Blog
Yuk Ketahui Perbedaan Single Opt In dan Double Opt In!
- July 3, 2017
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Pada dunia email marketing dikenal istilah Single Opt In dan Double Opt In. Kedua metode itu kiranya serupa tapi tak sama. Mau tahu mengapa dikatakan demikan? Yuk, simak artikel berikut dengan seksama!
Daftar Isi
Apa itu Single Opt In?
Single Opt In merupakan salah satu jenis metode penambahan contact list email melalui proses registrasi akun. Bagi pengguna yang sudah mendaftarkan email-nya untuk masuk ke dalam contact list tertentu maka akan langsung bisa mendapat email iklan secara berkala.
Pada Single Opt In, proses registrasi sudah sekaligus proses verifikasi. Hal itu menjadikan pendaftaran akun menjadi lebih mudah dan ringkas. Dengan begitu, kamu bisa langsung bekerja memasarkan produk atau kampanyemu kepada pengguna email yang ada di contact list.
Apa itu Double Opt In?
Sama halnya dengan Single Opt In, Double Opt In merupakan jenis penambahan contact list email. Perbedaannya terdapat pada proses pendaftaran email ke dalam contact list. Pada metode ini, proses registrasi dan verifikasi menjadi terpisah.
Saat pengguna email mendaftarkan akunnya ke dalam contact list kamu maka dia perlu memverifikasi akunnya. Verifikasi tersebut dilakukan melalui link tertentu yang akan dikirim ke alamat email mereka. Setelah itu, barulah pengguna email itu masuk ke dalam contact list kamu.
Mana yang Lebih Baik? Single Opt In atau Double Opt In?
Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangannya. Pada Single Opt In, kelebihan utamanya ialah pada cepatnya proses registrasi sebuah email masuk dalam contact list.
Proses yang cepat itu memunculkan kemungkinan kamu memperbanyak contact list dengan cepat pula. Dengan begitu, proses email marketing yang akan kamu lakukan bisa lebih cepat terlaksana.
Meski begitu, proses yang cepat itu memunculkan beberapa kelemahan. Kelemahan pertama ialah kemungkinan pendaftaran fake email cukup besar. Hal itu disebabkan tidak adanya proses verifikasi akun email sehingga siapapun bisa mendaftarkan email palsu mereka yang bisa jadi digunakan sebagai pancingan agar dapat meretas situsmu.
Kelemahan kedua ialah kemungkinan contact list berisikan email yang salah ketik atau terdaftar dua kali lebih besar. Sama halnya dengan kelemahan pertama, hal ini disebabkan tidak adanya proses verifikasi saat registrasi.
Sedangkan, Double Opt In memiliki kelebihan pada proteksi contact list sehingga email yang mendaftar sudah dipastikan bukanlah fake email atau email salah ketik. Hal itu dikarenakan penerapan fitur verifikasi email.
Selain itu, dengan menggunakan metode ini, kamu akan mendapatkan contact list yang tepat sasaran sesuai kebutuhanmu. Sebab, pendaftar tersebut merupakan individu yang memiliki interest terhadap produk atau kampanye sosial yang tengah kamu lakukan. Dengan begitu, proses email marketing yang kamu lakukan lebih efisian dalah hal kualitasnya.
Meski begitu, proses verifikasi yang dilakukan dalam metode ini kiranya menjadi kelemahannya. Proses pendaftaran masuk ke dalam contact list menjadi lebih lama karena adanya verifikasi akun. Hal itu menjadikan contact list kamu tidak bertambah dengan cepat.
Kelemahan kedua, metode ini bisa saja menjadikan email yang kamu kirim masuk ke folder spam contact list-mu. Hal itu lantaran begitu banyaknya email yang dikirim di awal proses registrasi dan verifikasi akun. Email contact list-mu bisa saja berpikiran email-email yang masuk dalam proses registrasi dan verifikasi itu sebagai email spam.
Bila disimpulkan, metode Single Opt In mengedepankan pada kuantitas email yang masuk dalam contact list, sedangkan Double Opt In mengedepankan pada kualitas. Dengan demikian, kedua metode itu sama baiknya bergantung tujuan yang hendak kamu capai dalam email marketing. Bila lebih menyasar kuantitas, kamu bisa memilih Single Opt In. Bila mengedepankan kualitas, disarankan untuk menggunakan metode Double Opt In.