Blog

BAGIKAN

DKV Vs Desain Grafis: Memahami Perbedaan dalam Pendekatan dan Tujuan

Desain komunikasi visual (DKV) dan desain grafis adalah dua bidang yang saling terkait dan seringkali digunakan secara bergantian, tetapi ada perbedaan penting antara keduanya. Berikut adalah perbedaan antara DKV vs desain grafis:

Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual  merupakan proses merancang dan menyampaikan informasi melalui bentuk yang dapat dilihat. Bidang ini menggabungkan konsep desain dan komunikasi untuk menciptakan pesan yang efektif dan memiliki nilai estetika. Desain Komunikasi Visual melibatkan penggunaan berbagai media visual seperti gambar, tata letak huruf, video, media interaktif, dan media visual lainnya untuk menyampaikan gagasan dan pesan kepada audiens.

Fokus utama dari Desain Komunikasi Visual adalah mempelajari cara menyampaikan pesan secara visual sehingga dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hal ini melibatkan pemahaman mendalam tentang audiens target, tujuan komunikasi, serta strategi yang efektif dalam merancang elemen visual yang sesuai. Desainer Komunikasi Visual harus mempertimbangkan bagaimana memilih elemen-elemen desain yang tepat, seperti penggunaan warna, tipografi, komposisi, dan ilustrasi, untuk menciptakan pesan yang efektif dan menarik.

Bidang Desain Komunikasi Visual memiliki beragam aplikasi, baik dalam media cetak maupun digital. Beberapa contoh penggunaannya termasuk desain poster, brosur, buklet, majalah, desain logo, kemasan produk, situs web, aplikasi mobile, animasi, dan banyak lagi. Desainer Komunikasi Visual juga sering bekerja dengan tim pemasaran dan komunikasi untuk menciptakan identitas merek, kampanye iklan, dan strategi komunikasi yang kuat.

Dalam dunia yang didominasi oleh informasi visual, Desain Komunikasi Visual menjadi sangat penting dalam memastikan pesan-pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian dan mempengaruhi audiens dengan cara yang positif. Dengan menggunakan prinsip-prinsip desain dan strategi komunikasi yang tepat, Desain Komunikasi Visual dapat menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan pesan, membangun merek, dan memengaruhi persepsi audiens.

Unsur-unsur dalam Desain Komunikasi Visual

Ada beberapa unsur utama dalam Desain Komunikasi Visual yang perlu diperhatikan. Berikut adalah penjelasan ulang mengenai unsur-unsur tersebut:

  1. Layout: Layout merujuk pada struktur pengaturan informasi dalam suatu desain, seperti pada buku, majalah, situs web, dan media lainnya. Layout yang baik menciptakan susunan yang baik dari unsur-unsur rupa sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai dengan baik.
  2. Tipografi: Tipografi melibatkan pengaturan huruf-huruf dalam desain untuk mencapai keterbacaan yang baik dan estetika yang menarik. Penggunaan huruf yang tepat dapat menciptakan gaya dan karakteristik yang sesuai dengan subjek komunikasi.
  3. Ilustrasi: Ilustrasi melibatkan penggunaan gambar atau grafis untuk menyampaikan pesan atau memperkaya visual dalam desain. Ilustrasi dapat berupa gambar yang dibuat dengan tangan atau hasil dari fotografi.
  4. Simbolisme: Simbolisme adalah penggunaan lambang atau grafis yang secara tidak langsung mewakili suatu konsep atau ide. Contohnya adalah logo perusahaan yang merupakan representasi grafis dari identitas dan nilai perusahaan.
  5. Warna: Warna merupakan elemen penting dalam desain yang memiliki dampak besar terhadap kesan visual. Pemilihan warna yang tepat dapat menciptakan suasana tertentu dan meningkatkan estetika desain secara keseluruhan.
  6. Suara: Suara adalah elemen yang digunakan dalam desain gambar bergerak atau media interaktif untuk menciptakan suasana atau memberikan pengalaman audio kepada pengguna. Suara dapat memberikan dimensi tambahan pada komunikasi visual.

Menggunakan unsur-unsur ini secara efektif dalam Desain Komunikasi Visual membantu mencapai komunikasi yang jelas, estetika yang menarik, dan pengalaman yang memengaruhi audiens dengan cara yang positif.

Fungsi dan Tujuan Desain Komunikasi Visual

  1. Fungsi sebagai Sarana Identifikasi:

Desain Komunikasi Visual berperan penting dalam menciptakan identitas suatu produk, benda, atau lembaga. Dengan memiliki identitas yang kuat, produk atau jasa dapat dengan mudah dikenali oleh produsen dan konsumen. Misalnya, jika desain komunikasi visual digunakan untuk mengidentifikasi sebuah universitas, orang akan lebih mudah memilih universitas favorit berdasarkan reputasi dan prestasinya di tingkat nasional atau internasional.

