Blog
Belajar 10 Teknik Dasar Perfilman untuk Pemula
- October 10, 2020
- Posted by: ids
- Category: Articles
Membuat film pendek tidak begitu sulit jika kamu telah menguasai teknik dasar. Anggaran yang dikeluarkan juga tidak besar, kamu hanya membutuhkan biaya kaset dan riset. Selain itu, film harus memiliki ide cerita yang bisa berkembang dan berkelanjutan. Penting untuk menentukan fokus cerita dari film yang dibuat. Kalau kamu belum memiliki pengalaman yang banyak di dunia perfilman tapi ingin mencoba membuatnya, yuk simak langkah berikut ini!
- Riset Awal
Riset menjadi poin penting yang tidak boleh terlewat ketika kamu ingin membuat film. Kamu harus mencari tahu terlebih dulu mengenai latar belakang film. Riset yang detail akan memberikan hasil yang lebih baik juga. Tidak perlu pakai cara yang ribet, kamu dapat melakukan riset lewat internet atau bertanya kepada teman dan orang yang sudah mengalami suatu kondisi yang kamu maksud. Jangan lupa catat data-data yang didapat untuk dijadikan bahan referensi.
- Riset Lapangan
Setelah melakukan riset awal, kamu sudah mendapatkan gambaran besar dari film yang dibuat termasuk lokasi pengambilan gambar. Sebelum shooting, lakukan juga riset lapangan. Kamu bisa berusaha akrab dan membangun kedekatan dengan orang-orang yang berada di sekitar lokasi, seperti mengobrol atau bersantai sama.
- Siapkan Peralatan Dasar untuk Keperluan Syuting
Siapkan peralatan dasar seperti kamera, baik handycam atau kamera smartphone sekalipun. Jika ingin mendapatkan kualitas audio yang lebih baik, kamu bisa tambahkan microphone beserta kabel ekstensinya. Gunakan juga tripod agar hasil video terlihat stabil. Charger, baterai cadangan, dan kaset atau memori kosong juga penting untuk menyimpan file.
- Buat Alur Cerita Kasar
Buatlah alur cerita kasar dari hasil riset awal dan lapangan yang telah dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui tempat mana saja dan adegan apa yang akan dimasukkan ke dalam film. Alur cerita kasar akan menjadikan ide yang kamu miliki lebih spesifik dan menarik untuk diangkat.
- Sinopsis
Sinopsis berupa cerita singkat terkait film pendek yang ingin kamu buat. Ini juga berguna untuk menentukan subjek yang akan diwawancara. Mulai daftar pertanyaan dan gambar-gambar (footage) apa saja yang dibutuhkan di luar proses wawancara.
- Pengambilan Gambar
Jika kamu sudah mengetahui siapa saja orang yang diwawancara, lokasi, dan alur cerita, selanjutnya bisa langsung memulai proses pengambilan gambar. Sebelum itu, kamu harus memastikan bahwa situasi dan kondisi siap untuk dilakukan proses shooting. Mulai dari hal dasar, seperti mencairkan suasana wawancara dengan sumber, memastikan bahwa peralatan sudah lengkap, dan memeriksa daftar atau sinopsis awal.
- Alur Cerita Final
Setelah melakukan wawancara, data yang kamu peroleh bisa dikumpulkan dan dikembangkan lagi. Bisa saja hasil dari wawancara memberikan output yang berbeda dari alur kasar yang telah dibuat sebelumnya. Kamu harus perbaiki dan buatlah sinopsis baru dengan menyusun hasil rekaman tersebut. Setelah itu, akan menghasilkan sinopsis final dan dijadikan panduan untuk mengedit.
- Editing Film
Selama proses editing, kamu bisa mulai capture hasil rekaman yang sudah dipilih sebelumnya ke dalam laptop atau komputer. Kemudian input menggunakan program editing video yang sudah biasa digunakan. Susun video kamu berdasarkan script atau kerangka yang sebelumnya sudah dibuat. Tambahkan footage yang sudah kamu take supaya sinematografi semakin menarik. Ingat! Idealnya panjang film berkisar 8 sampai 12 menit.
- Editing dan Soundtrack
Selain menambahkan footage, saat proses editing berlangsung, tambahkan musik latar atau soundtrack yang sesuai. Soundtrack bisa membangun mood pada penonton lebih mendalami adegan yang ada di film kamu. Kalau bisa, buatlah musik sendiri agar film pendek milikmu terlihat semakin menarik.
- Lakukan Color Correction
Agar perhatian audiens tersita, kamu bisa tambahkan opening title dengan judul yang catchy sekaligus bisa menggambarkan keseluruhan film. Masukkan credit title, mixing suara, dan selesai! Jadikan film pendek buatanmu ke dalam bentuk DVD atau simpan di penyimpanan eksternal seperti flashdisk atau harddisk agar bisa ditonton orang-orang.