Blog
4 Benefit Metode Kuantitatif dalam User Experience (UX) Research
- September 5, 2018
- Posted by: nita
- Category: Articles
Metode yang bisa digunakan dalam user experience (UX) research atau riset UX untuk membantu pembuatan website atau aplikasi ialah metode kuantitatif. Sama halnya dengan metode kualitatif, metode ini memiliki kelebihan yang akan membantu UX designer untuk merampungkan produk besutannya. Berikut adalah benefit tersebut.
1. Datanya Dapat Diukur
Riset UX menggunakan metode kuantitatif akan memiliki data berupa angka yang berasal dari kumpulan hasil survei terhadap para user atau pengguna. Data seperti itu mudah diukur. Keuntungan memiliki data yang dapat diukur ialah data tersebut dapat dibandingkan dengan data lainnya sehingga dapat menjadi acuan strategi dalam pembuatan produk.
Data berupa angka akan mudah dibuat dalam bentuk statistik dan dapat memperlihatkan deskripsi pengguna secara menyeluruh. Dengan begitu, UX designer dapat mengetahui kebutuhan utama pengguna.
2. Memudahkan Menempatkan Fitur yang Diinginkan Pengguna
Keunggulan data berupa angka ialah dapat mengakumulasi kebutuhan pengguna terhadap suatu produk. Khususnya, perihal fitur ideal yang diinginkan pengguna. Hal itu tentunya mempermudah UX designer menyematkan fitur-fitur sesuai yang dibutuhkan pengguna dengan tepat.
Selain itu, produk yang dihasilkan melalui riset metode ini akan mampu menjangkau banyak pengguna. Sebab, data yang dihasilkan dari metode kuantitatif mengambil sample dari banyak pengguna. Dengan begitu, data yang dihasilkan pun merupakan data menyeluruh dari berbagai pengguna.
3. Dapat Digunakan Untuk Perbandingan dengan Produk Lainnya
Saat melakukan survei, untuk mengukur kebutuhan pengguna akan suatu produk website atau aplikasi tentunya akan dimasukkan contoh produk lain dalam pertanyaan survei. Oleh sebab itu, UX designer dapat melihat produk apa yang kiranya amat berkesan terhadap pengguna.
Dengan begitu, kamu bisa melihat produk seperti apa yang menurut pengguna mudah digunakan dan sesuai dengan harapan mereka. Pengetahuan akan hal itu memudahkanmu dalam memetakan keunikan produk lain dan fitur kemudahan apa yang disukai dari penggunannya.
Penggunaan data itu akan memudahkan seorang UX designer untuk menyematkan fitur yang kiranya memudahkan pengguna dalam produknya. Selain itu, dengan mengetahui keunikan produk lain melalui hasil survei maka UX designer dapat pula mengembangkan keunikan dari produknya sendiri.
4. Tak Memakan Waktu Lama
Kelebihan metode kuantitatif yang paling disukai ialah mempersingkat waktu riset UX. Sebab, survei dapat dilakukan dalam satu waktu bersamaan dan tempat yang menyebar. Dengan begitu, data untuk riset dapat diperoleh dengan cepat.
Selain itu, data tersebut akan berasal dari pengguna dari berbagai tempat. Hal itu dapat memudahkan desainer membuat sebuah produk yang dapat menjangkau pengguna secara luas dari berbagai penjuru tempat.
Itulah kelebihan dari riset UX dengan metode kuantitatif. Cukup menarik bukan? Secara sederhana, keunggulan metode ini ialah cakupannya yang luas dan waktunya yang singkat. Nah, setelah mengetahui benefitnya, apakah kamu tertarik menggunakan metode ini? Tentunya, pemilihan metode dalam riset UX disesuaikan dengan kebutuhan desainer itu sendiri.
Nah, buat kamu yang mau belajar lebih dalam seputar UX tapi masih bingung di mana? IDS | International Design School punya program belajar seputar UX loh! Di sini kamu akan diajarkan seputar market research, design thinking, membuat wireframe dan prototype, dan masih banyak lainnya. Selengkapnya bisa kalian cek di sini!