Blog

BAGIKAN

Membuat Storyboard untuk Video Marketing

video marketing

Digital marketing adalah salah satu teknik marketing yang banyak diminati beberapa tahun ini. Selain karena target audiensnya yang lebih mudah untuk dicapai. Digital marketing juga tidak membutuhkan tenaga extra dalam memasarkannya ke audiens. Salah satu digital marketing yang ada adalah dengan membuat video. Apalagi sekarang sudah banyak sekali platform video seperti tiktok, youtube, instagram, dll yang ada. Dimana platform tersebut lebih memudahkan kita untuk menampilkan video marketing. 

Animasi video sekarang sedang diminati oleh banyak kalangan. Dimana daya tarik nya lebih kuat dibanding video pada umumnya. Contoh dari video marketing yang beredar sekarang adalah iklan dari brand Sasa dan Pocari Sweat. Dimana karakter yang ditampilkan berbentuk animasi bukan para aktor pada umumnya.

Apa si video animasi itu? Animasi sendiri memiliki pengertian yaitu rangkaian atau sekumpulan gambar yang disusun secara berurutan dan ditampilkan dengan kecepatan yang memadai maka rangkaian tersebut akan tampak seperti bergerak. Jadi video animasi adalah video yang menampilkan sekumpulan gambar yang telah disusun menjadi 1 rangkaian cerita. 

Video animasi sendiri banyak ragam jenis nya, seperti video animasi 2D, 3D, Stop motion, Anime (Animasi Jepang) dan Animasi GIF. 

Tentu saja dalam pembuatannya, kita memerlukan storyboard sebagai hal pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan video animasi. Lalu, apa itu storyboard? Dan bagaimana cara membuat video marketing? 

Simak pengertian Storyboard dan Cara pembuatan video marketing dibawah ini. 

Storyboard

Storyboard umumnya disusun pada tahap awal pembuatan video dan digunakan sebagai perencanaan dalam pembuatan film atau video, salah satunya yaitu, video marketing. Karena sebelum membuat sebuah video, kita memerlukan sebuah gambaran tentang cerita yang akan kita bawakan.

Pengertian Storyboard adalah bahan visual dari semula berbentuk bahasa tulisan menjadi bahasa gambar atau bahasa visual yang filmis. Sedangkan menurut Studio Binder, storyboard adalah tata letak grafis yang mengurutkan ilustrasi dan gambar dengan tujuan menceritakan sebuah cerita secara visual. Storyboard digunakan untuk mengkomunikasikan bagaimana sebuah adegan akan diambil dan sering digunakan untuk film, televisi, animasi, iklan, atau media interaktif.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Storyboard adalah suatu rangkaian gambar awal untuk membuat sebuah rangkaian cerita yang utuh. 

Fungsi Storyboard

Storyboard memiliki fungsi untuk menggambarkan alur cerita, mulai dari awal hingga akhir. Selain itu, storyboard juga berfungsi untuk merencanakan proses pengambilan gambar agar lebih terstruktur.

Selain itu juga, storyboard memiliki fungsi lain seperti sebagai pedoman untuk tim produksi dan tim pengeditan sehingga proses yang dilakukan dapat lebih mudah dan hasil yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Storyboard memiliki peran yang cukup besar dalam proses pembuatan audio visual, seperti video animasi dan film. 

Jenis Storyboard 

Dalam membuat sebuah video animasi, tentu kita akan membuat storyboard terlebih dahulu sebagai jalan cerita nanti yang akan dibuat. Ada 3 jenis storyboard yang akan dibahas di bawah ini, yaitu:

  1. Thumbnail Storyboard 

Thumbnail Storyboard pembuatan nya paling sederhana. Biasanya berisi sketsa awal dan sederhana. Tujuan dari pembuatannya adalah untuk memberikan ide atau gambaran pada tim produksi. Biasanya sutradara atau storyboard artist membuat thumbnail ini dengan stick man sehingga tidak memerlukan skill yang mumpuni dalam proses pembuatan nya. Tetapi pada akhirnya gambar gambar ini pun nantinya akan digambar kembali secara detail. Thumbnail Storyboard biasanya dilakukan pada film action agar mempermudah aktor dalam melakukan adegannya serta tim pengedit juga mendapatkan gambaran tentang adegan yang diinginkan.

