Blog
Acting Coach; Komponen Penting dalam Produksi Film
- September 3, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: News
Jumat, 30 Agustus 2019 lalu IDS | International Design School mengadakan talkshow dalam kegiatan festival film pelajar nasional yang diselenggarakan oleh SMA Dian Didaktika di Taman Mini Indonesia Indah. Setelah pemutaran film dari beberapa sekolah, sesi talkshow langsung dipandu oleh Gendis Utoyo, dosen film IDS | International Design School. Acara ini diisi oleh Faiz Vishal — seorang acting coach— bersama cast dari film Bebas produksi Miles Film yaitu Baskara dan Lutesha. Talkshow kali ini membahas seputar seni peran. Seperti yang disampaikan Gendis di awal acara, seni peran menjadi bagian penting dalam film.
Membuat film adalah “how people believe” tentang apa yang ingin disampaikan director dalam filmnya. Menjadi seorang aktor bukan hal yang mudah, karena ia harus melepaskan karakter kesehariannya. Seorang aktor bekerja dengan tubuh dan jiwanya. Terkadang, bukan hal yang mudah bagi seorang sutradara untuk bekerja bersama aktor. Tidak semua sutradara berangkat dari dunia seni peran atau sekolah drama, beberapa dari mereka ada yang berangkat dari kritik film. Acting coach mungkin salah satu profesi yang jarang kita dengar, hanya saja kontribusi mereka penting untuk membantu sang sutradara bekerja dengan para aktor.
Faiz adalah salah satu acting coach yang sudah banyak melatih para aktor muda dan menjadi konsultan bagi para aktor-aktor kawakan. Selain menjadi acting coach, ia juga aktif mengajar seni peran di beberapa komunitas dan terlibat sebagai aktor dalam beberapa film. Faiz mengungkapkan bahwa, profesi aktor sebenarnya adalah pekerjaan yang membutuhkan teknik. Sebagai seorang acting coach, hal pertama yang dilakukannya adalah pencarian karakter untuk para aktor. Lalu, bersama para aktor, ia membahas situasi yang terdapat dalam script dan menafsirkannya agar aktor dapat mendalami karakter yang dibutuhkan. Selain itu, acting coach menjembatani visi sutradara dengan karakter apa yang diinginkan dalam filmnya.
Seorang acting coach juga berperan membatasi pendalaman peran sang aktor agar tidak terlepas dari dirinya sendiri. Ia mengajarkan teknik agar aktor dapat menampilkan sesuatu yang bukan dirinya sendiri. Salah satu latihan dasar paling penting yang diberikan acting coach pada para aktornya adalah latihan konsentrasi.
Gendis dan Faiz menginisiasikan sebuah game yang melibatkan para peserta talkshow yang merupakan para film maker dari kategori pelajar. Game latihan konsentrasi ini diikuti oleh sepuluh orang dengan mengikuti arahan dari Faiz.
Seorang acting coach memiliki teknik agar seorang aktor lebih membuka diri selama proses pelatihan. Seperti yang diungkapkan Faiz, akting bukan hanya sekedar tahu, tapi bagaimana melakukannya.
Dalam film Bebas, Faiz juga terlibat melatih para pemainnya termasuk kedua cast film Bebas yang hadir pada talkshow kali ini. Lutesha dan Baskara berbagi cerita tentang bagaimana proses syuting mulai dari casting, pendalaman karakter, penggunaan bahasa yang sesuai dengan timeline filmnya, hingga produksi film. Para cast menyatakan bahwa film ini memiliki proses yang cukup panjang. Baskara bercerita bagaimana Faiz memberi berbagai pilihan agar para cast menemukan karakter yang tepat dengan. Lutesha juga mengatakan bahwa para cast diminta mengisi data diri lengkap dengan hal yang disenangi atau tidak, saat latihan pencarian karakter untuk film ini. Berkat proses tersebut, Baskara mengaku bahwa karakter yang ia perankan dalam film Bebas menjadi matching dengan dirinya sendiri.