  1. Fungsi sebagai Sarana Informasi dan Instruksi:

Desain Komunikasi Visual bertujuan untuk menyampaikan informasi dan petunjuk dengan jelas. Melalui desain komunikasi visual, hubungan antara berbagai elemen dapat ditampilkan, seperti arah, posisi, dan skala. Contohnya adalah peta, diagram, simbol, dan penunjuk arah. Informasi yang disajikan dalam desain komunikasi visual akan efektif jika dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dan dalam bentuk yang dapat dipahami dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang sering kita temui sehari-hari, seperti tanda dan lampu lalu lintas, harus informatif dan komunikatif agar dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai kalangan. Inilah mengapa desain komunikasi visual memiliki sifat universal.

  1. Fungsi sebagai Sarana Presentasi dan Promosi:

Desain Komunikasi Visual digunakan untuk menyampaikan pesan dan menarik perhatian secara visual dalam upaya presentasi dan promosi. Tujuannya adalah untuk membuat pesan tersebut dapat diingat oleh audiens. Contohnya adalah poster, yang menggunakan kata-kata dengan jumlah yang minimal tetapi memiliki makna yang kuat dan mengesankan. Desain komunikasi visual untuk presentasi dan promosi umumnya menggunakan gambar dan kata-kata yang persuasif dan menarik. Tujuan akhirnya adalah untuk menjual produk atau jasa.

Dengan memahami fungsi dan tujuan Desain Komunikasi Visual, kita dapat menciptakan desain yang efektif dalam menyampaikan informasi, membangun identitas yang kuat, dan mempengaruhi audiens dengan cara yang positif.

Desain Grafis

Desain grafis merupakan seni yang memiliki tujuan untuk memecahkan masalah komunikasi dengan menggunakan kombinasi elemen seperti bentuk, garis, warna, dan lain sebagainya. Melalui desain grafis, tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan informasi atau pesan secara jelas dan efektif. Dengan menggunakan elemen-elemen visual yang dipilih dengan hati-hati, desain grafis memiliki potensi untuk membentuk persepsi manusia terhadap suatu hal.

Desain grafis memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan dengan cara yang menarik dan berdaya tarik visual. Dalam dunia yang didominasi oleh media dan informasi, desain grafis menjadi sarana yang kuat untuk menarik perhatian dan menyampaikan pesan yang diinginkan. Dalam desain grafis, aspek estetika juga menjadi hal yang penting, karena tampilan visual yang menarik dapat mempengaruhi cara manusia memandang dan merespons suatu hal.

Melalui desain grafis, masalah komunikasi dapat diatasi dengan baik. Desainer grafis menggunakan keahlian mereka dalam memilih elemen-elemen yang tepat, mengatur tata letak yang efektif, dan memanfaatkan teknologi dan alat desain untuk menciptakan karya visual yang menarik dan bermakna. Desain grafis dapat diterapkan dalam berbagai media, seperti poster, brosur, situs web, logo, dan banyak lagi.

Dengan menggunakan prinsip desain yang tepat dan pemahaman yang mendalam tentang audiens dan pesan yang ingin disampaikan, desain grafis dapat menciptakan karya yang mengesankan dan memberikan dampak yang signifikan. Desain grafis memiliki peran yang penting dalam dunia komunikasi visual, membantu menghubungkan antara produsen dan konsumen, penyampaian informasi, membangun merek, dan menciptakan pengalaman visual yang menarik.

Unsur-unsur Desain Grafis

  1. Garis

Garis adalah unsur dasar dalam desain grafis yang menghubungkan dua titik. Garis dapat berupa lurus, lengkung, putus-putus, zig-zag, dan berbagai bentuk lainnya. Garis dapat memberikan kesan formal, stabil, elegan, dan membantu memperjelas pesan yang ingin disampaikan.

  1. Bentuk

Bentuk adalah segala sesuatu yang memiliki lebar, tinggi, dan diameter. Bentuk umumnya dikenal seperti kotak, segitiga, lingkaran, dan lonjong. Bentuk dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain:

  • Bentuk Geometrik: Bentuk yang dapat diukur, seperti kubus dan kerucut
  • Bentuk Alam: Bentuk yang berubah dan tumbuh, seperti bunga, daun, dan pohon.
  • Bentuk Abstrak: Bentuk yang tidak jelas dan tidak terdefinisi secara konkret.
  1. Tekstur

Tekstur adalah tampilan atau corak suatu benda yang dapat dilihat dan diraba. Tekstur dapat memberikan pengalaman visual dan estetika pada desain. Ada tekstur nyata yang sesuai dengan tampilan dan rabaannya, serta tekstur semu yang mungkin terlihat kasar tetapi terasa halus saat diraba.

  1. Kontras (Gelap Terang)

Kontras adalah perbedaan antara warna yang satu dengan yang lainnya. Kontras digunakan untuk menonjolkan informasi atau pesan dalam desain dan menciptakan kesan dramatis. Kontras membantu memudahkan pembacaan pesan yang disampaikan.

