Blog

BAGIKAN

Mengenal Lebih Jauh Teknik Limited Animation

teknologi terbaru dalam dunia animasi

Tahukah kamu bahwa dalam dunia animasi, ada 2 kategori yaitu full animation dan limited animation? Kedua kategori animasi ini dibedakan dari jumlah produksi frame. Animasi karya Disney adalah contoh dari full animation dan acara televisi The Flintstones adalah contoh dari limited animation.

Full Animation vs Limited Animation

Dalam full animation, objek bergerak memiliki lebih dari 14.000 frame selama 30 menit. Biasanya ini digunakan untuk animasi yang ditampilkan di layar bioskop. Sedangkan limited animation biasanya berjalan pada 4-12 atau 8-12 frame per detik. Dengan perbedaan tersebu menyebabkan teknik limited animation membuat jadwal produksi menjadi jauh lebih cepat dan membuat anggaran lebih sedikit jika dibandingkan dengan full animation yang biasanya memakan waktu lebih lama hingga beberapa bulan dan mengakibatkan kebutuhan biaya menjadi sangat banyak.

Selain itu, limited animation dapat diproduksi ebih murah karena membutuhkan cel (celuloid, lembaran transparan tempat objek digambar atau dilukis untuk hand-drawn animation) yang lebih sedikit atau frame per detik yang lebih sedikit. Dengan begitu, limited animation pun semakin banyak digunakan oleh para animator dan studio animasi.

Mengenal Lebih Jauh Teknik Limited Animation

limited animation

Setelah mengenal perbedaan full animation dan limited animation, mari berkenalan lebih jauh mengenai teknik limited animation. Teknik ini merpakan salah satu jenis animasi yang menggunakan teknik terbatas sehingga gerakan dalam animasi tidak terlihat halus atau natural. Menurut LaMarre (2009), limited animation tidak berusaha untuk memproduksi gerakan yang halus dan natural seperti gerakan dalam full animation, berbeda dari jenis animasi lain pada umumnya. 

Pada awalnya, limited animation dipakai oleh para animator untuk membuat serial animasi yang berdurasi panjang tanpa mengeluarkan tenaga dan budget lebih. Bermula dari tahun 1960-an, ketika animasi mulai menjadi bentuk hiburan yang mainstream di televisi, para animator Disney mulai memperhatikan biaya yang harus dikeluarkan dalam membuat animasi. Pada saat itu, dibutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk membuat satu menit animasi. Oleh karena itu, para animator Disney mulai mencari alternatif baru untuk membuat animasi panjang dengan gambar yang sedikit. Eksperimen yang dilakukan pun pada akhirnya membuat jenis animasi baru yaitu limited animation

Pada saat itu, limited animation pun tidak dianggap sebagai sebuah seni dalam dunia animasi. Pemikiran tersebut pun membuat limited animation hanya diasosiasikan dengan acara serial animasi di televisi dengan budget rendah pada tahun 1960-an. Serial-serial tersebut adalah Top Cat, Yogi Bear, The Flintstones, dan lainnya.

Limited animation pun cenderung lebih mendukung desain grafis dibandingkan animasi karakter. Frame per second yang digunakan pun lebih sedikit dibandingkan full animation sehingga gerakan animasinya menjadi lebih kaku dan tidak terlalu detail. Biasanya teknik limited animation digunakan oleh para animator yang  kekurangan waktu, tenaga, dan budget.

Salah satu animasi yang paling terkenal dan menggunakan limited animation adalah The Flintstones. The Flintstones adalah program televisi ber-genre komedi yang tayang pada 30 September 1960 hingga 1 April 1966 di tayangan ABC dan diproduksi oleh Hanna-Barbera Productions. Selama enam tahun tayang, serial ini terus menggunakan teknik limited animation yang mengalami perkembangan dari season  satu sampai akhir. Tentu visual di season pertama merupakan yang paling primitif dan menampilkan karakter yang sangat sederhana. Di season kedua, sudah terlihat visualnya menjadi lebih halus dan lebih detail pada wajah dan pakaian. Mulai season keempat, mulailah terlihat animasi yang lebih halus dan garis serta detail pada karakter pun lebih halus dan bersih.

Ternyata, dunia animasi sejak dulu sampai sekarang memiliki perkembangan yang cukup pesat ya. Hal tersebut dapat terlihat dari teknik limited animation yang dikembangkan dari waktu ke waktu dan memiliki keuntungan jika dibandingkan dengan teknik full animation. Kalau kamu, tertarik untuk belajar teknik yang mana nih?

Yuk belajar animasi di IDS | International Design School!

banner college

IDS adalah pilihan yang tepat untuk belajar animasi karena mereka menawarkan program Digital Animation & Games yang komprehensif dan berfokus pada pengembangan kemampuan kreatif dan teknis dalam produksi animasi dan efek visual. Mahasiswa akan dipersiapkan untuk industri film dan televisi dengan mempelajari proses pembuatan animasi dan game dari tahap ide, storytelling, hingga desain karakter.

Program ini mengajarkan perangkat lunak industri terkemuka seperti Autodesk Maya & Unreal untuk animasi dan game, serta Pixologic ZBrush untuk digital sculpting. Selain itu, mahasiswa juga akan menguasai berbagai perangkat lunak Adobe seperti Substance, Photoshop, Illustrator, Premiere Pro, dan After Effects.

Dengan fokus pada standar internasional, IDS memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menciptakan hasil karya yang berkualitas tinggi dan mempersiapkan mereka menjadi profesional yang berkompeten di industri animasi dan efek visual.