Blog
PELAJARI PRINSIP VISUAL STORYTELLING DALAM DASAR DESAIN DARI ILLUSTRATOR DISNEY PUBLISHING
- June 24, 2020
- Posted by: poweruser
- Category: Articles
Untuk berkomunikasi, manusia menggunakan pengetahuan bahasa dan beberapa atribut sekunder seperti nada, intonasi, volume, dan bahasa tubuh. Itu membantu menambah daya tarik emosional pada sebuah cerita dan juga menyoroti poin-poin utama.
Seniman dan perancang digital Tory Polska, ilustrator untuk Disney Publishing dan Magic Hill Animation, berbagi kiat dan praktik terbaik tentang cara membuat cerita visual yang kuat yang dirangkum dari Icons8. Yuk, simak bersama!
Prinsip Dasar Visual Storytelling
Industri desain grafis, advertising, dan motion pictures berinteraksi dengan konsumen secara senyap. Dengan kata lain, tanpa suara pun sebuah visual bisa bercerita dengan jelas. Itulah yang menjadi dasar komunikasi dalam film animasi.
Penonton terdiri atas orang-orang dari berbagai usia, gender, dan lapisan sosial. Sebelum sebuah kartun bisa disaksikan penonton anak-anak, kreator harus memastikan bahwa kartunnya tidak mengajarkan hal buruk. Bahkan, sebelumnya perlu berkomunikasi dengan sutradara soal projek ini. Sebelumnya lagi, kartun butuh persetujuan panitia yang memverifikasi nilai-nilai etis dan kepantasan dari topik yang diangkat di kartun.
Semua penilaian tersebut membuat sebuah kartun berkomunikasi menggunakan bahasa universal yang terdiri dari gambar dan asosiasi, yang disebut juga psikologi persepsi pemirsa rata-rata (psychology of an average viewer’s perception).
Jadi, siapa yang bertanggung jawab untuk mencari gambar yang cocok dan jelas?
Desainer terlibat dalam pengembangan konten visual film. Tugas utamanya adalah:
- mengumpulkan data input (skrip, visi sutradara, kemampuan produksi teknis)
- me-rework data (sistematiskan, analisis, lakukan penelitian pada topik)
- menghasilkan desain yang menarik, jelas, dapat dimengerti yang memenuhi kebutuhan cerita.
Mari kita perhatikan contoh Brave (2012), animasi studio Pixar.
Gagasan kartun ini sangat jelas, yakni untuk mengubah keadaan kita perlu mulai dari diri sendiri dan mengubah sikap terhadapnya. Ini sebuah pesan moral yang hebat dalam melawan egoisme dan egosentrisme.
Penonton menyukai contoh-contoh spesifik. Pixar menawarkan konflik antara ibu dan anak perempuannya, yang disebabkan perbedaan visi masa depan si anak.
Agar konflik terasa logis, penonton harus diarahkan ke sana. Moral utama film divisualisasikan dengan menunjukkan bagaimana para heroine berusaha mengubah satu sama lain, bukannya mengubah diri mereka sendiri.
Sang ibu mencoba mengekang amarah putrinya yang dilambangkan oleh rambutnya yang kasar dan tidak rapi, sementara sang putri mengubah ibunya menjadi beruang menggunakan ramuan ajaib.
Jadi, kita punya alasan di balik konflik itu. Ingat tentang suara yang dimatikan? Tidaklah cukup bagi para tokoh wanita untuk saling berteriak dan memandang penuh kebencian.
Jadi, bagaimana untuk menambah drama menggunakan alat visual?
Kartun suka menampilkan simbolisasi. Kamu bisa melihat beberapa simbolisme di film Brave. Pertama, perhatikan seberapa besar jarak antara si ibu dan si anak. Apakah kamu tahu alasannya? Lalu, simbol hubungan keluarga dihancurkan untuk mendukung cerita konflik. Mungkinkah ada contoh yang lebih baik daripada narasi visual?
Semua pilihan desain menampilkan cerita dengan cara visual. Semua simbolisme jelas bagi orang dewasa dan anak-anak. Desain membantu memecahkan masalah komunikasi yang bisa muncul antara film dan penonton.
Poin-poin yang Harus Diingat
Berikut ini ringkasan dan highlight dari prinsip-prinsip utama storytelling.
- Visual storytelling membutuhkan pemahaman jelas tentang APA yang ingin kamu sampaikan dan MENGAPA kamu ingin menyampaikan cerita itu.
- Tugas utama dari visual storytelling adalah untuk melengkapi cerita, mengganti teks dengan gambar, dan membangun hubungan kepercayaan yang kuat dengan penonton.
- Komunikasi visual dilakukan melalui gambar. Untuk memutuskan pilihan desai yang tepat, kamu perlu mengumpulkan informasi, menganalisis, dan memprosesnya.
- Ingatlah secondary attributes sebuah topik: gunakan shape, garis, ritme, warna, cahaya, dan pengaturan komposisi. Pada saat yang sama, jangan takut untuk mendobrak peraturan itu dari waktu ke waktu.
- Ingat pada psikologi persepsi penonton, ekspektasi mereka, dan apa yang di luar harapan mereka. Kamu bisa menjadi orang yang memberikan harapan itu.
- Berkomunikasilah dengan penonton dalam bahasa yang akrab dan dimengerti. Dalam hal ini, mereka pasti akan “membaca” pesanmu.