  1. Ukuran

Ukuran adalah perbedaan besar dan kecilnya suatu objek dalam desain. Pemilihan ukuran membantu menentukan hierarki visual dan membantu audiens dalam mengetahui objek mana yang paling penting. Objek dengan ukuran yang lebih besar biasanya memiliki kepentingan yang lebih tinggi.

  1. Warna

Warna adalah unsur desain grafis yang sangat kuat dalam menarik perhatian dan mempengaruhi emosi. Setiap warna memiliki karakteristik dan identitas yang berbeda, sehingga pemilihan warna yang tepat penting dalam menciptakan desain yang efektif dan sesuai dengan citra perusahaan atau pesan yang ingin disampaikan.

Tujuan dan Fungsi Desain Grafis

Desain Grafis memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut:

  1. Menyampaikan Pesan kepada Masyarakat

Tujuan utama desain grafis adalah menyampaikan pesan kepada khalayak atau masyarakat luas. Dalam hal ini, desain grafis digunakan sebagai media komunikasi untuk mengirimkan pesan yang jelas dan efektif kepada audiens.

  1. Memperbaiki Pesan atau Menyenangkan Pengirim Pesan

Desain grafis juga berfungsi untuk memperbaiki pesan yang ingin disampaikan atau memberikan kesenangan kepada pengirim pesan. Dengan menggunakan elemen-elemen desain yang tepat, desain grafis dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan atau menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengirim pesan.

Manfaat Desain Grafis:

  1. Bidang Hiburan

Desain grafis dalam bidang hiburan digunakan dalam produksi film, acara televisi, kartun, dan iklan. Grafik komputer, termasuk efek animasi, digunakan untuk meningkatkan daya tarik visual dari film dan acara tersebut.

  1. Bidang Perencanaan

Desain grafis menggunakan grafik komputer untuk merancang dan memodelkan objek-objek yang akan dibuat. Contohnya adalah desain arsitektur bangunan dan desain kendaraan. Dengan menggunakan perangkat lunak desain grafis, seperti AutoCAD, proses perencanaan menjadi lebih mudah dan spesifik, mengurangi tingkat kesalahan, dan menghasilkan model yang akurat.

  1. Bidang Pendidikan

Grafik komputer digunakan dalam bidang pendidikan untuk memvisualisasikan objek-objek secara nyata kepada siswa. Ini dapat dilakukan melalui presentasi dengan menggunakan perangkat lunak seperti PowerPoint atau perangkat lunak desain grafis lainnya. Dengan menghadirkan objek dalam bentuk visual, siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan dan memiliki pengalaman belajar yang lebih mendalam. Contohnya adalah penggambaran bidang, ruang, grafik, gambar kerangka manusia, dan susunan tubuh manusia.

Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Desain Grafis (DG) merupakan dua jenis desain yang memiliki perbedaan dalam fokus dan pendekatannya, meskipun memiliki kesamaan dalam hal menciptakan komunikasi visual yang efektif. 

DKV merupakan jenis desain yang berfokus pada merancang informasi yang dapat disampaikan melalui bentuk visual yang dapat dilihat. Hal ini melibatkan pemilihan elemen-elemen visual seperti gambar, tatanan huruf, video, media interaktif, dan media visual lainnya untuk menyampaikan pesan secara efektif dan estetis. Tujuan utama DKV adalah menciptakan pemahaman yang baik dan menerima pesan dengan baik oleh penerima.

Sementara itu, DG lebih fokus pada pemecahan masalah komunikasi melalui kombinasi elemen-elemen seperti bentuk, garis, warna, dan elemen visual lainnya. Desainer grafis menggunakan elemen-elemen ini untuk menciptakan visual yang menarik, menarik perhatian, dan efektif dalam menyampaikan pesan yang dimaksud. Tujuan utama DG adalah menciptakan desain yang memecahkan masalah komunikasi dengan menggunakan elemen-elemen desain dengan cara yang kreatif dan efektif.

Jadi, meskipun DKV dan DG memiliki kesamaan dalam menciptakan komunikasi visual, perbedaan utama antara keduanya terletak pada fokus dan pendekatannya. DKV lebih menitikberatkan pada merancang informasi yang dapat dilihat, sementara DG lebih menekankan pada pemecahan masalah komunikasi melalui elemen-elemen desain seperti bentuk, garis, dan warna.

Ingin belajar lebih dalam mengenai dilmu desain grafis? Yuk bergabung dengan Sekolah Desain IDS dan mulailah perjalananmu dalam mempelajari desain grafis! Dapatkan kesempatan untuk mengasah kreativitasmu, memperdalam pengetahuan tentang elemen desain, dan menguasai teknik-teknik terkini dalam industri ini. Jadilah bagian dari komunitas kreatif yang inspiratif dan dapatkan pengalaman praktis melalui program-program kami.

Sumber: DKV Vs Desain Grafis: Memahami Perbedaan dalam Pendekatan dan Tujuan