Blog

BAGIKAN

Rahasia Menjadi Digital Illustrator Profesional ala Livia Prima

Livia Prima

Ranah industri yang ditawarkan dari Digital Illustration terbilang cukup luas, mulai dari Games (card games, splash art, atau concept art), Publications (book covers, novel illustration), Marketing (packaging, promo illustration), dan Movies (Concept arts dan poster). Livia Prima – @dopaprime  yang saat ini bekerja sebagai ilustrator senior dan Art Director di Polar Engine, studio yang bergerak di bidang games and publications.

Pada industri Digital Illustration sendiri, siapa saja sih yang terlibat di dalamnya? Yang terlibat dalam industri Digital Illustration, adalah:

  1. Artist

Seseorang yang menyediakan ilustrasi.

  1. Studio

Studio adalah tempat dimana artis bekerja.

  1. Client

Perusahaan-perusahaan yang akan memberikan commission

  1. Agency

Agency adalah penghubung antara client dengan studio atau client dengan artist.

Livia Prima

Portfolio Building

Salah satu elemen penting untuk menjadi Digital Illustration adalah portfolio building.

“Portfolio merupakan suatu hal yang krusial bagi calon ilustrator yang ingin bergabung ke dalam industri, portofolio yang solid lah yang menentukan apakah ilustrator dapat bertahan atau tidak,” jelas Livia.

Portfolio building merupakan proses mengumpulkan materi yang menunjukkan keyakinan, keterampilan, kualifikasi, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang disatukan menjadi dokumen. Ada beberapa aspek yang harus terlampir pada portfolio, seperti:

  1. Study what the client needs

Portofolio yang kita buat penting untuk disesuaikan dengan klien atau perusahaan yang ingin kita tuju, sehingga mereka tertarik untuk bekerjasama dengan kita. Bagi pelajar yang baru menggeluti bidang Digital Illustration memang memiliki nilai plus sendiri bila sudah mengetahui gaya ilustrasi yang akan digunakan, namun tidak ada salahnya juga untuk mengeksplorasi berbagai gaya ilustrasi.

  1. Style consistency

Dalam Digital illustrator portofolio yang baik juga memiliki konsistensi gaya, apalagi jika portofolio tersebut digunakan untuk memasuki dunia kerja. Portofolio yang konsisten akan menunjukkan kemampuan kita kepada recruiter.

  1. Uniqueness 

Uniqueness akan menjadi pembeda dari portofolio yang kamu punya dengan portofolio milik orang lain, sehingga portofolio terkesan memorable. Ada beberapa hal yang menentukan uniqueness, mulai dari pengalaman, kesukaan, teknik yang digunakan, dan sebagainya. Uniqueness dapat dilihat dari subject material hingga cara artist me-render karyanya.

  1. Don’t include Studies, Copies, VisDev Assignment, WIPs

Untuk membuat portofolio yang profesional diharapkan untuk tidak memasukkan tugas kuliah, karya hasil plagiat, pekerjaan yang belum selesai, dan lainnya.

  1. Community: Online & Offline

Community bisa diibaratkan juga dengan relasi yang akan memberikan penilaian seberapa besar kamu menggeluti bidang Digital Illustration.

Setelah kita memiliki klien yang ingin dituju tidak ada salahnya kita mencoba untuk tetap terhubung. Cara agar tetap terhubung dengan klien seperti melakukan pendekatan lewat e-mail, mengikuti job offers forum, menghubungi langsung agency atau studio, atau juga melewati jaringan relasi.

Skill Building

Baca Juga:  4 Benefit Metode Kuantitatif dalam User Experience (UX) Research

“Skill building penting untuk (menciptakan) portofolio yang bagus, sebagai last treasure,” ucap Livia.

Sebelum membangun portofolio yang baik sehingga dapat dilirik recruiter, kita juga perlu mempersiapkan diri kita dengan kemampuan yang mumpuni. Kemudian, apa saja sih, cara membangun skill untuk menjadi Digital Illustrator?

  1. Strengthen Fundamental 

Untuk membangun kemampuan yang sesuai dengan standar industri, kita harus memiliki fundamental yang kuat. Anatomy, gesture, composition, perspective, value, color, mood capturing, material, serta rendering termasuk ke dalam hal fundamental dalam ilustrasi.

  1. Stay Productive

Hal lainnya yang penting adalah untuk terus produktif. Sebagai ilustrator perlu diingat untuk memiliki mindset yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya achievement apa yang ingin didapat dari latihan yang dilakukan, mengerti cara memecah pekerjaan dan sadar akan progress yang dilakukan tiap harinya, serta jangan berpikir untuk harus selalu membuat karya yang sempurna, melainkan tidak ada salahnya untuk terus bereksplorasi.

How to Thrive in the Industry

Setelah kita merasa telah memiliki kemampuan yang mumpuni serta memiliki portofolio yang mampu bersaing, selanjutnya hal apa saja yang kita butuhkan untuk bertahan di industri Digital Illustration?

  1. Quality

Yang pertama tentu saja adalah kualitas dari ilustrasi yang kita buat.

  1. Speed

Maksud dari speed disini adalah untuk mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu dan tidak lewat dari tenggat waktu.

  1. Attitude

Attitude adalah cara kita bersikap dengan klien, seperti misalnya tidak mudah tersinggung bila klien mengomentari hasil pekerjaan kita. 

Bagi kamu yang tertarik untuk bekerja sebagai Digital Illustration, namun belum memiliki pengalaman yang cukup di bidang ini, maka kamu bisa mengikuti pelatihan atau perkuliahan yang dapat mempertajam kemampuan mu di bidang Digital Illustration. International Design School yang menyadari kebutuhan industri kreatif memiliki program Digital Design & Illustration yang ditujukan untuk pemula ataupun yang telah berpengalaman. 

Livia Prima

Ada beberapa alasan kenapa kamu harus mengikuti program ini, seperti:

  • Durasi Kuliah Singkat

Program college dari IDS akan berlangsung selama 20 bulan, waktu yang cukup singkat namun mampu mempersiapkan siswa untuk terjun ke dunia industri kreatif.

  • Jalan Pembuka untuk Kuliah di Australia

Program College dari IDS dapat menjadi batu loncatan untuk mendapatkan Bachelor Degree di Australia.

  • Pengajar Profesional

Para pengajar IDS merupakan praktisi aktif yang telah memiliki banyak pengalaman di dunia Digital Illustrator profesional dengan hasil karya berkualitas. Melalui program college IDS, memberikan kesempatan untuk siswa membangun relasi dengan praktisi berpengalaman di industri.

  • Kelas Ideal dengan Pembelajaran Interaktif

Kelas pada IDS memiliki rasio dosen dan siswa yang kecil yaitu hanya 15 orang, sehingga aktivitas belajar mengajar jauh lebih fokus dan dapat menyesuaikan kebutuhan siswa. Metode belajar dilakukan on-campus, online, dan video learning memberikan kesempatan belajar yang interaktif dan efektif.

  • Alumni yang Sukses

Alumni dari IDS telah sukses berkarier di dunia kreatif dengan pilihan industri yang beragam, seperti desain grafis, animasi, film, e-commerce, dan periklanan. Para alumni IDS juga telah menerima penghargaan dari instansi, lembaga, dan ajang bertaraf lokal maupun internasional.

  • Sertifikasi Industri

IDS akan membimbing para siswanya untuk mendapatkan sertifikasi untuk memastikan mereka memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar industri.