Blog

BAGIKAN

Menjelajahi Dunia Sinematografi dengan Kuliah Jurusan Sinematografi di Luar Negeri

Tertarik dengan dunia perfilman? Jika iya, kamu harus memahami beberapa teknik sinematografi dasar untuk menghasilkan film yang berkesan. Fokus sinematografi adalah menangkap visual kemudian membentuknya menjadi sebuah cerita. Selain itu, menurut para ahli di sekolah film, seorang sinematografer harus bisa memilih teknik pemotretan yang tepat untuk menceritakan kisah yang akan ia bangun, mengoperasikan kamera dengan cakap, tak lupa mengatur lighting di setiap adegan. Sekian banyak elemen tersebut bisa kamu kuasai dengan mudah jika sudah lulus menerapkan 4 dasar teknik sinematografi berikut ini. 1. Ukuran Shot Menggunakan ukuran yang tepat dapat membuat kamera menangkap lokasi serta aktivitas yang ada pada gambar. Selain itu, ukuran shot juga dapat digunakan untuk menunjukkan detail ekspresi wajah dan objek lain yang memiliki peran untuk membangun cerita. Oleh karena itu perhitungan skala bidikan kamera setiap scene harus dipertimbangkan dengan matang. Close shot dan mid shot berfungsi untuk memperkenalkan sosok dan aktivitas mereka dalam sebuah cerita. Sedangkan close up shot bertujuan untuk menampilkan bagaimana gestur dan mimik wajah aktor/aktris secara detail sehingga dapat tersampaikan pada penonton. 2. LIghting dan Colouring Setelah memahami tentang ukuran shot, kamu harus menguasai teknik pencahayaan dan permainan warna. Tahukah kamu jika lighting dapat mempengaruhi mood sebuah adegan? Misalnya, pencahayaan dengan warna kuning dapat memberikan warm mood yang hangat. Pencahayaan low-key dengan bayangan gelap dan pekat menghadirkan mood misterius, dark, gloomy, dan menyeramkan. Cahaya rim-light memberikan penekanan pada perasaan objek dalam gambar. Pencahayaan, warna dapat menghadirkan emosi pada cuplikan yang sudah direkam. Sedangkan contoh efek dari warna adalah pada rona kemerahan yang memberikan kesan hangat, sedang warna biru memiliki image futuristik dan sedih. 3. Komposisi Cara sinematografer komposisi kamera dapat mempengaruhi atmosfer dalam hasil rekaman. Serupa dengan fotografi, agar cuplikan terlihat lebih alami adalah untuk mengikuti pedoman ā€˜Rule of Thirdsā€™. Pedoman ini dengan meletakkan seluruh elemen penting agak tengah shot kamera atau ā…“ sekitar dari frame. Agar gambar lebih formal, letakkan objek persis di tengah kamera atau dengan menggunakan simetri. Untuk menghasilkan kesan yang menyeramkan, kamu bisa letakkan kamera pada posisi miring atau membuat komposisi sangat seimbang. Komposisi gambar yang baik bisa mempengaruhi emosi penonton. 4. Camera Movement Belajar sinematografi artinya kamu harus menguasai pergerakan kamera. Menurut Learnaboutfilm, gerakan kamera bisa membuat film jadi lebih hidup. Segala jenis shot meski memiliki peranan yang kecil memerlukan camera movement. Kamu bisa merekam suatu objek yang bergerak dengan kamera statis. Namun ada jenis gerakan kamera yang harus kamu tahu, tracking shots, sequence shots, crane shots, dan aerial shots. Selain keempat teknik tersebut, masih ada teknik lain yang harus dikuasai jika kamu ingin menjadi sinematografi handal. Nah, untuk mempelajari teknik ini kamu butuh bimbingan para ahli di sekolah film International Design School. Kuliah film atau kursus film, keduanya bisa jadi pilihan karena sama-sama mengajarkan pembelajaran teknis dan pengalaman praktis yang akan membekali kamu sebelum terjun secara profesional ke dunia film. Untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran kelas, website, webinar, atau voucher pra kerja, kamu bisa cek linktree bio Instagram IDS, ya!