  1. Rough Storyboard

Rough Storyboard bisa dibilang merupakan langkah selanjutnya dari thumbnail storyboard. Dimana para storyboard artist sudah menentukan latar tempat, pencahayaan, dan gerakan gerakan dari karakter yang dibuat. Tetapi demikian, rough storyboard masih dapat dibilang sebagai bahan mentah dan pembuatan nya cenderung singkat. Jadi pada proses ini  masih dibilang proses yang belum jadi 100% tetapi gambaran tentang adegannya sudah bisa dibilang cukup jelas.

  1. Clean Up Storyboard

Proses berikutnya adalah clean up storyboard dimana pada langkah ini gambar yang dibuat telah lebih detail seperti keterangan waktu, alur, suara, dialog, dan deskripsi yang dibutuhkan. Kadang juga dalam pembuatan storyboard ini pemberian warna dilakukan agar mempermudah tim untuk pengenalan waktu dan pengambilan sudut gambar. Clean Up Storyboard biasanya dilakukan pada pembuatan video animasi dan menggunakan software dalam pembuatannya.

Tujuan Pembuatan Storyboard

Dalam pembuatan storyboard tentu saja memiliki tujuan. Tujuan tujuan tersebut tidak lain sebagai:

  1. Sebuah panduan bagi sutradara, produser, penulis cerita, kameramen, hingga penata cahaya untuk membuat sebuah video animasi atau film. Hal ini tentu saja akan mempermudah proses pembuatan atau produksi sebuah video. 
  2. Memudahkan proses pembuatan video animasi, baik yang berdurasi panjang maupun pendek. Sehingga proses pembuatan video dapat mengerjakan pengeditan dengan baik dan cepat.
  3. Mempermudah orang lain dalam memahami sebuah alur cerita yang ingin disampaikan. Tentu saja Storyboard berisikan sketsa gambar berurutan sesuai naskah, sehingga mempermudah proses pembuatan pemahaman alur ceritanya. Sehingga seluruh orang memiliki persepsi yang sama dan proses pengambilan gambar sesuai dengan yang diinginkan.
  4. Memvisualisasikan ide atau gagasan yang ingin kita buat. Setelah ide atau gagasan dibuat, hal berikutnya adalah menyampaikan nya kepada tim produksi. Maka dari storyboard dibuat agar ide yang kita buat dapat tersampaikan dengan baik kepada orang lain. 
  5. Mengorganisir proses pengambilan gambar. Storyboard mempermudah proses pengambilan gambar, agar lebih efektif dan efisien. Selain itu, adanya storyboard juga membantu penentuan pengambilan angle gambar dan mengetahui bagian selanjutnya.
  6. Untuk mengetahui kesalahan pada bagian. storyboard bisa memudahkan orang dalam mencari tahu kesalahan pada teks narasi, penggunaan media dan detail lainnya dalam storyboard. Hal ini juga dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. 

Video

Tips Membuat Video Marketing 

Sebenarnya ada perbedaan antara membuat storyboard untuk video film pada umumnya dan storyboard untuk video animasi. Biasanya pada storyboard untuk film atau video biasa, storyboard artist akan mengerjakan storyboard nya secara manual di atas kertas menggunakan tangan mereka sendiri. Sehingga mereka lebih bebas untuk menggambar ekspresi, dialog, atau pun raut wajah dari para tokoh. 

Sedangkan pada video animasi, storyboard artist akan lebih memilih membuat storyboard mereka menggunakan bantuan software. Dimana hal ini dianggap lebih mudah untuk dikerjakan karena pada dasarnya banyak proses pembuatan video animasi yang sangat bergantung pada kemampuan teknologi dan software serta proses digital. 

Berikut ini adalah tips untuk membuat video marketing.

