Blog

BAGIKAN

Mengenal Genre Film: Anime, Animasi, dan Live Action

beda anime, animasi dan live action

Anime, animasi, dan live action adalah istilah yang kerap digunakan, tetapi banyak yang mungkin belum benar-benar memahami perbedaan di antara ketiganya.

Anime membawa kita ke dunia imajinatif, sementara animasi menonjolkan kebebasan visualnya, dan live action lebih menekankan pada realisme. Dunia hiburan visual ini mempunyai ragam penawaran yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

Anime, animasi, dan live action adalah tiga bentuk media visual yang memiliki karakteristik yang berbeda:

  1. Anime:anime
  • Asal Usul: Anime adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada animasi Jepang. Ini bisa mencakup berbagai jenis animasi, baik yang ditujukan untuk anak-anak maupun orang dewasa.
  • Gaya Visual: Anime memiliki gaya visual yang khas, dengan karakter yang sering memiliki mata besar, rambut warna-warni, dan berbagai desain yang unik.
  • Cerita: Anime bisa mencakup berbagai genre, mulai dari aksi, petualangan, drama, romantis, hingga fantasi, dan sering kali memiliki cerita yang mendalam dan kompleks.
  • Suara: Sebagian besar anime juga dikenal dengan penggunaan suara dan musik yang kuat, termasuk lagu tema yang ikonik.
  • Karakteristik Kultural: Anime seringkali mencerminkan budaya Jepang dan nilai-nilai sosialnya.
  1. Animasi: karakter animasi mickey mouse
  • Asal Usul: Animasi adalah istilah umum yang mencakup semua bentuk gambar bergerak, tidak terbatas pada satu negara atau gaya tertentu.
  • Gaya Visual: Animasi dapat memiliki berbagai gaya visual, dari yang sangat realistis hingga yang sangat stilistik atau abstrak.
  • Cerita: Animasi juga bisa mencakup berbagai genre dan cerita, dengan kemungkinan tak terbatas dalam hal kreativitas.
  • Suara: Animasi bisa memiliki suara dan musik, tetapi tidak selalu demikian. Beberapa animasi mungkin tanpa dialog atau musik.
  • Karakteristik Budaya: Animasi dapat mencerminkan budaya dari berbagai negara dan dapat bersifat universal atau tertuju pada budaya tertentu.
  1. Live Action:one piece live action
  • Asal Usul: Live action adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan produksi yang melibatkan aktor nyata, bukan karakter animasi atau gambar-gambar yang digerakkan.
  • Gaya Visual: Live action adalah representasi langsung dari dunia nyata, dengan aktor-aktor yang berperan sebagai karakter.
  • Cerita: Cerita live action bisa mencakup berbagai genre yang sama dengan film dan televisi lainnya, dan fokus pada realisme dalam ekspresi karakter dan latar belakang.
  • Suara: Live action memiliki dialog dan suara yang direkam secara langsung oleh aktor selama produksi.
  • Karakteristik Budaya: Live action dapat mencerminkan budaya dan lingkungan di mana produksinya dilakukan, tergantung pada lokasi pengambilan gambar.

Intinya, perbedaan utama antara ketiganya adalah dalam asal usul, gaya visual, representasi karakter, dan pendekatan cerita. Anime adalah bentuk animasi khas Jepang dengan gaya dan cerita khasnya, animasi adalah istilah umum yang mencakup semua jenis gambar bergerak, sementara live action adalah representasi dunia nyata dengan aktor nyata.

Tertarik untuk terjun ke industri kreatif? Yuk kuliah di International Design School!

Baca Juga:  Alasan Bisnis Kamu Makin Butuh Digital Marketing Saat Pandemi

banner college

IDS | International Design School adalah sebuah lembaga pendidikan yang menyediakan berbagai program dalam bidang komunikasi visual, teknologi digital, dan digital & pemasaran. Program-program ini mencakup desain grafis, animasi, film, pemasaran digital, UI/UX, serta teknologi digital lainnya. IDS bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada individu yang ingin mempersiapkan diri dan meningkatkan kompetensinya di sektor-sektor ini.

IDS | International Design School menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan ternama di Australia dan Inggris, seperti JMC Academy, Griffith University, UCA, dan Teesside University. Kerjasama ini memungkinkan mahasiswa IDS untuk melanjutkan pendidikan mereka dan memperoleh gelar sarjana di universitas-universitas tersebut dengan cara mentransfer kredit mereka, dengan jaminan bahwa kredit-kredit tersebut akan diakui di kampus tujuan. Ini tidak hanya membantu mahasiswa menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan, tetapi juga mempercepat proses perolehan gelar sarjana mereka.