Blog

BAGIKAN

Berdiri di Panggung, Beraksi di Layar: Perbedaan Esensial dalam Akting Panggung dan Film

Acting

Buat para pecinta film, istilah akting sudah tidak asing lagi. Namun, bagi beberapa orang, mungkin masih ada pertanyaan mengenai apa sebenarnya akting itu. Akting adalah kegiatan di mana aktor dan aktris memerankan karakter dalam sebuah skenario. Aktivitas akting dapat dilakukan di televisi, teater atau panggung, dan film. Perlu diketahui bahwa ada perbedaan antara akting panggung dan film yang perlu dipahami.

  • Vokal

acting

Perbedaan yang paling kentara antara akting panggung dan film terletak pada penggunaan vokal. Dalam akting panggung, aktor dan aktris harus memiliki vokal yang lantang dan jelas. Hal ini dikarenakan di panggung, mereka harus mampu menjangkau pendengaran penonton dari barisan depan hingga barisan paling belakang. Selain itu, dalam akting panggung, aktor dan aktris juga diharapkan memiliki artikulasi dan intonasi yang tepat untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penonton.

Di sisi lain, dalam akting film, vokal tidak menjadi beban utama bagi para aktor dan aktris. Hal ini disebabkan oleh adanya penata suara yang bertanggung jawab memasang clip-on microphone pada masing-masing pemain dan menggunakan boom mic untuk mengambil suara atmosfer. Suara yang direkam ini kemudian akan disunting oleh seorang penata suara sehingga menghasilkan suara yang diinginkan. Dengan adanya teknik pascaproduksi ini, vokal dalam akting film dapat disesuaikan dan ditingkatkan sesuai kebutuhan.

Dalam akting panggung, kemampuan vokal menjadi sangat penting karena aktor dan aktris harus mampu berkomunikasi dengan jelas kepada penonton di seluruh ruangan. Mereka harus dapat mengatur proyeksi suara dan menguasai artikulasi serta intonasi yang tepat agar pesan yang disampaikan dapat terdengar dan dipahami oleh semua penonton.

Sementara itu, dalam akting film, aktor dan aktris lebih fokus pada interpretasi karakter dan ekspresi wajah. Suara mereka dapat disesuaikan dan diperbaiki selama proses pascaproduksi, sehingga peran mereka tidak terlalu bergantung pada vokal yang kuat atau jelas.

Vokal menjadi perbedaan signifikan antara akting panggung dan film. Akting panggung membutuhkan vokal yang lantang, jelas, serta artikulasi dan intonasi yang tepat untuk menjangkau penonton di ruangan yang luas. Di sisi lain, akting film memberikan fleksibilitas lebih dalam penggunaan vokal, karena suara dapat disesuaikan dan diperbaiki selama proses pascaproduksi.

  • Gerak Tubuh

Kelas Acting Salihara

Perbedaan dalam penggunaan gerak tubuh menjadi salah satu aspek penting dalam membedakan akting panggung dan film. Secara sederhana, dalam akting panggung, gerak tubuh pemain cenderung lebih berlebihan dibandingkan dengan akting film. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan dalam akting panggung untuk merepresentasikan karakter dan emosi secara lebih jelas, sehingga penonton dapat merasa dekat dengan cerita yang sedang dipentaskan. Gestur dan fleksibilitas gerak tubuh menjadi keterampilan yang penting bagi aktor dan aktris dalam akting panggung.

Dalam akting panggung, aktor dan aktris harus mampu mengekspresikan karakter dan emosi melalui gerak tubuh yang lebih dramatis. Gestur dan gerakan tubuh yang lebih besar dan eksplisit digunakan untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan kepada penonton. Karena di panggung, penonton melihat adegan secara langsung, gerakan yang berlebihan tersebut memungkinkan mereka merasakan intensitas dan kedalaman emosi yang diungkapkan oleh pemain.

Di sisi lain, dalam akting film, aktor dan aktris memiliki kebebasan yang lebih besar dalam mengadaptasi gerakan mereka. Mereka dapat lebih menyesuaikan gerak tubuh mereka dengan kebiasaan sehari-hari, terutama jika karakter yang mereka perankan memiliki sifat dan emosi yang lebih alami. Gerakan dalam akting film dapat ditangkap dan direkam dari berbagai sudut kamera, sehingga penonton dapat merasakan emosi dan kedekatan dengan cerita dan karakter tersebut melalui cara yang lebih intim.

