Blog
Sudah Pernah Dengar Tentang Native Ads? Intip Yuk, Penjelasannya!
- July 17, 2021
- Posted by: IDS Education
- Category: Articles
Perkembangan dunia marketing dan advertisement semakin pesat tiap tahunnya. Mengingat kita sudah berada di era digital, maka dunia pemasaran dan periklanan juga sudah bergeser ke ranah digital. Ini menyebabkan dunia periklanan juga ikut bergeser, ada banyak jenis iklan baru yang belakangan cukup populer, yaitu native advertising atau native ads.
Daftar Isi
Lalu Apakah Native Ads Itu?
Native Ads adalah bentuk media berbayar yang diadopsi oleh content creator atau marketer. Jenis iklan ini biasanya sering disebutkan dengan konten berbayar dalam ‘in-feed’ yang tidak mengganggu. Contohnya seperti konten berbayar yang diselipkan atau dipromosikan lewat Twitter, saran posting Facebook, hingga Google Adsense.
Format tampilan Native Ads disesuaikan dengan layout dari platform media yang digunakan, mulai dari font iklan, warna font, hingga bentuk iklan (video atau image). Kemudian Native Ads juga bisa diaplikasikan untuk situs versi desktop, mobile dan aplikasi. Tampilan Native Ads juga lebih user-friendly dibandingkan iklan online konvensional lainnya.
Apa Saja Jenis-Jenis Native Ads?
Native Ads memiliki beberapa jenis dengan format dan keunggulan tersendiri. Disebutkan oleh IAB (Interactive Advertising Bureau) ada 6 jenis Native Ads yang harus kamu ketahui.
1. Unit In-Feed
Jenis iklan yang muncul dalam konten bersponsor, biasanya ada di feed media social, homepage atau landing page dari suatu situs. Penempatan iklan ini sejalan dengan konten. Unit In-Feed setiap situs juga berbeda tergantung dari UX masing-masing situs.
2. Paid Search Units
Merupakan salah satu yang populer dari Native Ads, dimana paid search units muncul dalam penelusuran berbayar, sehingga seolah-olah hal yang wajar meskipun kenyataanya itu adalah iklan berbayar.
3. Recommendation widgets
Biasanya kamu akan melihat iklan tersedia di website, media sosial, hingga di search engine dan recommendation widgets. Kebanyakan iklan akan muncul di samping halaman web atau di bagian bawah artikel untuk merekomendasikan konten yang mungkin membuat kamu tertarik atau kamu sukai.
4. Promoted Listings
Kalau kamu sering belanja online kamu pasti tidak asing dengan yang satu ini, dimana kamu akan lihat daftar promosi (promoted listing) secara rutin. Seperti saat kamu mencari tempat makan, beberapa daftar tempat makan akan muncul di Amazon.com. Meski terlihat wajar, namun itu adalah sebuah iklan berbayar.
5. Display Ads with Native Elements
Native Ads satu ini seperti iklan online pada umumnya, namun penampilannya yang relevan, dengan konten di situs tempatnya muncul membuatnya terlihat organik.
6. Custom
Salah satu jenis konten menjanjikan banyak peluang untuk dilihat banyak pengguna internet, contohnya filter pada Instagram yang merupakan media berbayar dan telah menyesuaikan UX aplikasi instagram.
Apa Keuntungan Menggunakan Native Ads?
Ada banyak keuntungan Native Ads, salah satu yang terbaik adalah kamu bisa dapatkan 50% lebih banyak impression dibandingkan jenis iklan lainnya, baik itu untuk interaksi visual, brand awareness hingga niat untuk membeli yang bisa menghasilkan angka penjualan lebih tinggi jika dilakukan dengan tepat.
Baca Juga: Ditolak Google Ads? Jangan Kecewa! 4 Situs Penyedia Iklan Berikut Patut Kamu Coba
Untuk membuat iklan dibutuhkan strategi dan konten yang baik. Untuk membuat konten iklan yang baik, kamu butuh design visual atau video yang menarik pula. Kunci untuk membuat 2 konten ini adalah keahlian desain yang mumpuni. Bagi kamu yang tertarik untuk terjun di dunia digital advertising, bekali dirimu dengan skill design yang canggih. Caranya, ambil kuliah desain, kuliah animasi hingga kuliah film di International Design School.
Kamu bisa mengambil gelar profesionalmu bersama International Design School sebagai salah satu sekolah desain, sekolah film dan sekolah animasi terbaik di Indonesia. Cek info detail cara pendaftaran, website, atau webinar IDS dengan mengunjungi linktree di bio Instagram IDS!