Blog
JANGAN LEWATKAN 3 TREND DIGITAL MARKETING INI
- June 24, 2020
- Posted by: poweruser
- Category: Articles
Akibat pandemi Covid-19 ini banyak pebisnis yang mulai tertarik untuk memasarkan produknya melalui digital marketing. Akibatnya persaingan para pelaku digital marketing sangatlah ketat. Untuk kamu yang memang menekuni digital marketing sebagai career path di masa depan, kamu harus memahami perkembangan trend marketing yang semakin merajalela.
Seiring perkembangan zaman, perubahan tren digital marketing semakin signifikan ketika Artificial Intelligence (AI) mulai mendominasi persaingan pasar. Hingga kini peran AI sebagai pendukung pemasaran produk sebuah brand semakin meningkat. Lantas, apa saja sih tren digital marketing kedepannya? Simak, yuk ulasannya!
1. Ad Bidding yang Cerdas
Menurut Emarketer, Google dan Facebook hingga saat ini menempati peringkat pertama dibanding platform lain terkait pendapatan iklan. Masing-masing platform ini meraih $103,73 miliar (Google) dan $67,37 miliar (Facebook). Persaingan antara 2 platform ini membuat para user mampu mendapatkan hasil terbaik dari ads bidding yang lebih cerdas.
Ads bidding memang bukan hal baru dalam dunia digital marketing, akan tetapi dua platform raksasa tersebut semakin kreatif dalam menyuguhkan berbagai opsi untuk para brand dan marketer mempromosikan brand mereka. Misalnya saja, baru-baru ini Google baru saja mengumumkan jika mereka memiliki smart automated bidding yang lebih cerdas, menggunakan machine learning demi optimalisasi target market yang diinginkan. Google menawarkan berbagai jenis strategi seperti CPA, target ROAS, memaksimalkan konversi, dan CPC yang sudah di-upgrade.
2. Predictive Marketing
Berkat digital marketing, setiap orang bisa terlibat dengan suatu brand dengan berbagai cara, mulai dari mengkonsumsi konten dengan cara yang tidak terstruktur hingga melakukan riset pribadi sebelum memutuskan untuk beli suatu produk.
Predictive Marketing merupakan sebuah upaya untuk memahami seluruh interaksi dalam dunia digital marketing yang tidak terstruktur ini, dengan menganalisa pola data positif yang ada kemudian menyesuaikannya dan menyusun cara untuk antisipasi.
Saat ini sudah banyak platform besar yang mulai berbicara tentang predictive analytic dan skor lead predictive. Ini artinya sudah banyak riset dan pengembangan yang tengah dijalankan untuk mendukung kemampuan ini. Baik untuk bisnis berskala kecil hingga bisnis yang sudah sangat besar. Berdasarkan riset GlobeNewswire, predictive marketing analytic akan mencapai mencapai $10,95 miliar pada 2022. Sudah banyak bisnis dan brand yang mencoba untuk memakai teknologi ini misalnya saja industri perhotelan atau resort yang bisa memprediksi berapa jumlah tamu yang akan datang di penginapan mereka. Selain itu e-commerce seperti Amazon juga mencoba menerapkan cara ini, mereka dapat mendeteksi kamu siap untuk belanja kemudian merekomendasikan produk apa yang sesuai dengan email atau eksistensi browser kamu.
3. SEO yang Terstruktur
Google sebagai mesin pencari nomor satu sudah menerapkan “rich snippets” dimana hasil pencarian ini di semua platform dan perangkat mereka memungkinkan para user untuk mendapatkan semua informasi yang dicari dengan cepat dan tepat. Berdasarkan hasil studi Path Interactive, dikatakan bahwa 40% orang dari usia 13 hingga 18 tahun mampu mendapatkan apa yang mereka cari melalui rich snippets.
Upaya dari google ini akan mendorong klik tayang yang lebih banyak dari user dan menurunkan tingkat bounce rate. Penerapan rich snippets saat ini menjadi salah satu bagian besar dalam Skema Markup yang menjadi fokus teknik SEO tahun 2020 ini. Apalagi schema markup sangat mudah diimplementasikan. Banyaknya plugin di platform WordPress dan Shopify, membuat schema markup lebih mudah dikonfigurasi, meski tanpa harus memiliki pengetahuan teknis.