Dalam akting film, sutradara dan sinematografer memiliki kendali atas sudut pengambilan gambar, pencahayaan, dan pengaturan visual lainnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyoroti gerakan tubuh aktor dan aktris secara lebih terperinci, sehingga nuansa dan ekspresi yang lebih halus dapat ditangkap dengan lebih baik.

Gerak tubuh menjadi perbedaan yang mencolok antara akting panggung dan film. Akting panggung menuntut gerakan tubuh yang lebih dramatis dan eksplisit, sedangkan akting film lebih memungkinkan adaptasi gerakan yang lebih alami. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menyampaikan karakter, emosi, dan cerita kepada penonton dengan cara yang paling efektif sesuai dengan medium pertunjukan yang digunakan.

  • Ekspresi dan Mimik Wajah

ekpresi dalam akting

Ekspresi dan mimik wajah adalah dua hal yang serupa namun memiliki perbedaan dalam akting panggung dan film. Ekspresi adalah ungkapan perasaan yang ditunjukkan melalui gerakan tubuh, ucapan, dan wajah. Sementara itu, mimik wajah lebih mendetail daripada sekadar ekspresi, karena melibatkan berbagai elemen seperti lirikan mata, kerutan dahi, gerakan pipi, mulut, rahang, dan leher secara bersamaan untuk membentuk suatu ekspresi yang lengkap.

Dalam akting panggung, aktor dan aktris harus memiliki ekspresi dan mimik wajah yang jelas dan kuat. Permainan mata menjadi salah satu faktor pendukung terbesar untuk menyampaikan ekspresi yang tepat. Mata adalah pusat dari segala ekspresi, di mana perasaan marah, sedih, bahagia, dan lainnya dapat terpancar melalui mata. Di panggung pertunjukan, seorang aktor dan aktris harus mampu mengekspresikan segala perasaan karakter yang mereka perankan dengan jelas dan tegas. Ekspresi dan mimik wajah yang ditampilkan harus memiliki kejelasan yang mempengaruhi penonton dan membantu mereka memahami emosi yang disampaikan.

Sementara itu, dalam akting film, ekspresi dan mimik wajah tetap penting, namun penekanan lebih pada ketepatan dan kehalusan ekspresi. Karena kamera dapat menangkap detail-detail kecil, aktor dan aktris harus mampu mengontrol mimik wajah dengan sangat teliti. Setiap gerakan dan perubahan pada wajah dapat terlihat secara detail dan dapat mempengaruhi cara penonton merasakan dan menginterpretasikan karakter. Melalui teknik pascaproduksi, ekspresi dan mimik wajah dalam akting film dapat diedit dan ditingkatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Dalam kedua jenis akting tersebut, ekspresi dan mimik wajah memiliki peran penting dalam menyampaikan emosi dan membangun kedekatan dengan penonton. Namun, di panggung pertunjukan, ekspresi dan mimik wajah harus lebih jelas dan kuat untuk mencapai efek yang diinginkan, sedangkan dalam akting film, kehalusan dan keakuratan ekspresi menjadi lebih penting untuk menciptakan kedalaman dan detail yang dibutuhkan oleh kamera.

Dengan memahami perbedaan ini, aktor dan aktris dapat mengembangkan keterampilan mereka dalam mengontrol ekspresi dan mimik wajah sesuai dengan medium pertunjukan yang mereka pilih, baik itu panggung atau film.

  • Blocking

Acting

Perbedaan selanjutnya antara akting panggung dan film adalah blocking, yaitu pengaturan posisi dan gerakan aktor dan aktris di dalam adegan. Dalam akting panggung, aktor dan aktris harus selalu sadar dengan kehadiran penonton karena mereka harus mampu menyampaikan cerita dengan baik kepada penonton yang ada di depan mereka secara langsung. Selain itu, mereka juga harus peka terhadap kehadiran tim dokumentasi yang sedang merekam pertunjukan tersebut.