  1. Menentukan ide cerita 

Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah menentukan ide cerita. Seperti apa yang akan kita buat? Bagaimana alur cerita nya? Dan harus di bagian mana marketing akan dilakukan? Pesan yang ingin disampaikan? Dan siapa target audiens nya? Sehingga kita akan lebih mudah untuk membuat video animasi yang kita inginkan. Ide cerita ini sangat penting dilakukan saat pra produksi. Karena cerita yang menarik, Tentunya akan menarik perhatian para audiens juga.

Untuk pembuatan video marketing, usahakan jangan terlalu berbelit belit dalam mengusung cerita. Buatlah video yang tepat sasaran dan jelas yang ingin disampaikan seperti apa. Sehingga audiens akan cepat memahami isi tentang video animasi yang dibuat. Dan audiens pun tidak merasa bosan ketika menonton.

  1. Membuat Storyboard 

Langkah selanjutnya adalah membuat storyboard, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, storyboard adalah langkah pra produksi dimana rangkaian gambar dibuat untuk dijadikan 1 cerita. Storyboard artist pada video animasi biasanya membuat storyboard menggunakan alat bantu software. Dimana software ini mempermudah storyboard artist dalam membuat gambar gambar nya. Bisa dibilang Storyboard ini berfungsi untuk memvisualisasikan ide cerita dari naskah yang telah kita buat. Sehingga para tim yang bekerja dapat melaksanakan tugas nya dengan mudah.

  1. Menentukan Jenis video animasi yang ingin kita buat 

Tips berikutnya dapat dilakukan dengan menentukan jenis video animasi yang kita inginkan. Pada dasarnya banyak jenis video animasi yang ada. Seperti video animasi 2D, video animasi 3D, animasi infographic, Motion Graphic, Animasi whiteboard, Stop Motion, dan Animasi tipografi. 

Dalam membuat video marketing, kita dapat memilih salah satu jenis tersebut untuk kita buat yang menurut kita lebih mudah untuk dilakukan dan cocok dengan marketing yang akan kita sampaikan. Video animasi 2D adalah video marketing yang paling banyak digunakan.

  1. Menentukan Voice Actor

Voice Actor atau pengisi suara adalah salah satu bagian terpenting dalam pembuatan video animasi. Karena video animasi merupakan sebuah potongan gambar yang disusun menjadi 1 buah video yang utuh, maka pengisi suara sangat penting untuk penyelesaian video tersebut. Untuk video marketing sendiri, pengisi suara biasanya yang bercerita tentang suatu produk atau nilai suatu barang yang ingin disampaikan kepada para audiens. Menentukan pengisi suara juga sangat penting untuk kecocokan isi tentang video. Jadi jangan sampai salah memilih pengisi suara. Bila karakter yang ditampilkan adalah seorang anak kecil, maka pilih lah karakter suara yang seperti anak kecil agar karakter yang ada pun terlihat seperti anak kecil. 

  1. Membuat video

Langkah berikutnya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat video marketing nya. Ketika naskah cerita, storyboard, dan pengisi suara telah ditentukan, kemudian kamu dapat langsung memulai untuk membuat video animasi yang kamu inginkan. Tetapi, pastikan kamu memiliki PC atau Laptop dan software serta alat alat pendukung lainnya ya. Karena modal utama dalam pembuatan video animasi adalah alat alat tersebut. Jika salah satu tidak ada, maka kamu akan kesulitan dalam proses pembuatan video marketing nya.

Banyak aplikasi aplikasi edit video yang dapat kamu gunakan di PC atau Laptop bahkan Handphone yang kamu gunakan. Untuk proses pembuatan gambar nya kamu dapat menggunakan software seperti Adobe Illustrator, Adobe InDesign, Adobe Photoshop Sketch, dll. Kemudian untuk proses menyatukan semua gambar nya kamu dapat menggunakan aplikasi edit video seperti FlipaClip, Blender, Synfig Studio, Adobe Premiere Pro, Avidemux, dll.