Blog

BAGIKAN

Further Reading: Ekspresi Desain Grafis yang Lebih Luas Melalui Artbook

Art book

Further Reading yang awalnya hanya sebuah platform yang mempublikasikan berbagai perspektif alternatif desain ke dalam berbagai format yang berbeda. Kini telah mempublikasikan secara fisik artbook yang dioperasikan secara independen. Saat ini Further Reading telah meluncurkan Further Reading Print dan zine series.

Secara umum artbook memiliki arti sebagai ragam buku atau publikasi mulai dari yang berbentuk visual hingga text-based. Bila diartikan secara definisi, maka komik dan novel juga termasuk bagian dari artbook. Media cetak seperti majalah baik yang diterbitkan secara independen maupun komersil juga termasuk ke dalam artbook. Sehingga, untuk mengartikan sebuah publikasi sebagai artbook bukan hanya dari bentuknya namun juga dari kontennya. 

Sebuah artbook juga dapat dilihat dari intensi sang kreator. Bila artbook yang kita kenal tadi adalah buku dengan format yang lebih luas. Maka bila intensi sang kreator yang ingin menampilkan karyanya dalam bentuk buku, hal tersebut sudah bisa dikatakan sebagai artbook. 

Art book

Sementara itu, nantinya Further Reading akan berbentuk buku yang berisi mengenai aneka ragam desain. Perpindahan dari media online ke media cetak ini didasari oleh kecenderungan untuk lebih menikmati bacaan dengan perlahan. Isi konten kemudian akan memuat hal-hal yang saling berpengaruh dan mempengaruhi desain, yang pengemasannya paling dominan diisi oleh tulisan seperti esai, teks, atau teori. 

Tidak ada alasan khusus kenapa typography yang menjadi fokus artbook Further Reading. Ide tersebut muncul secara tidak sengaja, sebab sang Creative Director sekaligus Publisher Further Reading, Januar Rianto memiliki ketertarikan dengan tipografi. Namun, artbook dengan format typography malah menjadi poin utama dari pesan yang ingin disampaikan kepada audiens jika tujuan artbook dari Further Reading adalah untuk “dibaca.”

Lewat typography, Further Reading ingin memperkenalkan tulisan lewat desain dengan cara yang lebih sederhana. 

Further Reading sendiri dimulai dengan kompilasi sinopsis bacaan seputar desain yang dibagikan melalui Instagram mulai dari 2017. 

Further Reading melihat jika ada sebuah stagnasi dari ilmu desain grafis yang diajarkan di kampus-kampus. Meski desain grafis memiliki disiplin yang luas, namun penerapannya di Indonesia hanya sepotong dari keseluruhan materi yang ada.

Further Reading memiliki tujuan untuk menyediakan referensi alternatif mengenai desain yang pemaknaannya tidak melulu seputar branding ataupun advertising. Di Indonesia desain grafis hanya dipandang sebagai instrumen dari branding atau advertising, lebih jauh dari itu desain grafis dapat dilihat sebagai metodologi hingga cara berpikir. Karena disiplin ilmu desain terus berkembang sepanjang waktu. 

artbook

Sederhananya, Further Reading ingin membuka cara pandang baru kepada desain grafis. Bukan hanya soal mengkritik praktik desain grafis di Indonesia. Namun, melalui pendekatan yang dilakukan Further Reading dapat dijadikan masukan kepada industri. 

Cara lain yang digunakan untuk mencapai tujuannya, selain menerbitkan artbook adalah dengan mengadakan pop up Kiosk di Footurama, menyediakan buku desain grafis asal luar negeri yang sulit didapatkan di Indonesia, memproduksi merchandise, dan dengan terus mengembangkan ide-ide relevan lainnya. Dari berbagai sarana yang diterbitkan Further Reading, namun mereka tidak akan menghilangkan pokok pesan yang ingin disampaikan, yaitu eksplorasi subyek yang lebih dekat dengan keseharian manusia, namun tetap dalam format desain, tulisan, dan kritik.

Yang pasti Further Reading berkeinginan agar buku-buku, objek, atau produk desain yang berkaitan menjadi bagian dari keseharian audiensnya.  

Kamu berkeinginan untuk mempelajari desain grafis secara lebih dalam? Wujudkan keinginanmu dengan bergabung dengan Program Digital Design & Illustration, International Design School (IDS). Melalui Program Digital Design & Illustration kamu tidak hanya mempelajari unsur-unsur desain grafis, namun juga melatih dirimu untuk menjadi desainer yang berkompetensi. 

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan diri! Segera daftarkan dirimu sekarang.

Sumber: whiteboardjournal.com

JOIN NOW!

Getting into film and digital vidio industry
Tips Kuliah Film di Luar Negeri Sambil Membangun Karier di Industri Film