Blog
Etika dalam Memanipulasi Gambar
- March 18, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Dalam usaha menjual sebuah produk atau jasa, memberikan informasi atau menciptakan sebuah citra, manipulasi dalam gambar dapat menjadi alat yang bisa memperkuat pesan yang dikirim ke publik menjadi semakin relevan. Meski demikian, patut diingat bahwa terdapat etika yang harus diikuti oleh editor yang bertujuan untuk menghindari kebohongan yang diutarakan melalui teknik kreatif ini.
Kali ini, IDS | International Design School akan memberikan beberapa ulasan bagi kamu mengenai pentingnya menjaga nilai faktual dalam sebuah gambar. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi hak publik untuk menerima informasi yang benar, namun kredibilitas editor dan tempat ia bekerja. Mari disimak!
- Pastikan Jangan Ada Pihak yang Diuntungkan dan Terbohongi
Definisi dari kebohongan memang menjadi luwes dalam proses advertising ataupun penyampaian berita. Aspek faktual dalam sebuah pesan memang selalu penting tidak peduli industri apa yang editor tekuni. Kendati demikian, dalam beberapa bidang pekerjaan seperti media, sebuah angle foto yang membuat konteks sebuah kejadian berubah dapat menimbulkan keresahan masal. Jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada pihak-pihak yang memiliki keahlian dalam menafsirkan foto atau desain untuk menghindari konflik yang tidak diinginkan.
- Jelaskan Segala Bentuk Manipulasi dalam Gambar
Penting bagi editor untuk menjelaskan proses kreatif mengapa sebuah gambar dimanipulasi baik di sebuah kolom yang secara jelas dapat dibaca oleh penyimak. Jika mengambil contoh dari belahan dunia bagian barat, saat ada dua kandidat politik yang berasal dari dua latar belakang yang berbeda maka colour grading dari sebuah gambar dapat menimbulkan kesalahan persepsi dan menjatuhkan citra seorang editor. Hal-hal seperti ini tentu dapat dihindari atau setidaknya diredam bila editor memiliki wadah untuk menjabarkan motif dari langkah tersebut secara komprehensif.
- Bermain Aman
Pengeditan yang sederhana seringkali dianggap membosankan atau kurang menjual. Namun, perlu diingat bahwa perubahan yang minimalis terkadang malah memperkuat pesan dari gambar. Sebagai contoh, jika sebuah foto atau gambar dirubah menjadi hitam putih, maka akan menambah nilai historis atau emosional dari karya tersebut. Intinya, manipulasi yang minimalis menghadirkan risiko yang minimalis pula.
Demikian tips dari IDS | International Design School bagi kamu yang ingin atau sudah berprofesi sebagai editor. Bila ada kiat-kiat lain yang ingin kamu sampaikan, silakan isi kolom komentar di bawah. Selamat berkarya!
Source:
1 2 3 4 5 6
Photo Source:
1 2 3