Blog

BAGIKAN

Cara Mengubah Design Web Ke dalam Kode Pemrograman

design web sederhana

Bagi pemilik bisnis, pengusaha, atau desainer yang ingin membuat dan menjalankan situs web dengan cepat selalu menjadi hal yang merepotkan. Ada banyak cara yang orang-orang lakukan untuk memiliki website, namun untuk mengubah design web menjadi sebuah “code” tidaklah mudah.

Untungnya ada beberapa sumber dan opsi yang bisa membantu kamu membuat website dengan cara yang paling sesuai untukmu. Lewat artikel ini, kamu akan menemukan cara tentang bagaimana cara mengubah desain web menjadi “code”serta membantu kamu memahami memilih website mana yang paling sesuai dengan bisnismu.

Hal-hal yang Kamu Perlukan Sebelum Memulai

Sebelum kita sama-sama memulai bagaimana menjalankan sebuah desain ke dalam “code”, kamu harus mengetahui terlebih dahulu ruang lingkup proyek atau kebutuhanmu. Jenis website apa yang kamu butuhkan? Apakah website untuk ecommerce shop? Sebuah blog? Portofolio? Atau campuran? Pertimbangkan ruang lingkup website-mu dan rencana jangka pendek maupun jangka panjangnya. Hal ini akan membantumu mengetahui fitur dan fungsi utama yang menjadi prioritas untuk website ataupun bisnismu.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah biaya. Berapa banyak uang yang akan kamu keluarkan untuk membangun sebuah situs? Situs web statis biasanya akan menghabiskan biaya yang lebih sedikit dibandingkan situs web yang lebih dinamis dan memiliki animasi. Perlu diingat bahwa semakin banyak fitur yang kamu inginkan maka biayanya akan semakin mahal.

Setelah kamu telah memutuskan ruang lingkup bisnis dan biaya yang ingin kamu bayarkan, kini saatnya kamu mempertimbangkan timeline pembuatan situs web-mu. Apakah kamu terburu-buru dalam mengerjakan suatu proyek atau kamu memiliki banyak waktu untuk membangunnya? Hal terpenting adalah untuk memiliki tenggat waktu yang fleksibel dan realistis.

Sebelum melangkah ke dalam pengembangan situs web, disarankan untuk kamu memiliki desain web terlebih dahulu. Desain yang ada akan menjadi blueprint akan fitur yang dibutuhkan, seperti keranjang belanja, halaman profil, dan fungsi lainnya. Namun hal-hal tersebut tidak selalu dibutuhkan, tergantung dengan opsi mana yang kamu pilih.

Cara Mengubah Desain Web Menjadi “code”

Setelah kita menyelesaikan persiapan di atas, kini saatnya mendiskusikan 2 pendekatan yang utama. Pertama, memilih orang yang akan membangun situs web-mu. Orang tersebut haruslah ahli dan berpengalaman dalam bidangnya, apakah memperkerjakan development company atau freelancer. Yang kedua, melakukannya seorang diri yang berarti kamu harus mempelajari pemrograman. Meskipun hal tersebut mungkin terdengar menakutkan, teknologi sendiri telah berkembang jauh yang artinya bukanlah tidak mungkin untukmu membuat website seorang diri meskipun tidak memahami programming sedikitpun.

  1. Menyewa Jasa Development studios atau agencies

Jika kamu memiliki anggaran yang cukup dan membutuhkan hasil kerja berkualitas tinggi, akan lebih baik untuk menghubungi beberapa perusahaan paling berpengalaman yang telah mapan. Perusahaan semacam ini dapat berlokasi secara global di berbagai negara, kamu bisa memilih dengan bebas apakah akan bekerjasama dengan studio atau agensi yang berjarak jauh ataupun perusahaan lokal. Bekerjasama dengan perusahaan lokal tentu akan memudahkan proses pertemuan langsung dan jalannya komunikasi.

Biaya yang dibutuhkan tentu akan berbeda tergantung pada negara dan kebutuhan situs web-mu. Buatlah penawaran dengan perusahaan yang berbeda, hal ini akan membantumu memberi gambaran tentang variasi harga yang paling sesuai serta memberikan opsi yang bisa dipilih. Luangkan pula waktu untuk melihat portofolio yang mereka miliki, dengan begitu kamu bisa mengidentifikasi situs web yang telah mereka kerjakan, kamu pun bisa melihat apakah desain yang pernah mereka buat sesuai atau tidak dengan tujuan dan kebutuhan bisnismu.

Untuk mencari tahu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa pembuatan website, kamu bisa mencarinya lewat instagram atau mesin pencari google, masukkan kata kuci seperti “creative agency + (nama kotamu) atau “developer studios + (nama kotamu) .” Atau kamu bisa mengintip lewat website kompetitor usahamu biasanya mereka akan mencantumkan desainer atau perusahaan pengembang website tersebut pada kolom web paling bawah. Jangan ragu juga untuk bertanya dengan orang sekitarmu.

