Blog
Ekonomi Kreatif Kian Berkembang, Profesi Animator Banyak Diincar
- August 27, 2020
- Posted by: ids
- Category: Articles
Kemajuan zaman ditandai dengan munculnya ide-ide kreatif dalam pembuatan produk bisnis. Tidak hanya tuntutan zaman, hal tersebut juga terjadi dikarenakan terjadinya evolusi dalam bidang perekonomian sehingga memunculkan istilah ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif sendiri merupakan konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan aset kreatif di berbagai bidang, termasuk subsektor animasi. Kini sektor animasi menjadi sektor prioritas Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk terus dikembangkan.
Sektor Animasi Jadi Prioritas
Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif dalam acara Bekraf Animation Conference (Beacon) 2019 menyampaikan bahwa subsektor animasi kini menjadi sektor prioritas Bekraf. Ia menganggap banyak animator Indonesia dengan bakat dan potensi untuk menciptakan karya yang dapat bersaing di tingkat dunia. Namun, ia juga sadar bahwa tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut karena masih terdapat beberapa hambatan yang memungkinkan subsektor animasi sulit berkembang.
Kendala yang dimaksud, antara lain regulasi dan kebijakan pemerintah yang masih belum sepenuhnya mendukung perkembangan animasi nasional, minimnya dukungan televisi nasional, dan sulitnya akses permodalan. Selain itu juga belum tersedianya sarana kolaborasi dan interaksi antara stakeholder animasi nasional serta kurangnya ajang kreasi dan publikasi animasi nasional.
Kemenperin Tingkatkan SDM
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merancang Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah peta jalanan yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi ketika memasuki era industri 4.0. Salah satu bagiannya yaitu animasi. Kemenperin melalui Balai Diklat Industri (BDI) melakukan upaya dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan pelatihan di bidang animasi kepada 73 peserta. “Pelatihan yang kami berikan itu secara tegas terintegrasi dengan konsep 3 in 1. Artinya, mencakup pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi profesi, dan penempatan kerja,” ujar Eko SA Cahyanto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDM) Kemenperin.
Beberapa peserta yang ikut berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Timeline Studio, Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) Padang, dan PT Jitu Kreasi Utama. Industri animasi termasuk dalam 4 subsektor industri kreatif yang tumbuh sangat pesat. Jika sebelumnya animasi bagian dari film, video, atau fotografi, kini telah menjadi industri sendiri. Tidak hanya berkaitan dengan kartun anak, melainkan digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari games, iklan, desain, arsitektur, simulasi bidang kedokteran, militer, dan lainnya.
Animator yang Sukses di Indonesia
Industri animasi semakin maju, hal ini ditandai dengan sejumlah animator Indonesia juga ada yang berkiprah di kancah dunia, bahkan ikut terlibat dalam beberapa film animasi kelas internasional. Deswara Aulia Subarkah atau akrab disapa Adez Aulia sekaligus CEO G7 AR & VR telah menggeluti pekerjaannya sebagai animator sejak tahun 1995. Tak hanya menggarap proyek dalam negeri, ia juga mengambil bagian di sejumlah proyek animasi internasional, seperti Tripping The Rift, Sing to the Down, Ecopolis, dan lainnya. Adez menilai perkembangan industri dalam negeri selama dua tahun belakangan cukup bagus. Kondisi perkembangan animasi di Indonesia terlihat dari munculnya berbagai film animasi lokal baik di televisi nasional maupun lokal.
Selain animator, jasa pembuatan animasi 2D maupun 3D untuk video juga banyak dijumpai, salah satunya Bobby Muscar yang merupakan pemilik dari Bobby Muscar Film Production sekaligus animator yang mulai merintis sejak tahun 2013. Animasi produksi Bobby kerap digunakan untuk kepentingan iklan maupun company profile. Mulai dari perusahaan swasta, BUMN, hingga Kementerian dan lembaga pemerintah pernah menjadi kliennya. Sejumlah iklan Pizza Hut, U Mild, Jamu Buyung Upik, Garuda Indonesia, Pertamina, dan OJK juga pernah ia garap. Ia menilai perkembangan dunia animasi di Indonesia berkembang pesat. Dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), Indonesia dinilai handal dan mampu bersaing di kancah internasional. Namun, kesiapan dan ketersediaan teknologi yang tertinggal jauh masih menjadi hambatan.