Seni sinematografi menjadi pilar utama dalam menciptakan pengalaman visual yang mendalam dan memukau di era digital seperti sekarang ini. Bagi para penggemar film yang ingin menguasai keindahan dan keahlian di balik layar, mengejar kuliah jurusan sinematografi adalah langkah penting menuju pemahaman mendalam tentang teknik pengambilan gambar, pencahayaan, dan keahlian kreatif dalam menciptakan karya sinematik yang unik. Lalu mengapa kuliah jurusan sinematografi di luar negeri, dapat menjadi langkah menarik dan bermanfaat bagi para pencinta seni visual dan sinematik? Yuk simak penjelasan berikut ini.

Sinematografi adalah seni dan ilmu membuat film atau produksi video. Ini mencakup segala aspek teknis dan kreatif yang terlibat dalam proses pembuatan gambar bergerak. Seorang sinematografer, atau direktur fotografi, bertanggung jawab untuk mengatur elemen-elemen visual dalam suatu film atau produksi, termasuk pencahayaan, framing, pemilihan lensa, dan komposisi.

Ketika memilih untuk mengejar kuliah jurusan sinematografi di luar negeri, langkah pertama yang akan kamu ambil adalah mendalami dunia sinematografi melalui proyek-proyek film pendek yang menarik. Dalam kurikulum studi, kamu akan diperkenalkan kepada berbagai genre naratif, video musik, dan dokumenter, memberimu pengalaman yang komprehensif dalam seni sinematografi.

Selama proses belajar, kamu akan menguasai teknik-teknik kunci, termasuk perekaman audio, kombinasi audio-visual, pengambilan gambar yang efektif, dan penyuntingan digital. Pengajaran ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang seluruh proses produksi film, mempersiapkan siswa untuk menghadapi dinamika industri sinematografi.

Selain aspek teknis, kurikulum juga memberikan penekanan pada konsep-konsep utama sinematografi, seperti pencahayaan yang efektif, pemilihan film yang tepat, dan kontrol eksposur. Memahami faktor-faktor ini sangat penting dalam menciptakan gambar yang memukau dan berkontribusi pada kesuksesan visual suatu karya film.

Dengan demikian, melalui program studi sinematografi di luar negeri, kamu tidak hanya akan mengembangkan keterampilan teknis yang mendalam tetapi juga akan memperoleh wawasan yang kuat tentang seni dan konsep yang mendasari produksi film.

Hal yang Dipelajari dalam Jurusan Sinematografi

Studi sinematografi, yang dapat diakses melalui berbagai program pada tingkat pendidikan pasca sekolah menengah, membekali para mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang pengoperasian kamera. Seorang cinematographer, dalam umumnya, mengkhususkan diri pada aspek teknis pembuatan film, tetapi program-program ini juga mengarahkan siswa untuk memahami seluruh proses produksi film. Ini mencakup keterlibatan dalam aspek-aspek penting seperti produksi, penyutradaraan, dan penulisan naskah.

Aplikasi dari keterampilan sinematografi tidak hanya terbatas pada pembuatan film untuk layar lebar, tetapi juga melibatkan produksi untuk media lain, seperti acara televisi dan video musik. Program gelar sinematografi cenderung bersifat praktis, memberikan mahasiswa akses langsung ke peralatan dan studio khusus, memungkinkan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam berbagai proyek.

Bagi calon mahasiswa yang berencana untuk mengejar kuliah jurusan sinematografi di luar negeri, program-program yang ditawarkan dapat beragam di setiap universitas. Secara umum, beberapa materi yang dapat diharapkan melibatkan pemahaman mendalam tentang:

1. Film Lighting

lighting

Pencahayaan menjadi elemen kunci dalam seni sinematografi. Mahasiswa akan diajak untuk memahami teknik pencahayaan dan pendekatan visual yang dapat mengisahkan cerita secara efektif dalam medium film. Materi pembelajaran juga mencakup aspek-aspek lain, termasuk prosedur keselamatan, peran gaffer dan grip, penggunaan peralatan pencahayaan yang sesuai, dan teknik pengukuran cahaya.

