Blog
Arti Penting Seorang Sinematografer
- October 28, 2013
- Posted by: Malika Muchtar
- Category: Articles
Banyak dari kita selalu beranggapan bahwa DOP ( Director of Photography) adalah seorang kameraman, padahal tanggapan itu salah. DOP atau biasa juga disebut sinematografer, adalah orang yang bertanggung jawab atas semua aspek visual dalam pembuatan sebuah film. Sinematografer juga bertugas untuk menyusun daftar perangkat kamera yang dibutuhkan seperti filter, lensa, jenis film, tata lampu dan tata kamera.
Sinematografi (dari bahasa Yunani: kinema – κίνημα “gerakan” dan graphein – γράφειν “merekam”) adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar fotografis untuk suatu sinema. Sinematografi sangat erat hubungannya dengan seni fotografi tetap.
Seorang Sinematografer akan dibantu oleh sebuah tim yang dibentuknya mulai dari:
1) 1st Camera Assistant yang bertugas mendampingi dan membantu semua kebutuhan shooting mulai dari pengecekan alat-alat hingga mempersiapkan sebuah shot.
2) Focus Puller yang bertugas membantu sinematografer dalam memutar focus ring pada lensa sehingga subjek yang diikuti kamera bisa terus dalam area fokus.
3) Camera boy istilah ini sering digunakan pada industri film di Hollywood, adalah seorang asisten kamera yang bertugas membawa kamera atau mempersiapkan kamera mulai dari tripods hingga memasang kamera pada tripods tersebut.
4) Grip adalah bertugas untuk memastikan letak kamera seperti yang diinginkan DOP baik secara level atau tinggi rendahnya. Grip juga bertanggung jawab dalam perpindahan kamera, memasang dolly track dan sebagainya.
5) Gaffer adalah istilah untuk seorang yang bertanggung jawab atau kepala departemen pencahayaan. Bersama DOP, Gaffer akan berdiskusi tentang warna, jenis cahaya dan gaya tata cahaya.
6) Lightingman adalah orang-orang dalam departemen pencahayaan yang bekerja menata lampu sesuai dengan perintah Gaffer dan kemauan DOP.
Sinematografer harus mendukung visi dari sutradara dan skenario, karena yang disampaikan ke pada penonton adalah semua informasi dalam bentuk visual yang sesuai dengan visi sutradara dan skenario. Walaupun di beberapa kasus, sutradara bisa mengubah jalan cerita dalam skenario demi keindahan bercerita yang sudah merupakan gaya sutradara tersebut. Sinematografer yang baik harus juga mengenal dengan baik atau memahami alat yang akan dipakai dalam pembuatan sebuah film. Kamera atau peralatan yang lain hanyalah “alat bantu” atau tools saja, Sinematograferlah yang memindahkan semua ilmu dan pengetahuan kita lewat kamera tersebut.
Ingin belajar menjadi sinematografer? Yuk belajar di College Program – Digital Film & Media IDS | International Design School, karena kamu bisa belajar langsung dari salah satu sinematografer profesional, Abdul Dermawan Habir (Gerry), yang telah berkarya hingga level internasional.
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sinematografi
Photo Credit: Scott Kinmartin via Compfight cc