Blog
Desainer Grafis Indonesia GO Internasional, Bangga!
- February 14, 2021
- Posted by: ids
- Category: Articles
Apakah kamu salah satu penikmat film 300, Hulk, atau Cat Woman? Atau kalau nggak sempat nonton, sudah pernah menyaksikan serial TV Ugly Betty, The Triangle, atau Desperate Housewife yang ditayangkan di Star World atu HBO? Coba perhatikan baik-baik, film dan serial tersebut punya persamaan dari segi desainnya. Mengejutkannya lagi, itu didesain oleh seorang desainer grafis asal Indonesia Yolanda Santosa. Intip perjalanannya dan lihat desainer lain yang juga go internasional, yuk!
Yolanda Santosa
Yolanda adalah salah satu dari banyaknya desainer grafis bertalenta asal Indonesia yang sukses sebagai desainer di bidang branding dan motion graphic. Wanita cantik ini piawai dalam mendesain film title, main title, opening show, hingga memberikan kontribusi besar dalam mempublikasi sebuah film.
Berkat keahliannya, Yolanda berhasil dapat banyak penghargaan. Bahkan, selama tiga tahun berturut-turut, ia dinominaskan meraih Emmy Award. Pada Emmy Nomination 2007, perempuan yang kerap disapa Yo ini masuk dalam kategori Main Title Design untuk serial TV favorit Ugly Betty. Sebelumnya, di kategori yang sama pula, tahun 2006 ia pernah dinominasikan berkat karyanya di serial TV The Triangle yang diputar di The Sci Fi Channel dan pada 2005 lewat serial TV Desperate Housewives.
Selain dinominasikan dalam Emmy Award, Yo juga meraih penghargaan Graphic Design USA 2006 dan Webby Award Honoree 2006. Yolanda pun menceritakan kiat suksesnya, “Saya hanya meyakini kemampuan diri sendiri, dan bisa menawarkan yang terbaik untuk klien,” ucapnya.
Kalim Winata
Yolanda bukan satu-satunya, masih ada seniman grafis lain asal Indonesia yang juga sukses mengibarkan benderanya di industri film Hollywood, yaitu Kalim Winata. Pria kelahiran Jakarta tahun 1965 ini sekarang berkarir sebagai Computer-Generated Images Artist di ImageMovers Digital, salah satu anak perusahaan Disney. Kalim memulai kariernya di bidang animasi ketika menjadi seorang Render Wrangler di Pacific Data Images (PDI) Dreamworks, perusahaan yang memproduksi film animasi Shrek 1-3.
Kalim membagikan kiat untuk menembus studio besar. Menurutnya cukup sederhana dan mudah. Ia menjelaskan, para desainer grafis cukup menampilkan demo riil (portofolio) karyanya di sejumlah website berisi iklan lowongan pekerjaan di industri animasi. Mereka yang melamar biasanya harus melampirkan demo riilnya. “Jika studio tersebut tertarik, mereka akan memanggil pelamar untuk wawancara,” ucapnya.
Melissa Sunjaya
Berikutnya ada Melissa Sunjaya, wanita kelahiran Jakarta 1974 yang pernah berkiprah di sejumlah studio ternama di California, seperti CMg Design Inc., Ph.D, dan Siegel&Gale Los Angeles. Salah satu prestasi Melissa yang patut diapresiasi yaitu ketika mendirikan BlueLounge yang menerima proyek desain, pembuatan logo, dan branding korporasi di AS bersama Dominic Symons. Kliennya, antara lain ID Connect (Liechtenstein), Zoe Design Associates (San Francisco/Singapura), dan Belle Marie Winery (AS).
Henricus Kusbiantoro
Henricus Kusbiantoro merupakan pria kelahiran Bandung tahun 1973 dan ikut mendesain brand expression The The Global Campaign dari Bono U2 untuk AIDS di Afrika, yang diluncurkan dalam World Economic Forum 2006, di Davos, Swiss.Saat ini ia memegang gelar MFA bidang desain komunikasi dari Pratt Institute, New York dan menjadi senior art director bidang branding serta identitas korporat di kantor pusat Landor Associates, San Francisco.
Apakah kamu terinspirasi biar bisa go internasional juga seperti mereka? Yuk, mulai belajar soal desain grafis dari sekarang dengan mengambil program Digital Design College Program di IDS Education! Wujudkan mimpimu untuk menjadi desainer grafis handal!