Blog
Yuk! Mengenal Seputar Desain Tekstil
- October 16, 2018
- Posted by: nita
- Category: Articles
Sebagian dari kita pasti pernah melihat deretan kain yang terpajang di toko pakaian atau toko bahan dengan berbagai warna yang menarik. Bukan hanya dari segi warna, deretan kain tersebut juga memiliki bahan yang berbeda-beda untuk setiap jenisnya.
Biasanya, kain-kain tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis bahan yang digunakan, seperti tenun, rajut, atau kain wol. Selain bahan dan warna, kain-kain tersebut juga memiliki pola dan motif yang berbeda-beda di tiap kainnya.
Nantinya, berbagai kain itulah yang diproses menjadi pakaian yang kita gunakan setiap hari. Bukan hanya pakaian, bahan tersebut juga dapat diproses menjadi ragam kebutuhan fesyen lainnya, seperti topi, baju, dengan berbagai desain yang menarik.
Nah, proses menciptakan desain pada berbagai kain dengan motif dan pola yang berbeda-beda itulah, dinamakan desain tekstil.
Apa Itu Desain Tekstil?
Pengertian lainnya, yaitu rancangan motif dan corak baik struktur kain maupun permukaan kain menggunakan elemen titik, garis, bidang, dan warna.
Proses membuat motif atau pola pada kain tersebut harus memperhatikan fungsi,komposisi warna, bentuk, dan tata letak. Motif dan pola serta bahan yang digunakan juga mempengaruhi hasil jadinya. Oleh karena itulah, dibutuhkan seorang desainer tekstil untuk membuat berbagai desain motif dan pola pada kain-kain tersebut.
Sejarah Desain Tekstil di Indonesia
Tekstil sendiri memiliki arti semua yang terbentuk dari serat. Di dalam bahasa latin, pengertian tekstil dari etimologi bahasa “texere” atau “textile” (bahasa Inggris) yang artinya selalu dihubungkan dengan kegiatan menenun.
Sejarah telah membuktikan bahwa dahulu pembuatan tekstil selalu dengan bahan alami, hal ini dikarenakan mereka memanfaatkan alam sekitar dan belum adanya teknologi seperti zaman sekarang.
Awal mula perkembangan tekstil di Indonesia tidak dapat diketahui dengan pasti, namun kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal menenun dan merajut pakaiannya sendiri sudah dimulai sejak adanya kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia dalam bentuk kerajinan, yaitu tenun-menenun dan membatik yang hanya berkembang di sekitar lingkungan istana dan juga ditujukan hanya untuk kepentingan seni dan budaya serta dikonsumsi/digunakan sendiri.
Sejarah pertekstilan Indonesia dapat dikatakan dimulai dari industri rumahan tahun 1929 dimulai dari subsektor pertenunan (weaving) dan perajutan (knitting) dengan menggunakan alat Textile Inrichting Bandung (TIB) Gethouwatau yang dikenal dengan nama Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang diciptakan oleh Daalennoord pada tahun 1926 dengan produknya berupa tekstil tradisional seperti sarung, kain panjang, lurik, stagen (sabuk), dan selendang.
Penggunaan ATBM mulai tergeser oleh Alat Tenun Mesin (ATM) yang pertama kali digunakan pada tahun 1939 di Majalaya-Jawa Barat, dimana di daerah tersebut mendapat pasokan listrik pada tahun 1935. Dan sejak itu industri tekstil Indonesia mulai memasuki era teknologi dengan menggunakan ATM.
Perkembangan tekstil yang paling menonjol terlihat pada zaman sekarang adalah penggunaan mesin dalam proses produksi tekstil. Satu contohnya adalah digital printing. Digital printing merupakan pengembangan teknologi dari teknik cetak saring. Cetak saring sendiri merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain-lain.
Adanya teknologi komputerisasi digital yang sudah berkembang sejak tahun 1994, turut mempengaruhi perkembangan yang signifikan bagi industri tekstil nusantara. Terdapat dampak positif dan negatif terhadap masuknya mesin printing. Positifnya, proses produksi lebih efisien waktu dan singkat. Namun negatifnya, harga kain digital printing yang tergolong murah terkadang lebih menarik perhatian konsumen sehingga cukup berdampak pada pasaran kain yang diproduksi secara handmade.
Klasifikasi Desain Tekstil
1. Desain Struktural
Desain struktural adalah desain dari konstruksi tekstil itu sendiri, baik yang berwujud tekstil polos maupun dalam bentuk tekstil bercorak. Pada tekstil pembuatan corak dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan
lembaran tekstil tersebut. Desain struktural meliputi seluruh metode pembuatan tekstil, yaitu tekstil yang dibuat dari benang, tekstil yang dibuat tidak dari benang, dan tekstil yang dibuat tanpa serat benang maupun Filamen.
2. Desain Permukaan (Surface Design)
Desain permukaan tekstil merupakan desain yang ditujukan untuk memperkaya corak permukaan kain. Desain tersebut bisa mengambil bentuk dari benda-benda yang ada di sekeliling manusia atau berbentuk abstrak.
Yang penting, desainnya berkualitas baik dan tidak monoton sehingga ketika dipandang orang tidak mudah merasa bosan. Biasanya, untuk apa kain itu akan digunakan, merupakan faktor terpenting dalam
perencanaan pengembangan desain.
Bahan-bahan pelapis atau bahan gorden, misalnya, dapat memiliki pola kain yang lebih lebar dibanding dengan kain untuk pakaian. Pola desain untuk dasi, juga akan berbeda jenisnya dengan desain yang direncanakan untuk dicetak di atas meja linen. Hiasan pada kain harus dibuat dengan saksama, dan jangan sampai bergulung atau terlipat.
3. Desain Aplikasi Produk Tekstil
Lazimnya, desain dilaksanakan setelah kain jadi. Meskipun demikian, terdapat pula produk yang didesain sejak awal sebelum proses finishing dilakukan.
Nah, itu dia beberapa hal dasar seputar desain tekstil yang wajib kamu tahu. Sebenarnya, desain tekstil bukan hanya berkutat pada fesyen. Nyatanya, tekstil memiliki wilayah aplikasi sangat luas dan telah melebar lebih dari sekedar dipandang sebagai pakaian saja.
Bagaimana? Apa kamu jadi tertarik mau coba membuat desain motif dan pola yang diaplikasikan pada desain tekstil? Yuk cari tahu dan belajar di acara Open House IDS “Color and Pattern Design Trends” yang berlangsung 20 Oktober 2018 ini. Di acara ini, kamu bakal ketemu langsung sama salah satu desainer tekstil Indonesia, yaitu Fika Julia. Penasaran? Yuk daftar di bio kita dan ramaikan acaranya!
IDS juga punya program kuliah singkat selama 20 bulan yang akan mengantarkan kamu menjadi desainer profesional di bidangnya. Selengkapnya cek di sini
Source:
1 2 3 4
Source pictures:
1 2 3 4 5 6 7