Heboh penyebaran virus corona (Covid-19) secara global berdampak ke berbagai sektor industri dunia, termasuk di dalamnya industri perfilman. Secara global, diperkirakan kerugian industri perfilman sampai menyentuh angka fantastis US$5 miliar atau setara dengan Rp71,2 triliun.
Bukannya tanpa alasan, efek virus corona memang melumpuhkan sendi-sendi utama industri film, terutama karena tutupnya bioskop di negara-negara penyumbang pentonton film terbanyak dunia seperti China, Jepang, Korea Selatan dan juga Italia. Bahkan menurut catatan hingga tanggap 14 februari lalu, hampir 70 ribu bioskop di China ditutup karena karantina sebagai upaya meredam penyebaran virus corona.
Hal yang sama terjadi di Korea Selatan, banyak bioskop berhenti beroperasi terutama Daegu yang menjadi pusat penyebaran utama virus corona. Di Jepang, lebih tepatnya Tokyo, juga terjadi penutupan tempat umum termasuk juga beberapa bioskop. Sementara di Italia, hampir separuh bioskop di negara pizza tersebut ditutup setelah kasus corona meningkat 50% dalam kurun waktu sehari saja.
Akibat penutupan bioskop, tentu saja pendapatan dan penjualan tiket turun drastis. Di China contohnya berdasarkan data Artisan Gateway, pada periode libur Tahun Baru China (24 Januari – 23 Februari) hanya berhasil meraup US$4,2 juta. Bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 yang mencapai hingga US$1,76 miliar.
Sedangkan di Korea Selatan, penjualan tiket bioskop turun 80%. Berdasarkan data Dewan Perfilman Korea, penjualan tiket di bulan Februari hanya sebesar 62 miliar Won atau setara Rp 739,5 miliar. Angka ini terbilang kecil bila dibandingkan dengan jumlah pendapatan di periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 189 miliar won atau sekitar Rp2,254 triliun. Korea Selatan sendiri dikenal sebagai pasar terbesar kelima perfilman dunia.
Penutupan bioskop ini juga membuat jadwal rilis sejumlah film lokal dan internasional di Korea Selatan terpaksa dijadwal ulang. Kondisi ini disebut lebih parah jika dibandingkan dengan heboh wabah MERS di tahun 2015. Menurut salah satu petinggi Dewan Perfilman Korea, saat wabah MERS, jumlah penonton film turun hingga 40% tetapi tak sampai terjadi penutupan bioskop.
Total kerugian industri film global menurut perhitungan The Hollywood Reporter mencapai angka fantastis hingga Rp71 triliun. Angka ini tak hanya menghitung kerugian penjualan tiket yang lesu, tetapi juga pengaruhnya terhadap proses produksi industri film. Ini karena kasus corona di Hollywood sebagai pusat industri film dunia juga meningkat.
Dampak Virus Corona ke Industri Film Tanah Air
Sementara di tanah air, dampak penyebaran virus corona belum sampai pada kebijakan menutup bioskop, namun beberapa acara perfilman serta jadwal rilis film Indonesia juga terkena dampaknya. Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia) misalnya, menunda ajang Parfi Awards 2020 yang sejatinya digelar 10 Maret lalu di Bali diundur menjadi 1 Juli mendatang untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Sementara untuk rilis film terbaru, KKN di Desa Penari sudah mengumumkan jika mereka memutuskan untuk menunda premier film yang sebelumnya dijadwalkan pada 19 Maret 2020. Namun pihak pihak dari rumah produksi MD Pictures tak menjelaskan alasan serta tanggap pengganti rilis. Banyak yang menduga, penundaan jadwal rilis film KKN di Desa Penari karena pengaruh penyebaran virus corona.
Informasi terbaru menyebutkan jika vaksin corona akan mulai diperkenalkan ke publik pada April 2020. Namun vaksin ini masih harus diuji tingkat keberhasilannya, dan selama itu, kemungkinan kebijakan penutupan sejumlah bioskop masih akan terus berlaku.
Sama seperti halnya KKN di Desa Penari, beberapa jadwal rilis film internasional juga ditunda. Antara lain; James Bond : No Time To Die, Petter Rabbit 2: The Runaway, Vanguard, My Spy, Doraemon the Movie: Nobita’s New Dinosaur dan yang terbaru Mulan. Mari kita doakan bersama agar penyebaran virus corona ini bisa segera terkendali agar kita bisa menikmati kembali film di bioskop kesayangan.
Blog
IDS | BTEC > Blog > Articles > Industri Film Dunia Rugi Hingga Rp71,2 T Akibat Penyebaran Virus Corona
Industri Film Dunia Rugi Hingga Rp71,2 T Akibat Penyebaran Virus Corona
- March 16, 2020
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
No Comments