Blog
4 Jenis Color Spaces yang Harus Dipahami Mahasiswa Kuliah Design
- September 21, 2021
- Posted by: nita
- Category: Articles
Sebagai anak kuliah design atau sekolah design, memahami jenis dan komposisi warna adalah hal yang sangat penting. Pastinya, kamu harus tahu perbedaan antara HEX vs RGB vs CMYK vs PMS.
Keempat warna tersebut selalu digunakan dalam pembuatan desain baik itu secara digital ataupun cetak. Selain skill gambar dan kreativitas, pengetahuan soal warna juga sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa kuliah desain khususnya jika kamu ingin berkarir di industri desain.
HEX
HEX adalah salah satu representasi warna dari berbagai model warna dengan menggunakan nilai hexadecimal, menurut Shutterstock. Sebuah warna HEX akan ditulis dalam kombinasi digit dari huruf dan angka setelah tanda pagar, misalnya saja #FF8849, #3DB7E4, atau #69BE2.
Warna hexadecimal mengikuti format #RRGGBB yaitu RR adalah kode untuk red, GG adalah kode untuk green, sedangkan BB adalah kode untuk blue. Sedangkan kisaran 00 hingga FF adalah skala untuk menentukan intensitas warna. Misalnya saja kode HEX #FF0000 adalah warna murni karena komponen warna merah punya nilai maksimal FF.
Hex biasanya digunakan oleh designer untuk mengembangkan desain pada website. Jika kamu ingin jadi web designer, maka HEX harus benar-benar kamu kuasai.
CMYK
CMYK singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, Key/Black. Penggunaan jenis warna ini biasanya untuk desain yang hasilnya akan dicetak. Mesin cetak nantinya akan membuat gambar dengan menggabungkan warna CMYK jadi beberapa tingkat lebih tinggi dari tingkatan warna tinta fisik yang dikenal sebagai pencampuran subtraktif.
Seluruh warna dimulai dari warna tinta putih, kemudian setiap lapisan tinta akan mengurangi tingkat kecerahan awal untuk menciptakan warna yang diinginkan. CMYK hanya punya 4 warna, sehingga warna yang dihasilkan pun sangat terbatas.
CMYK digunakan saat kamu ingin mencetak kartu nama, poster, pamflet, kemasan produk, atau jenis barang cetak. Warna CMYK akan terlihat lebih tajam ketika dicetak, jadi pastikan kamu sudah menggunakan jenis warna ini untuk kebutuhan percetakan.
RGB
RGB adalah sebuah metode penggambaran suatu warna yang terdiri dari merah, hijau, dan biru. RGB merupakan sistem pencampuran warna primer dalam berbagai kombinasi dengan tujuan menciptakan spektrum warna yang lebih luas. Awalnya warna RGB adalah hitam, lalu akan berubah setelah ditambah dengan warna hijau, merah, dan biru. Ketika warna-warna tersebut digabungkan, akan membentuk warna baru seperti kuning, cyan, atau magenta.
RGB sering digunakan untuk desain on screen yang kerap kali muncul di TV, layar komputer, smartphone, tablet, dan gadget lainnya. Hampir semua karya digital akan menghasilkan warna yang lebih baik jika menggunakna RGB.
PMS (Pantone Matching System)
Warna Pantone adalah sebuah sistem pewarnaan yang memungkinkan adanya pilihan produksi warna yang konsisten dan akurat di seluruh belahan dunia. Sejak kemunculan Pantone, seluruh pihak dalam industri desain kini bisa memilih warna yang presisi.
Untuk gambaran kamu, saat menggunakan sistem pewarnaan yang lain, hasil di berbagai alat percetakan bisa beda. Perbedaan software, printing, dan tools lain bisa menyebabkan perubahan warna. Tetapi dengan adanya Pantone, warna yang dihasilkan selalu sama. Ini karena PMS memiliki lebih dari 1.000 warna yang memiliki tanda sesuai dengan angka masing-masing. Meski dicetak dengan alat yang berbeda, hasil parna Pantone akan sama karena mengikuti identifikasi warna yang sudah ada.
Itulah 4 jenis warna yang harus diketahui mahasiswa kuliah design. Kamu bisa belajar lebih banyak tentang warna dan ilmu design lain dengan mengambil kelas di sekolah design IDS. Cek website IDS atau linktree di bio Instagram IDS untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran, webinar, dan voucher Pra Kerja.