Blog

BAGIKAN

Tips Menulis Skenario yang Baik bagi Script Writer Pemula

skenario

  1. Cara Membuat Format SkenarioĀ 

Format semua skenario itu hampir sama dan sudah ada standarnya. Untuk softwarenya, kamu bisa menggunakan Final Draft, Celtx, atau Microsoft Word, yang penting dapat mendukung kamu untuk menulis skenario dengan baik, dan pastikan kamu juga sudah tau basic-nya nih, berikut dasar penulisan skenario yang perlu kamu ketahui:

  • Slug Lines: disebut juga Scene Headings / judul adegan, yang berfungsi memberi tahu pembaca di mana dan kapan adegan tertentu terjadi. Hal ini mempermudah orang yang membacanya baik dari tim produksi hingga pemerannya untuk menggambarkan scene tersebut. Tim kreatif produksi bisa langsung merencanakan hal-hal seperti lokasi, anggaran, dan jadwal. Slug lines ditulis dalam huruf kapital dan rata ke kiri. Tiga hal utama yang harus ditandai dalam slug lines adalah:
  • Adegan diambil interior/indoor atau eksterior/outdoor (INT. atau EXT.)
  • Lokasi
  • Waktu (biasanya SIANG atau MALAM)
  • Action Lines: Penjelasan aksi, subjek, dan gerakan dalam adegan selain dialog. Pada perkenalan pemeran utama nama dibuat dengan kapital diiringi keterangan usia, perilaku, sikap, dll.). Perhatikan bahwa Anda menulis baris tindakan dalam present tense. Setiap transisi sub lokasi ke lokasi yang lebih besar, jadikan lokasi tersebut sebagai subjudul.
  • Dialog: format center menggunakan huruf kapital untuk nama karakternya, lalu tulis dialog di bawahnya.
  • Tanda kurung: Tanda kurung dapat menunjukkan emosi sebuah line atau gerakan fisik kecil dan spesifik yang terjadi bersamaan di line tersebut. Namun, tanda kurung ini dipakai hanya saat diperlukan, karena jika berlebihan akan menunjukkan bahwa dialog yang kamu tulis tidak terlalu jelas.
  1. Font Skenario dan Margin dalam Penulisan Skenario

Penulisan skenario biasanya menggunakan font Courier dengan ukuran 12pt yang sudah menjadi standar di industri ini. Untuk margin sebenarnya tergantung software yang kamu gunakan. Tapi biasanya, untuk margin atas 1 inci, margin bawah dan kanan terserah tapi tidak lebih dari 1/4 inci, dan untuk margin kiri 1 Ā½ inci yang sengaja dilebihkan untuk melubangi samping skrip yang di-print. Disarankan penulisan skrip tidak terlalu jauh dari format umum.

  1. Penyesuaian Durasi Tayangan dengan Skenario

Satu halaman skenario kira-kira setara dengan satu menit screentime Skenario film panjang biasanya 90-120 halaman dengan durasi 1Ā½ hingga 2 jam. Sedangkan durasi untuk acara TV bervariasi menurut genre, misalnya drama TV itu sekitar 45ā€“60 halaman, tergantung pada iklan atau standar jaringan streaming. Kalau acara komedi kira-kira 22ā€“30 halaman. Yang penting sesuai dengan audiens yang dituju dan guidelines yang dibutuhkan pihak pembeli naskah, serta memiliki alur yang runut. Satu hal lagi yang perlu diingat, saat menulis naskah disarankan untuk dilebihkan beberapa halaman dengan durasi beberapa menit, karena biasanya akan banyak yang diedit

skenario

  1. Transisi Adegan dalam Skenario

Transisi adegan menunjukkan peralihan dari satu adegan ke adegan lainnya. Contoh paling umum meliputi: fade in, fade out, cut to, flashback, dissolve, atau jump cut. Produksi film di masa lalu sering menggunakan transisi adegan karena editing belum terlalu modern. Tapi, di zaman sekarang transisi tidak terlalu diperlukan karena sudah pasti antara adegan satu ke adegan selanjutnya akan mengalir dengan alami. Misalnya mau pakai transisi biasanya karena gaya storytelling-nya mulai menunjukkan perbedaan dan melibatkan si karakter. Jangan menggunakan “CUT TO” di antara semua adegan karena berlebihan, lebih baik memakai “SMASH CUT TO” untuk penekanan pada momen atau gambar yang sangat menggelegar.

  1. Cara Menulis Dialog dalam Skenario

Untuk membuat dialog karakter yang berkesan dan efektif, penulis harus benar-benar tahu siapa yang mengatakan dialognya dan mengapa dialognya harus itu. Lalu, perkirakan bagaimana cara membuat semua karakter terdengar beda ketika dialognya dibacakan. Hilangkan dialog yang sekiranya kurang membangun emosi dan suasana. Cobalah untukĀ  sering-sering membaca skenario dari penulis favorit, dan pelajari bagaimana mereka menyampaikan dialog dan emosi di tiap halaman skenario.

  1. Menghindari Kesalahan bagi Penulis Skenario Pemula?
  • Jangan terlalu memikirkan slug lines. Slug line selalu dianggap membingungkan oleh pemula jika sudah terkait tentang penggunaan format Bold, Underline, atau memakai huruf kapital semua. Tetapi hal ini tidak perlu terlalu dipikirkan yang penting isinya sesuai dengan standar skenario yang sederhana, konsisten, dan menarik. Lalu, jangan menulis deskripsi waktu dan tempat yang telah ditulis di slag lines.
  • Jangan Typo terutama pada ejaan umum karena akan membuang-buang waktu dan kertas. Selain itu, skrip itu kan harus bisa discan, dibaca dengan jelas dan cepat, serta minim kesalahan.
  • Cari cara membangkitkan kreativitas yang sesuai dengan penulis. Bisa pakai cara sendiri, bisa juga pakai langkah-langkah para penulis profesional. Sebenarnya, tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop atau device untuk mencari ide. Ide bisa dicari melalui baca-baca skrip penulis lain, menonton film atau acara TV serupa, atau melihat hal-hal detail yang terjadi di sekitar untuk dijadikan referensi. Intinya jangan berlebihan dan biarkan kreativitas itu bangkit secara sendirinya. Bahkan, beberapa script writer pun ada yang menggunakan ide briliannya saat mau mendekati deadline.

Nah, untuk kamu yang mau mendalami penulisan skenario dan mau menjadi script writer dengan banyak karya film ataupun acara TV, kamu bisa memulai kariermu dengan mengikuti Program College Digital Film and Media Production. Yuk belajar diĀ IDS | International Design School.

Source: backstage.com