Blog
Inilah Seluk Beluk Startup yang Harus Kamu Tahu
- October 19, 2017
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Tentunya kamu semua sudah tidak asing dengan kata startup, bukan? Ya, beberapa tahun belakangan ini sepertinya startup menjadi sebuah bisnis yang sedang ‘ngetren’ dan menjadi primadona. Sebut saja nama – nama seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak, ataupun Traveloka. Banyak startup yang didirikan oleh anak negeri yang masih berusia muda namun sudah menuai kesuksesan bahkan bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Apakah sebenarnya startup itu? Berikut akan kita bahas pengertian startup serta seluk–beluknya yang harus kamu ketahui!
Apa itu Startup?
Menurut Wikipedia, Startup merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Dari definisi diatas dapat kita simpul bahwa bisnis startup adalah suatu bisnis yang baru berkembang. Namun, bisnis startup ini lebih identik bisnis yang berbau teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah tersebut.
Jenis bisnis startup sangatlah beragam. Sebut saja beberapa contoh seperti Gojek dan Grab yang bergerak dibidang transportasi online berbasis aplikasi. Tokopedia dan Bukalapak yang merupakan situs jual beli berbasis marketplace, atau bahkan Traveloka yang merupakan bisnis online travel agent. Namun semuanya memanfaatkan teknologi dan internet untuk mengembangkan bisnisnya.
Karakteristik Startup
Nah, ternyata bisnis startup ini juga memiliki beberapa karakteristik, lho, untuk membantumu membedakan apakah sebuah bisnis tergolong startup atau bukan. Yuk simak!
1. Perusahaan startup masih baru didirikan dan baru berusia beberapa tahun
2. Perusahaan-perusahaan startup harus berinovasi agar dapat berbeda atau unik dibandingkan dengan competitor (atau perusahaan yang sudah ada). Misalnya, Gojek menawarkan kemudahan memesan ojek via aplikasi, yang merupakan inovasi dari ojek konvensional yang kita kenal dari dulu.
3. Startup memiliki tim dalam jumlah yang kecil (tidak mencapai 15 orang). Namun pada kenyataannya, jika sudah berkembang tentunya pasti membutuhkan anggota yang jauh lebih banyak untuk mengatur jalannya bisnis tersebut.
4. Startup belum memiliki struktur perusahaan yang mapan dan organisasinya masih belajar dan bereksperimen. Bahkan tidak jarang beberapa pendirinya memegang jabatan yang rangkap di awal masa pendiriannya.
5. Untuk mewujudkan misi visi perusahaan dengan cepat, maka perusahaan startup harus fokus pada core–business dengan cara bekerja sama dengan pihak ketiga. Dalam dunia startup IT, para pemilik produk biasanya membuat API (Application Programming Interface). Ada juga pekerjaan-pekerjaan yang di-outsource atau menggunakan jasa freelance.
6. Perusahaan startup harus mudah beradaptasi dengan kondisi pasar, teknologi baru dan produk yang lebih kompetitif. Dalam dunia startup IT, dikenal dengan istilah pivot. Maka jangan heran bila perusahaan startup akan senantiasa melakukan pembaharuan ataupun penambahan fitur–fitur baru demi mengembangkan usahanya
7. Perusahaan-perusahaan yang baru berdiri atau startup penuh dengan ketidakpastian. Perusahaan startup tidak memiliki kekuatan untuk melakukan pemasaran yang besar-besaran (kecuali sudah ada pendanaan atau pemasukan) dan dalam beberapa hal ada unsur penolakan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan. Tapi perusahaan ini juga bisa melakukan strategi pemasaran yang besar jika mereka mendapatkan investasi atau pemodal dalam jumlah besar.
Perkembangan Startup di Indonesia
Di Indonesia sendiri, startup bisa dibilang sedang berada pada masa kejayaannya, dan orang berbondong–bondong mencoba peruntungannya di bisnis ini. Startup teknologi mulai terdengar namanya di indonesia sejak 10 tahun lalu ketika masyarakat masih lugu dengan perkembangan industri teknologi dan 5 tahun kemudian startup semakin populer berkat pemberitaan di media. Melejitnya perkembangan dunia startup tidak terlepas dari pemberitaan tentang sebuah startup yang mendapatkan pendanaan ratusan juta dollar, bahkan Gojek yang telah menjadi salah satu startup “Unicorn”, karena mendapatkan pendanaan baru sebesar 10 triliun rupiah.
Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net, menggolongkan startup di Indonesia dalam tiga kelompok yaitu Startup pencipta game, Startup aplikasi edukasi serta Startup perdagangan seperti e-commerce dan informasi. Menurutnya Startup game dan aplikasi edukasi punya pasar yang potensial dan terbuka di Indonesia. Hal ini dikarenakan proses pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah. Menurut dailysocial.net, sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 Startup lokal yang ada di Indonesia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari potensi pengguna internet di Indonesia yang terus naik dari tahun ke tahun. Dan sepertinya dalam beberapa tahun ke depan, lahan bisnis ini masih menjadi salah satu yang menggiurkan untuk dicoba.
Bagaimana? Tertarik untuk mendirikan startup-mu sendiri?
Source: 1 2 3