Blog
Ketahui Jenis-Jenis Lampu Kilat atau Flash di Fotografi
- December 4, 2013
- Posted by: Herti Annisa
- Category: Articles
Lampu kilat atau biasa dikenal sebagai flash sudah jadi salah satu aksesori kamera yang utama. Lampu kilat digunakan untuk memberikan cahaya ketika kamu memotret dalam kondisi kekurangan cahaya. Tak hanya berkaitan dengan cahaya, lampu kilat juga digunakan untuk keperluan artistik agar menghasilkan foto yang menarik. Setelah sebelumnya IDS | International Design School memberikan sejarah lampu kilat, sekarang kamu harus mengetahui jenis-jenis lampu kilat.
Oh iya, untuk kamu yang ingin menjadi fotografer, yuk ikuti program yang ada di IDS. Kamu bisa mengambil ProgramĀ Creative Course, lho.
1. Flash Built-in
Jenis ini merupakan lampu kilat yang terdapat di dalam sebuah kamera atau perlengkapan standard yang dimiliki semua kamera digital. Karena memiliki banyak keterbatasan, lampu kilat ini biasa digunakan untuk keperluan di ruangan gelap atau memotret di malam hari.
Cahaya yang dihasilkan flat dan sangat frontal, tidak ada pengaturan pada lampu tersebut sehingga tidak bisa diarahkan sesuai selera, menguras baterai kamera merupakan beberapa kekurangan dari lampu kilat jenis ini. Jika kamu menggunakan lensa tele atau zoom, jangan sesekali menggunakan lampu kilat jenis ini. Kamu akan menemukan bayangan hitam di bagian bawah pada foto kamu, jika kamu memaksa memakainya.
2. Eksternal
Flash Eksternal atau speedlite menggunakan daya baterai secara independen. Jika kamu menggunakan jenis ini, terdapat sistem pengaturan sehingga kamu bisa mengaturnya sesukamu. Kelebihan dari lampu kilat flash built-in adalah bisa digunakan jika kamu memakai lensa zoom. Jadi, kamu tak perlu khawatir karena lampu kilat ini bebas bayangan di bawahnya. Lampu kilat jenis ini bisa dipisahkan dari kamera sehingga dapat difungsikan untuk aksesori tambahan, seperti sorfbox, payung, filter, dan lain-lain. Beberapa kelebihan tersebutlah yang membuat fotografer profesional menggunakannya. Kekurangan dari flash eksternal ini adalah daya yang terbatas sehingga membutuhkan waktu beberapa detik untuk bisa digunakan pemotretan selanjutnya.
3. Lampu Studio
Jenis ini pasti sudah kamu lihat di studio foto. Lampu studio memiliki tenaga yang besar sehingga tidak dipasang bersama kamera, tetapi pada stand. Terdapat dua jenis dari lampu studio, yaitu monobloc dan powerpack. Monobloc digunakan secara individu dan daya langsung dari colokan listrik, sedangkan powerpack berukuran lebih kecil dengan menggunakan baterai berbentuk seperti aki untuk dayanya. Berkekuatan tinggi dengan memiliki kecepatan tinggi untuk memotret secara beruntun, merupakan salah satu kelebihan dari lampu studio ini.
4. Manual
Lampu kilat ini bisa dikatakan menjadi lampu kilat yang paling sederhana. Dengan menghimpun daya dari baterai dalam elektro kondensator, lampu kilat tipe ini akan melepaskan seluruh kilatan melalui flashtube. Maka dari itu, untuk tipe ini membutuhkan waktu yang lama agar dapat digunakan kembali. Pencahayaan lampu kilat manual hanya diatur oleh diafragma lensa karena tidak memiliki pengatur intensitas cahaya internal. Kamu dapat mengenali lampu kilat jenis ini. Lampu kilat ini hanya menyertakan tombol on/off dan lampu indikator dan memiliki satu kontak listrik di telapak hotshoe.
5. Semi Auto (Thyristor)
Thyristor merupakan pengembangan dari lampu kilat jenis manual. Lampu kilat yang biasa disebut auto ini, menempatkan sensor pemantau kilatan cahaya atau thyristor di bagian depan lampu kilat. Untuk jenis yang satu ini, tidak dianjurkan untuk memotret dalam jarak lebih dari tiga meter. Hal tersebut dikarenakan wilayah sensitivitas sensor terlalu lebar sehingga dapat tertipu oleh warna/kecerahan latar belakang.
6. Through The Lens
TTL bisa digunakan untuk kamera dengan kemampuan TTL untuk lampu kilatnya. Jenis ini mengandalkan sensor internal kamera sehingga foto yang dihasilkan lebih baik. Dapat menghasilkan foto yang lebih akurat karena cahaya lampu kilat yang terukur hanyalah cahaya yang masuk melalui lensa kamera.
Jadi, dari beberapa jenis lampu kilat di atas, kamu bisa memilih sesuai kebutuhan fotografi yang kamu inginkan. Dan yang pasti, pilihlah lampu kilat yang sesuai dengan kamera yang kamu miliki.
[button type=”big” color=”red” link=”www.dev.idseducation.com/ids-programs/short-course/creative-course/”] Yuk Belajar Fotografi di IDS! [/button]
Sumber: Ardiansyah, Yulian. 2005. Tips & Trik Fotografi. Jakarta: Grasindo dan ronabali
Photo Credit: Luke Hayfield Photography via Compfight cc