Kelebihan:

  • Berkualitas tinggi
  • Tim multidisiplin yang memiliki spesialisasi dalam berbagai bidang mulai dari desain, pengembangan hingga pemasaran
  • Memiliki pengetahuan tentang teknologi 
  • Paham mengenai pro dan kontra dari berbagai macam teknologi
  • Memiliki layanan end-to-end dari awal pembuatan website hingga pemeliharaan

Kekurangan:

  • Biaya cukup tinggi
  • Bisa memiliki tenggat waktu yang lama
  1.  Menyewa Jasa Freelancer

Freelancer adalah individu profesional yang memiliki tarif dan jadwal mereka sendiri. Seperti development studios dan agencies, ada banyak jenis freelancer di luaran sana. Untuk mencari seorang freelancer kamu bisa mengunjungi situs seperti Fiverr, Project.co.id, Sribulancer, UpWork, 99Design, dan lainnya. Untuk mencari freelancer terbaik, luangkanlah waktu untuk berdiskusi dengan mereka serta pastikan apakah kamu bisa dengan nyaman bekerja sama dengannya. Periksa juga apakah freelancer yang kamu pilih dapat memberikan hal yang kamu butuhkan dan inginkan untuk website-mu.

Kelebihan:

  • Biaya relatif lebih murah dibanding development agencies ataupun studios
  • Komunikasi dilakukan secara langsung
  • Tenggat waktu sangat fleksibel

Kekurangan:

  • Kualitas dan harga beragam
  • Ketersediaan: jika freelancer sakit maka tidak ada orang lain yang bisa menggantikan

Namun, bila kamu memutuskan untuk mengerjakannya sendiri, apa yang kamu perlukan?

  1. Belajar bahasa pemrograman

Untuk mengubah web design ke dalam bentuk “code” pemrograman, pelajarilah design serta web development dalam satu waktu. Cara ini sangat cocok bagi mereka yang memiliki anggaran yang rendah atau ingin mempelajari alur pembuatan website dari awal. Ada banyak bahasa pemrograman dan kerangka kerja di luar sana, sebagai pemula bahasa pemrograman dasar yang biasa digunakan untuk membangun website adalah HTML, CSS, dan Javascript.

Jika kamu memulai semuanya sendirian, perhatikan apakah kamu ingin memiliki web host sendiri atau membeli sebuah domain web. Selain itu kamu juga perlu mempelajari hal-hal seperti menjalankan dan memelihara database server, pengoptimalan kinerja website, fungsi keamanan, dan lainnya.

Kelebihan:

  • Biaya rendah
  • Kustom sesukanya
  • Mendapatkan keterampilan baru
  • Memiliki website secara penuh, dapat melakukan penyesuaian kapanpun diperlukan

Kekurangan:

  • Termasuk pembelajaran tingkat tinggi
  • Proses belajar memakan banyak waktu, dan membuat pengerjaan proyek lebih lama
  • Kualitas akan bergantung pada kemahiran
  • Kualitas tidak memenuhi standar profesional
  1. Beli dan Sesuaikan Template

Meskipun kamu menginginkan fleksibilitas dari membangun website seorang diri, kemungkinan kamu tidak punya waktu yang cukup banyak dan menginginkan website dengan segera. Ada banyak website builder and CMS (Content Management System) yang memberikan template yang bisa dibeli maupun tersedia secara gratis. Kamu pun bisa menyesuaikannya dengan tema yang kamu inginkan.

Untuk memilih platform mana yang sesuai dengan kebutuhanmu, kamu harus melihat kesesuaian harga dengan penawaran yang diberikan seperti website hosting atau domain hosting.

Beberapa platform yang bisa membantumu membangun website sendiri seperti; WordPress, Shopify, Squarespace, dan Wix.

Kelebihan:

  • Aktivitas menerima, menjalankan proses, dan mengembalikannya cepat
  • Setelah pengaturan awal tampilan web dapat terlihat apik
  • Terjangkau hingga beberapa template tersedia gratis

Kekurangan:

  • Kustomisasi terbatas
  • Tidak begitu unik
  • Ada biaya tambahan untuk penambahan fitur

Tips Terakhir

Pada bahasan di atas kita telah berdiskusi mengenai kelebihan dan kekurangan dari berbagai cara dalam mengubah design yang kamu miliki menjadi situs web serta memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai proses memilih cara untuk mengubah design web ke dalam “code”. Memilih opsi yang tepat tergantung dengan prioritas, anggaran, dan waktu yang kamu punya.

Lakukan riset yang cukup dan pahami tujuanmu sebelum benar-benar memulai proses mengubah design web ke dalam “code”. Kalau kamu tidak yakin darimana harus memulai, konsultasi dengan ahli dan diskusikan dengan orang-orang yang profesional untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai dasar pengembangan sebuah website.