Blog

BAGIKAN

9 TIPS Agar Portofolio KAMU KEREN!

Portfolio ux

Jika kamu berminat untuk berkarir di dunia UX Design, kamu perlu banget mempunyai portofolio desain yang bagus sebagai modal utama.

Meskipun sudah pernah ada pengalaman di bidang UX Design, portofolio kamu harus tetap update. Biasanya para rekruter mencari kandidat yang bisa menunjukan hasil kerja, skill, dan pengalamannya untuk di bidang desain ini dari portofolio. Akan dijelaskan di artikel ini pentingnya dan apa saja yang harus ada di dalamnya, hingga cara membuatnya. 

  1. Portofolio UX benar-benar penting?

Di era kini, portofolio bisa lebih penting daripada CV. Pertama, karena industri sudah tidak terlalu ketat memerlukan background pendidikan, terutama di dunia desain. Selain itu, CV tidak memuat apa yang industri desain perlukan. Sedangkan dalam portofolio kamu bisa memuat hasil kerja, karakter dari hasil kerja, dan berbagai projek yang pernah kamu garap. Industri desain juga bisa melihat potensi lain yang diperlukan selain UX skill dari kamu jika melihat pada portofolio, misalnya skill desain UI, pengambilan keputusan, atau web development. 

Saat ini, industri lebih mencari tim yang bisa cocok bekerja dengan budaya mereka. Jadi, dengan portofolio, kamu bisa memperlihatkan budaya seperti apa yang cocok dengan kamu. Sulit untuk mencari personaliti yang tepat kalau hanya melihat dari CV yang 99% formatnya sama.

  1. Tujuan

Portofolio harus merepresentasikan diri kamu dan spesialisasi bagian UX yang kamu minati. Didalamnya bisa ditambah sentuhan karakter yang kamu banget. Karena ini adalah cara kamu membuat para hiring manager terkesan. Portofolio merupakan ajang yang tepat agar kamu bisa menyuguhkan karya paling baikmu tanpa bikin bosan orang yang melihatnya.

  1. Apa saja yang wajib ada di UX Portofolio?

Konten portofolio kamu pasti bermacam-macam, tergantung dari perusahaan yang kamu minati atau domisili kamu. Tapi yang paling penting adalah; tunjukkan proses kamu. Tunjukan proses kamu sebelum karya indah itu jadi. Kamu bisa tunjukkan user flows, sketsa, moodboards, dan lainnya yang jadi bagian dari proses kamu membuat karya itu.

Industri juga berharap bisa melihat sisi ini di setiap projek dari portofolio kamu

  • Masalah awal
  • Tim yang mengerjakan
  • Alat yang digunakan
  • Cara kamu memecahkan masalah
  • Proses kamu memecahkan masalah
  • Hasil akhir

Portfolio ux

  1. Tips untuk Portofolio UX kamu
  • Tips untuk pemula

Yang dicari dari desainer pemula adalah personaliti. Jadi disarankan buat kamu agar memasukan unsur personaliti di portofolio kamu. Caranya adalah tambahkan projek personal kamu dan ceritakan pada pembaca dari awal kamu temukan masalah, tahap menemukan ide solusi, sampai penyelesaian masalah itu. Ini akan menarik, terlepas dari berhasil atau gagalnya projek itu. Karena, yang dicari dari desainer pemula bukan hasil yang sempurna, tapi lebih dicari personaliti yang cocok dengan budaya di industri desain.

  • Tips untuk senior dan manager

Untuk para senior, hal yang harus ditunjukkan di portofolio adalah cara kamu mengatur strategi tim kamu, mendelegasikan tugas, atau memimpin sebuah tim. Kalau kamu seorang mentor dari desainer UX junior, kamu bisa tunjukan contoh karya mereka sebelum dan setelah kamu menjadi mentor mereka.

  • Tips untuk mempresentasikan Portofolio UX

Pilih palet warna dan font yang cocok, pastikan kamu punya style guide tersendiri dan konsisten. Jangan buat portofolio kamu terlalu banyak teks yang berat dibaca, dan pastikan desainnya menarik.

  1. UX researcher perlu buat Portofolio juga?

Perlu banget! Mungkin para UX researcher kesulitan untuk membuat portofolionya. Tapi tips yang bisa dilakukan adalah perlihatkan impact kamu pada sebuah projek. Karena ada beberapa hal yang ingin dilihat hiring manager, diantaranya:

  • Siapa kliennya
  • Masalah yang ada
  • Pendekatan penyelesaian masalah
  • Hasil dalam format yang jelas
  • Apa dampaknya untuk seluruh projek
  1. Berapa projek yang harus ditampilkan di UX Portofolio?

Untuk junior, dua atau tiga projek sudah cukup untuk portofolio yang bagus. Kalau kamu berpengalaman bertahun-tahun, jangan tampilkan semua hasil karyamu. Pilih yang benar-benar cocok dengan perusahaan tertentu. Akan lebih baik lagi kalau kamu sudah punya spesialisasi, maka projek yang kamu tampilkan adalah projek di bidang spesialisasi.

Portfolio ux

  1. Apakah perlu video?

Justru ini hal menarik yang bisa kamu tambahkan di portofolio. Bisa berupa video kamu dan klien yang sedang uji coba, atau kamu sedang promosi produk kamu, atau bisa juga video 10-20 detik memperkenalkan website atau cara kerja kamu.

  1. Harus dites dulu sebelum launch?

Biasanya para hiring manager hanya punya waktu 30-60 detik untuk lihat portofolio kamu. Jadi pastikan kamu tes dahulu dan minta sahabatmu untuk coba lihat dan ujicoba projek di portofolio kamu.

  1. Tanpa pengalaman tapi punya Portofolio desain UX, apa bisa?

Kalau kamu belum punya pengalaman di dunia desain UX, kamu bisa coba hal berikut ini:

  • Ambil course

Kamu akan tahu prinsip-prinsip UX dan bisa langsung mempraktekannya

  • Ikut volunteer

Dengan ikut volunteer, selain kamu bisa membangun portofolio dari situ, kamu juga berkesempatan langsung membangun kedekatan dengan pengguna

  • Ikuti kompetisi hackathons

Hackathons bukan kompetisi untuk para programmer saja, tapi bisa bantu untuk memperkaya portofolio kamu juga. 

Dengan tips portofolio diatas, kamu telah memahami apa saja yang perlu disiapkan untuk membuat  portofolio yang diinginkan dan dicari para hiring manager. Siap untuk eksekusi? Kami bisa bantu untuk siapkan portofolio terbaik kamu, caranya dengan bergabung bersama kami di Program College Digital Design and Illustration di IDS (International Design School). See you there!

Sumber: careerfoundry.com