Blog
Anak Film Harus Tahu Nih, Apa yang Dimaksud dengan Bahasa Film?
- July 17, 2020
- Posted by: ids
- Category: Articles
Mungkin orang awam menganggap bahwa film hanyalah hiburan semata atau sekedar ditonton untuk mengisi waktu luang. Namun bagi pecinta film atau sinema, film lebih dari itu. Beberapa dari mereka sengaja mencari pengalaman baru setiap kali menonton film. Tujuannya pun beragam, ada yang ingin mencari esensi dari plot, karakter, pesan, bahasa, dan sebagainya. Apa yang ada di dalam film bisa dikatakan cukup rumit untuk dimengerti. Untuk memaparkan fenomena film, akan lebih baik jika menggunakan metafora bahasa.
Memahami Sebuah Film
Film tidak hanya terdiri dari visual, tapi juga terdiri dari hal dasar seperti tata-bahasa. Tak perlu memiliki kemampuan yang tinggi untuk memahami gambar-gambar yang ada di layar kaca atau butuh waktu lama untuk mengembangkan kesanggupan dalam berkata-kata. Dalam mengerti sebuah film, setidaknya tidak perlu kecakapan intelektual yang tinggi.
Film memiliki banyak persamaan dengan bahasa. Butuh metafora bahasa yang baik untuk memaparkan sebuah film. Maka itu, perlu untuk menambah referensi dalam hal membaca jika ingin menikmati dan memahami kesusastraan. Film bukanlah bahasa namun ia seperti bahasa. Karena kemiripannya, beberapa metode yang digunakan untuk mempelajari bahasa mungkin bermanfaat ketika ingin mempelajari sebuah film. Tetapi tetap saja memiliki perbedaan, karena film bukanlah suatu bahasa penggunaannya konsep linguistik yang teliti dan keras tidak terlalu diterapkan.
Pandangan Ahli Semiologi Film
Para ahli semiologi menelaah film sebagai bahasa dengan merumuskan kembali konsep bahasa tulisan dan lisan. Ilmu film sebenarnya bergantung pada kesanggupan setiap orang untuk merumuskan satuan konstruksi terkecil. Film berbeda dari bahasa tulisan atau lisan, tidak terdiri dari satuan-satuan, tapi lebih merupakan suatu kesinambungan arti. Dalam sebuah shot saja, bisa berisi informasi yang banyak di dalamnya.
Pentingnya Bahasa Film Menurut Edwin
Edwin merupakan seorang sutradara yang telah menghasilkan banyak karya menyampaikan pemikirannya tentang bahasa film. Film-film yang disutradarainya berhasil meraih penghargaan di NETPAC Award, Asian Film Awards, sampai Festival Film Indonesia. Bahkan film panjangnya yaitu Posesif, ditanggapi secara positif oleh penonton yang ada di Festival Film Indonesia yang mengganjarnya Piala Citra untuk kategori Sutradara Terbaik.
Dalam persepktif Erwin, film memberi banyak ide bagus. Ia memilih film pendek sebagai pintu perjalanan karirnya. Menurutnya film pendek adalah “bahasa dalam mencari bentuk sinematiknya sendiri”. Edwin merasa memperoleh kesempatan untuk terus berlatih mematangkan gaya ketika menggarap film pendek.
“Walaupun film pendek seringkali punya bahan yang mentah, yang basic, ia selalu jadi medium yang powerful untuk proses kreatif saya,” ujar sutradara kelahiran 1978 ini. Bahasa itulah yang lalu ia pakai dalam menapaki karier berikutnya: film panjang. Film panjang Edwin dapat dikatakan versi penyempurnaan dari film pendeknya. Ia berhasil mempertahankan bahasa di film pendek agar tetap punya benang merah dengan film panjangnya. Alhasil, film-film panjang yang disutradarai Edwin bisa bergerak secara fleksibel untuk menyesuaikan kebutuhan kreatifnya.