Blog

BAGIKAN

Ini Dia 13 Teknik Lighting yang Dibutuhkan dalam Sinematografi!

teknik lighting sinematografi

Teknik lighting atau pencahayaan merupakan aspek penting dalam filmmaking dan fotografi. Kenapa? Tentunya untuk menjadikan scene dapat terlihat dengan jelas di mata penonton/audiens. Lighting juga dapat membantu menggambarkan mood dan atmosfer yang ada dalam sebuah scene. Oleh karena itu, lighting memiliki banyak teknik yang bervariasi, yang mana tergantung situasi yang ingin ditampilkan. Apa aja sih teknik lighting atau pencahayaan dalam sinematografi? Simak penjelasannya berikut ini ya!

  1. Natural lighting 

Sinematografi

Natural lighting adalah sebuah teknik pencahayaan yang tidak memerlukan lampu dan menggunakan cahaya alami di lokasi syuting. Cahaya pada natural lighting tergantung pada kondisi dan waktu di lokasi. Jadi, lakukan survei lokasi terlebih dahulu dan pertimbangkan waktu sebelum dan saat proses shooting, ya.

  1. Key lighting 

SinematografiKey lighting atau cahaya utama menggunakan lampu dengan pancaran cahaya terkuat. Key lighting, atau sering disebut sebagai cahaya utama, digunakan untuk menonjolkan sebuah scene atau objek di dalamnya. Ketika pemasangan pun, key lighting adalah set yang pertama dipasang. Meskipun merupakan cahaya utama, bukan berarti pancaran cahaya selalu mengarah pada subjek atau objek. Kamu bisa memasang key lighting di mana saja, tergantung dari efek dan mood yang ingin ditampilkan dalam sebuah scene. Teknik ini bisa digunakan ketikaa kamu ingin menarik perhatian audiens terhadap subjek atau membuatnya lebih stand-out dibandingkan objek lain. Lalu, jangan memasang key light di dekat kamera karena akan membuat cahaya tersebar dan tidak berfokus pada subjek.

  1. Fill lighting 

Sinematografi

Fill lighting adalah teknik pencahayaan untuk mengisi dan menghilangkan kegelapan serta bayangan yang diciptakan dari key lighting. Pencahayaan ini tidak secerah key lighting. Biasanya dipasang di arah yang berlawanan dari key light, sehingga dapat menambah dimensi dalam scene. Dengan tujuan menghilangkan bayangan, lampu fill lebih baik dipasang sedikit lebih jauh dari key light untuk membuat cahaya yang lebih soft/lembut. Fill lighting juga bisa digunakan untuk menambah exposure dan menurunkan kontras dalam scene, sehingga scene menjadi lebih jelas.

  1. Backlighting 

Sinematografi

Teknik backlighting digunakan untuk membuat three-dimensional scene, sehingga sering dipasang paling terakhir dalam three point lighting setup. Pencahayaan ini juga dihadapkan ke subjek, tetapi dipasang di bagian belakang dengan posisi yang lebih tinggi untuk memisahkan subjek dari backgroundnya. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah siluet dalam scene dan menghasilkan halo effect.

  1. Side lighting

Sinematografi

Side lighting adalah cahaya yang masuk ke sebuah frame dari samping untuk highlighting/menyorot/menonjolkan seseorang atau objek dalam scene. Side lighting biasanya digunakan untuk membawa mood dan drama dalam sebuah scene, terutama di film noir/crime. Diperlukan pencahayaan besar untuk menghasilkan kontras yang kuat dan low-key lighting untuk menunjukkan tekstur serta memberi aksen pada kontur subjek. Ketika menggunakan side lighting dengan fill lighting, sebaiknya intensitas fill lighting diturunkan supaya menjaga kesan dramatis dalam scene. 

  1. Practical light 

Sinematografi

Practical light adalah teknik pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya seperti lampu atau lilin. Biasanya ditambahkan untuk menghasilkan scene yang sinematik pada malam hari, tetapi tidak cukup untuk menerangkan subjek. Jadi, untuk mengatur intensitas cahaya, dipasang dimmer pada sumber cahaya. Teknik practical light digunakan apabila aktor harus berinteraksi dengan sumber cahaya, seperti scen yang harus menggunakan lampu tidur.

  1. Hard lighting 

Sinematografi

Hard lighting adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk membuat highlight, membuat bayangan, membuat siluet, serta menarik perhatian di frame, terutama ke subjek atau area dalam scene. Efek dari pencahayaan ini juga memberikan kesan yang lebih intens. Pencahayaan ini bisa dibuat menggunakan pancaran cahaya langsung dari lampu atau sinar matahari. 

  1. Soft lighting 

Sinematografi

Soft lighting adalah teknik lighting yang umumnya digunakan untuk alasan estetika dan situasional, seperti membuat efek dramatis, mengganti cahaya yang masuk dari luar, dan sebagainya. Soft lighting juga digunakan mengurangi bayangan yang muncul dari sumber cahaya lain. Selain itu, soft lighting juga berfungsi sebagai beautification karena dapat menyamarkan kerutan wajah atau noda di kulit.

  1. Bounce lighting 

Sinematografi

Bounce lighting adalah teknik lighting yang menggunakan objek berwarna putih, seperti whiteboard atau white card, untuk memantulkan cahaya dari lampu. Teknik ini digunakan untuk memfokuskan cahaya ke subjek tanpa memancarkannya secara langsung. Menggunakan bounce light juga memungkinkanmu untuk menyebarkan cahaya ke set syuting secara rata. Bounce light bisa digunakan untuk membentuk soft light, fill light, side light, atau bahkan backlight. 

  1. High key

High key

High key adalah teknik lighting yang hampir tidak menggunakan rasio pencahayaan di dalam scene sehingga hasilnya sangat terang dan hampir tidak ada bayangan secara visual. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengatur mood dan tone dalam sebuah scene. 

  1. Low key 

low key

Low key adalah teknik lighting yang berkebalikan dari high key. Sumber cahaya yang digunakan pada key light hanya satu saja dan menghasilkan scene yang dipenuhi oleh bayangan. Hasilnya adalah gambar yang sangat kontras dan juga mood yang penuh misteri atau mencekam. 

  1. Motivated lighting 

Motivated lighting

Motivated lighting adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk meniru natural lighting, seperti sinar cahaya matahari, cahaya bulan, atau lampu jalanan di malam hari. Kamu bisa menggunakan filter atau gel berwarna untuk meniru sumber cahaya tersebut agar tiruan cahaya yang dihasilkan terlihat natural.

  1. Ambient light 

Ambient light 

Ambient light adalah cahaya yang sudah ada di lokasi syuting seperti cahaya dari matahari, sinar bulan, atau lampu jalanan. Biasanya digunakan untuk menyinari subjek tanpa mengkhawatirkan gaya spesifik atau kualitas cahaya. Cahaya ini menyinari seluruh lingkungan dalam scene. 

Nah, itulah beberapa hal mengenai teknik lighting sinematografi yang perlu kamu ketahui. Teknik yang benar sangatlah penting untuk membuat sebuah scene terlihat mirip dengan dunia nyata, dan tentunya sangat penting dalam sinematografi dan film. Kamu ingin tahu lebih banyak seputar sinematografi dan film? Yuk, ikuti Program College Digital Film and Media Production di IDS | International Design School. Segera daftarkan dirimu!

Sumber: edu.gcfglobal.org