Blog

BAGIKAN

Retargeting vs Remarketing: Jangan Keliru! ini Perbedaan dan Jenisnya

Remarketing dan Retargeting

Sangat menarik jika kita bisa menebak seseorang yang mampir di lapak kita apakah ia akan betul membeli atau hanya mampir. Pernah juga, saat kita singgah di salah satu e-commerce untuk melihat-lihat barang yang kita inginkan, tapi akhirnya tidak beli. Lalu barang yang kamu pilih itu tiba-tiba muncul di halaman Facebook kamu. Apakah Ada yang mengawasi kita? Kok, Facebook bisa tahu?

Bukan karena ada yang mengawasi, tapi ini adalah hasil dari retargeting dan remarketing. Mungkin sebagian dari kamu ada yang masih keliru membedakan keduanya. Mari kita bahas perbedaan dan jenis retargeting vs remarketing.

Apa yang dimaksud dengan Retargeting?

Sekitar 79% orang berselancar di e-commerce meninggalkan keranjang shopping dalam keadaan penuh, dalam artian tidak melakukan checkout atas belanjaannya, maka disinilah masalahnya. Hal ini bisa disebabkan beberapa alasan, sebagai berikut:

  • Tiba-tiba mendapat pesan penting dari bos
  • Tiba-tiba anak mereka menangis
  • Mereka hanya melihat sekilas, lalu menyimpan produk yang jadi incarannya  
  • Hanya ingin melihat ongkir
  • Masih mempertimbangkan apakah akan sebanding dengan yang mereka bayarkan

Nah, dengan menambahkan pixels ke website kamu, nanti akan bisa melacak keberadaan pengguna melalui cookies yang diterapkan di browser tersebut. Itu tandanya, kita bisa tahu bahwa dia telah mengunjungi website kita dan dimana mereka online berikutnya, dan kita bisa tampilkan ads yang baru dan lebih personal.

Dengan “mengikuti” mereka di internet, kita bisa pastikan brand kita dilihat oleh mereka cukup sering sehingga mereka kembali lagi ke website kita untuk membeli. Jadi, retargeting adalah iklan yang mengincar mereka yang sudah mengunjungi atau tertarik pada produk kamu sebelumnya. 

Remarketing dan Retargeting

Apa itu Remarketing?

Meskipun keduanya sama-sama mengincar mereka yang sebelumnya sudah mengunjungi dan tertarik pada produk kita, remarketing ini lebih sering menggunakan email daripada ads. Oleh karena itu, dalam menjalankan strategi marketing ini, kamu perlu memiliki daftar alamat email konsumen. Perbandingannya seperti, kita kirim sales ke mall untuk menawarkan dengan kirim salesnya ke rumahmu. Banyak yang menggunakan kedua metode itu untuk orang yang sudah pernah tertarik dengan produk kamu tapi belum juga deal untuk membeli.

Mengapa harus melakukan retargeting?

Banyak perusahaan yang akhirnya hanya fokus mencari pelanggan baru tapi lupa menjaga hubungan dengan pelanggan terdahulu. Memang mereka yang terdahulu sudah lebih paham produk kita, tujuan kita, mereka percaya, dll. Namun hal yang penting juga adalah bukan mereka saja yang harus mengerti, tapi kita juga harus memahami apa yang mereka perlukan, apa yang mereka sukai, apa yang tidak disukai, sehingga iklan untuk mereka akan semakin personal. 

Retargeting juga termasuk Remarketing

Setelah kamu bisa mengidentifikasi kelompok mana yang harus kamu target ulang, kamu perlu paham juga bagaimana menargetkan ulang mereka, apa yang harus diiklankan lagi dan melalui media apa. Ini termasuk remarketing. Kamu bisa coba Facebook ads, Google ads dan email. Dengan konten yang menarik dan khusus, akan lebih menarik konsumen.

Setelah mengetahui maksud dari keduanya, kita bisa menyimpulkan bahwa keduanya memiliki  perbedaan dalam hal fungsi dan pelaksanaan. Adapun perbedaan remarketing vs retargeting, antara lain sebagai berikut.

Perbedaan Remarketing VS Retargeting

  • Remarketing berfokus untuk mempertahankan pelanggan lama dengan mengirimkan email produk yang relevan. Sedangkan, retargeting berfokus untuk mendapatkan pelanggan baru dengan cara melakukan pendekatan kembali melalui iklan-iklan produk yang ditampilkan di website, aplikasi, maupun media sosial yang calon customer kunjungi.
  • Remarketing cocok digunakan apabila kamu memiliki daftar alamat email pelanggan yang menjanjikan namun budget kamu untuk melakukan pemasaran terbatas. Sedangkan, retargeting cocok digunakan apabila conversion rate website kamu kecil dan kamu tidak memiliki daftar alamat email customer yang potensial.

Jenis-jenis Remarketing

  1. Facebook Pixel Remarketing
  2. Google Display Remarketing
  3. Email Remarketing

Kenapa Remarketing Penting?

  • Remarketing meningkatkan kesadaran pembeli ke produk kamu
  • Menawarkan konsumen untuk repurchase atau membeli produk baru
  • Mendekatkan lagi konsumen yang sudah lama 
  • Kamu bisa menjangkau konsumen yang tepat sasaran

Remarketing dan Retargeting

Tips Strategi Remarketing

  1. Personalisasi

Ketika kita paham data mengenai konsumen kita, maka akan semakin personal dan khusus iklan yang kita bisa tawarkan untuk mereka. Kamu bisa tahu tepatnya apa yang dicari oleh konsumen. Ingat bahwa 25% konsumen menikmati iklan yang ditargetkan ulang karena kita menampilkan lagi produk yang mereka beli. Kamu juga bisa mengirim email dengan subject seperti “We have missed you”, atau “Where have you been?”

  1. Tawarkan diskon dan promosi lainnya

Misalnya tawarkan gratis ongkir, atau diskon Beli satu gratis satu, akan menarik bagi mereka. Karena seseorang bisa mengabaikan iklan karena mereka bandingkan dengan produk lain, dan mereka akan pilih yang lebih yang terjangkau. 

  1. Perluas Konten Terbaikmu

Terbitkan iklannya mulai dari ads di Facebook, website, kemudian lanjutkan dengan webinar atau studi kasus, dan dilanjut dengan rating dan review, lalu diakhiri dengan survey atau penawaran spesial.

Itulah perbedaan antara remarketing dan retargeting. Ingin tahu lebih dalam? Kamu bisa belajar cara marketing secara lengkap di short course Digital Marketing yang ada IDS | International Design School. See you there!