Mata kuliah ini memfokuskan pada pilihan pencahayaan yang kreatif, yang bertujuan untuk memperkaya narasi film berdasarkan skrip yang ada. Topik lainnya yang akan dibahas melibatkan aspek gerakan kamera, efek khusus, hubungan spasial, dan kontinuitas dalam pengaturan pencahayaan. Proses pembelajaran dilakukan melalui presentasi, pemutaran film, dan latihan pencahayaan yang dipantau secara langsung untuk memastikan pemahaman yang mendalam.

2. Dasar-dasar Sinematografi

elemen sinematografi

Dalam program pengantar sinematografi, mahasiswa akan mendalami aspek dasar dalam operasional kamera, penggunaan peralatan pencahayaan, lensa, dan aksesori yang digunakan dalam dunia sinematografi. Teknik sinematografi yang dipelajari akan melibatkan pengendalian gambar melalui elemen-elemen seperti pencahayaan, pemilihan film, eksposur, serta jenis kamera dan lensa yang digunakan.

Selain itu, akan membahas tugas-tugas operator kamera beserta asisten, memberikan wawasan tentang peran kunci dalam produksi visual. Kelas ini mungkin juga mencakup instruksi praktis tentang penggunaan berbagai alat yang lazim digunakan dalam praktik sinematografi.

3. Sinematografi Digital

Sinematografi

Dalam sinematografi digital, mahasiswa akan dibekali dengan pemahaman mendalam tentang kemajuan teknologi kamera digital dalam menceritakan visual yang semakin canggih. Materi ini akan mencakup aspek teknis, seperti pencahayaan, filtrasi, manipulasi gambar, dan penggunaan efek khusus yang dapat dicapai melalui kamera digital.

Mahasiswa akan menerapkan prinsip-prinsip pencahayaan dan komposisi yang telah dipelajari dari sinematografi sebelumnya ke dalam proyek-proyek yang lebih lanjut, dengan fokus pengaplikasiannya pada penggunaan kamera digital untuk menciptakan berbagai suasana dalam pengisahan visual.

Universitas Terbaik Jurusan Sinematografi

Panduan Memilih Kampus

Gelar sinematografi mencakup berbagai tingkatan, mulai dari sertifikat hingga tingkat doctoral, dengan gelar-gelar umum seperti Bachelor of Arts, Bachelor of Fine Arts, atau Bachelor of Science.

Jika kamu berminat untuk melanjutkan kuliah jurusan sinematografi di luar negeri, beberapa universitas terbaik yang bisa menjadi pilihan antara lain:

  1. University of Southern California, Amerika
  2. Beijing Film Academy, China
  3. California Institute of the Arts, Amerika
  4. The National Film and Television School, Inggris
  5. University of North Carolina School of the Arts, Amerika
  6. Stanford University, Amerika
  7. Loyola Marymount University, Amerika

Selain universitas-universitas tersebut, masih banyak kampus lain yang dapat menjadi pilihan. Untuk menentukan universitas yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

Tertarik kuliah Film? Yuk ke IDS | International Design School aja!

College BTEC

Mengapa harusĀ kuliah film di IDS? Karena IDS memiliki Program Digital Film & Media Production mengajarkan keterampilan teknis dan estetika kepada mahasiswa untuk menciptakan film dan konten media beragam. Program ini dimulai dari pengembangan cerita, penulisan skenario, dan pembuatan storyboard hingga perwujudannya menjadi film.

Mahasiswa juga akan belajar seluruh proses produksi yang mencakup penyutradaraan, manajemen produksi, sinematografi, tata artistik, tata suara, akting, dan penyuntingan. Selain itu, mereka akan mendapatkan panduan dalam memahami aspek manajemen dan bisnis konten dari sudut pandang pemasaran dan distribusi. So tunggu apalagi, segera daftarkan dirimu sekarang juga di Daftar Kuliah IDS!