Blog
Apa yang Membuat Clubhouse Mendadak Jadi Populer?
- March 1, 2021
- Posted by: ids
- Category: Articles
Clubhouse, aplikasi ini sempat menjadi trending di Twitter karena mendadak banyak digunakan oleh pengguna iPhone.Sejak masuk trending topik di Indonesia, mulai banyak pengguna iPhone mendownload dan menggunakan aplikasi ini.
Awal munculnya hype tentang aplikasi Clubhouse adalah saat CEO Tesla, Elon Musk menghosting audio-chat di Clubhouse bersama Robinhood, CEO dari Vaid Tenev. Setelah itu Clubhouse menjadi terkenal dan telah didownload sebanyak dua juta unduhan di App Store pada Januari 2021.
Founder dari aplikasi ini adalah Alpha Exploration Co. yang dipimpin oleh CEO Paul Davison. Di Asia sendiri, Clubhouse menjadi aplikasi populer diantara para pemain industri di Asia, seperti CEO AirAsia Group Tony Fernandes, Founder Fave Joel Neol, VP Marketing Grab Group Cheryl Goh, AI expert dan CEO Sinovation Venture Ki-Fu Le, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya pemain industri saja, banyak influencer di seluruh Asia juga bergabung dalam trend aplikasi audio-chat ini, seperti Jenn Chia dari malaysia, Wendy Cheng dari Singapura, tidak kalah para artis Indonesia seperti Sule, Desta, Ernest dan lainnya juga ikut bergabung dengan Clubhouse ini.
Dilansir dari marketing interactive, seorang dosen dari marketing program di Singapore University of Social Science, Lau Kong Chen, menjelaskan bahwa ke-ekslusifan dari Clubhouse itu sendirilah yang membuatnya banyak diminati.
Menurutnya, Clubhouse diminati oleh banyak orang bukan hanya sekedar karena platform yang menyediakan tempat bagi penggunanya untuk mendengarkan dan berpartisipasi dalam perbincangan secara live, melakukan interview dan diskusi antara beberapa orang dengan topik yang bervariasi saja. Namun karena Clubhouse memiliki fitur eksklusif bagi peserta untuk bisa bergabung dengan sebuah event pada platform itu harus melalui fitur undangan.
Lau Kong juga menjelaskan jika beberapa brand khusus bisa menggunakan hal ini sebagai bagian dari marketingnya. Dia berkata jika Clubhouse bukalah aplikasi yang bisa digunakan oleh sembarang bran untuk mencapai tujuan marketingnya. Karena untuk bisa menggunakan Clubhouse sebagai alat marketingnya tergantung dari model bisnisnya, dibandingkan dengan Facebook, Instagram atau TikTok yang bisa digunakan oleh siapa saja.
“Aplikasi ini cocok untuk brand yang premium dan luxury, karena ini merupakan daya tarik tersendiri dari merek-merek tersebut untuk membuat para audiensnya merasa lebih eklusif,” jelas Lau.
“Untuk mass market brands, Clubhouse akan membatasi keterlibatan mereka dengan target audiens yang bertentangan (tidak masuk) ke dalam target audiens mereka. Dimana hal ini memang bertentangan dengan filosofi pemasaran massal yang memaksimalkan jangkauan merupakan sebuah hal yang penting,” lanjutnya.
Untuk luxury brand, Lau berkata jika mereka bisa mengadakan host talk show dengan artis yang diendorse dan berdiskusi tentang topik yang berhubungan dengan luxury lifestyles, atau bisa juga dengan mengadakan audio event up dengan live music oleh para musisi yang diundang.
Meskipun hype di kalangan pengguna media sosial. Clubhouse tak lepas dari pro dan kontra. Di Indonesia sendiri. Clubhouse terancam diblokir karena belum adanya izin yang masuk. Izin harus diurus agar bisa menjaga ruang digital Indonesia yang lebih sehat dan mampu menjaga keamanan warganet sebagai pengguna aplikasi. Namun kamu tidak perlu khawatir, Dedy Permadi selaku Juru bicara Kominfo mengatakan bahwa proses pendaftaran PSE-PSE sedang, dan akan berjalan sampai batas waktu nanti.