untuk audisi.