Aktor dan aktris di panggung harus menghindari kesadaran terhadap kamera, meskipun mereka tahu bahwa ada tim dokumentasi yang sedang mengambil foto atau video dari pertunjukan tersebut. Blocking menjadi hal yang sangat penting dalam akting panggung, mengingat aktor dan aktris sering melakukan improvisasi dan saling menyesuaikan aksi satu sama lain. Terlebih lagi, mereka tidak boleh membelakangi penonton karena hal ini akan sangat mengganggu jalannya pertunjukan.

Sementara itu, dalam akting film, blocking dapat dilakukan berulang kali. Hal ini sangat berbeda dengan akting panggung. Blocking dalam akting film dipersiapkan sejak tahap recce, di mana lokasi dan set dipelajari dengan seksama. Selain itu, blocking juga dapat dilakukan selama masa latihan di lokasi dan bahkan saat proses syuting berlangsung. Blocking aktor dan aktris dalam akting film dapat mengalami perubahan tergantung pada perubahan lokasi atau set yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan teknis seperti lokasi, tata kamera, atau divisi teknis lainnya. Aktor dan aktris dalam akting film harus beradaptasi dengan blocking yang diberikan, termasuk ketidakpedulian terhadap kehadiran kamera kecuali jika ada konsep khusus yang membutuhkan pengambilan gambar subjektif sebagai fokus utama.

Dengan memahami perbedaan dalam blocking antara akting panggung dan film, aktor dan aktris dapat mengembangkan keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan medium pertunjukan yang mereka geluti.

  • Improvisasi

Acting

Improvisasi dalam akting panggung dan film memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Dalam akting panggung, improvisasi sering terjadi dalam situasi berikut:

  • Lupa Dialog: Ketika seorang aktor atau aktris lupa dialog yang seharusnya diucapkan, mereka harus mampu berimprovisasi dengan lancar. Mereka harus peka terhadap dialog lawan mainnya dan dapat menyelaraskan improvisasi dengan dialog tersebut sesuai dengan skenario yang sedang berjalan.
  • Lawan Main Lupa Dialog atau Salah Blocking: Jika ada lawan main yang lupa dialog atau melakukan kesalahan dalam blocking, aktor atau aktris panggung harus dapat menutupi kesalahan tersebut dengan melakukan improvisasi yang tepat. Mereka harus tanggap dan dapat mengimprovisasi adegan secara langsung untuk menjaga kelancaran pertunjukan.
  • Kecelakaan Panggung: Dalam situasi kecelakaan panggung seperti wardrobe terlepas, seorang pemain jatuh, atau hal lainnya, aktor dan aktris harus mampu melakukan improvisasi yang diperlukan. Mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang tidak terduga tersebut agar pertunjukan dapat berlanjut tanpa terganggu.
  • Kepekaan dan kemampuan untuk berimprovisasi ini penting dalam akting panggung untuk memastikan penonton tetap dapat menikmati cerita tanpa terganggu oleh hal-hal yang tidak diinginkan. Aktor dan aktris dalam akting film juga dapat melakukan improvisasi dalam dialog, tetapi jarang melakukan improvisasi dalam adegan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh perencanaan yang matang melalui pembuatan floor plan, story board, dan blocking pemain. Jika terjadi kesulitan dalam mengucapkan kata-kata, dialog dapat disederhanakan melalui improvisasi.

Inilah beberapa perbedaan dalam improvisasi antara akting panggung dan film. Perbedaan ini dapat menjadi latihan yang bermanfaat bagi para aktor dan aktris dalam mengembangkan keterampilan akting mereka. Jika Kamu tertarik untuk belajar dan terlibat dalam dunia akting, jangan ragu untuk terus mengembangkan bakat yang Kamu miliki.

Dalam mempelajari dunia akting, penting untuk memahami perbedaan antara akting panggung dan film. Baik akting panggung maupun akting film memiliki daya tarik dan tantangan tersendiri. Dengan memahami perbedaan ini, kamu dapat mengembangkan kemampuan aktingmu dengan lebih baik dan sesuai dengan lingkungan pertunjukan yang kamu pilih.

Jadi, jika kamu ingin melangkah lebih jauh dalam dunia akting, pertimbangkanlah untuk mengikuti kelas akting di IDS Education yang menawarkan pelatihan yang sesuai dengan minatmu. Selamat berpetualang di dunia akting!