Blog
5 Film Kontroversial ini Justru Sukses Saat Panen Hujatan, Termasuk Joker
- March 4, 2020
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Kontroversi adalah salah satu jenis publikasi, bahkan bisa jadi yang terbaik. Frase ini sangat tepat jika digambarkan di era modern saat ini. Karena tak dapat dipungkiri, kontroversi justru bisa menghasilkan banyak uang, termasuk di juga berlaku di dunia film.
Di saat pasar merespon baik film genre superhero, animasi serta film ramah keluarga. Beberapa film menempuh jalan yang berbeda, disengaja atau tidak, film – film di bawah ini justru mencapai kesuksesannya dengan menimbulkan kontroversi, baik sebelum atau sesudah pemutaran perdana. Bagaimana film-film ini menjadi sukses karena kontroversi? Yuk kita bahas bersama.
- Basic Instinct (1992)
Salah film tersukses dan ikonik di tahun 1992 adalah Basic Instinct. Namun, kesuksesannya tak lepas dari kontroversi, terutama dari dua orang yang dikenal sebagai provokator Hollywood saat itu, sutradara Paul Verhoeven dan penulis skenario Joe Eszterhas.
Adegan kontroversial di film ini adalah ketika Sharon Stone “membuka” kakinya yang sedang disilangkan. Di tahun 1992, sesuatu hal yang sulit untuk membayangkan aktris kelas A melakukan adegan seperti yang dilakukan Sharon Stone di film ini. Namun justru adegan kontroversial tadi yang mengantarkan Basic Instinct ke depan tangga kesuksesan.
Basic Instinct menghasilkan 117 juta dolar AS domestik dan 352 juta dolar AS di seluruh dunia padahal biaya produksinya hanya 49 juta dolar AS. Daya tarik seksual Sharon Stone menjadi magnet kesuksesan tak hanya di Amerika, namun juga di seluruh dunia.
- The Passion of the Christ (2004)
Dari namanya saja, film ini sudah mengangkat isu sensitif, terlebih lagi jika membaca konsep yang diinginkan Mel Gibson selaku sutradara film ini. Mel Gibson ingin membuat film tentang detik-detik terakhir sebelum Yesus disalib. Seperti tak cukup mengundang kontroversi, Mel Gibson ingin menggunakan bahasa Aram dan Latin.
Awalnya tak ada studio yang ingin mengambil resiko membiayai film ini, sehingga memaksa Mel Gibson merogoh kocek pribadi hampir 30 juta dollar AS untuk melanjutkan proyek ini. Perjudian Gibson terbayar lunas ketika film Passion of the Christ, yang berhasil mendulang 83 juta dolar AS di pekan perdana pemutarannya di bioskop.
Senyum Gibson semakin terkembang tatkala mengetahui jika film ini akhirnya menghasilkan 370 juta dolar AS di dalam negeri dan 611 juta dolar AS di seluruh dunia, sekalipun hanya mendapat skor 49% dari Rotten Tomatoes.
- The Da Vinci Code (2006)
Film diangkat dari novel kontroversial dengan judul yang sama, The Da Vinci Code. Yang memancing kontroversi adalah isi novel tersebut, antara lain menuliskan jika Yesus sudah menikah dengan Maria Magdalena yang langsung dibantah oleh para ahli dan Gereja Katolik.
Tetapi justru kontroversi tadi yang membantu novel The Da Vinci Code menjadi bestseller internasional. Nasib tak jauh berbeda juga dialami oleh adaptasi filmnya. Film yang dibintangi oleh Tom Hank ini mengantongi 77 juta dolar AS dalam sepekan penayangan serta total 217 juta dolar AS di dalam negeri dan 758 juta dolar AS di seluruh dunia, sekalipun jeblok hanya mendapat skor 25% saja di Rotten Tomatoes.
- Django Unchained (2012)
Nama sutradara Quentin Tarantino memang sudah lama lekat dengan kontroversi, termasuk karya filmnya seperti Django Unchained ini. Rilis pada tahun 2012, film ini penuh dengan adegan rasis dan menyiksa ras kulit hitam.
Bahkan saking tak nyamannya, salah satu tokoh utamanya, Leonardo DiCaprio yang berperan sebagai pemilik budak rasis, merasa kesulitan untuk bisa mendalami peran. Sampai-sampai nih ia dibantu oleh lawan mainnya sendiri, Jamie Foxx dan Samuel L. Jackson, harus turun tangan.
Kekerasan terhadap ras kulit hitam begitu mendominasi dalam film ini, termasuk ucapan N-word yang yang diucapkan lebih dari 100 kali di film berdurasi 3 jam ini. Namun justru semua kontroversi tadi mengantarkan Django Unchained ke gerbang kesuksesan. Film dengan biaya produksi 100 juta dollar AS ini menghasilkan 162 juta dolar AS di Amerika Serikat dan 425 juta dolar AS di seluruh dunia. Sementara aktor pendukung Christoph Waltz dan skenario asli buatan Quentin Tarantino berhasil mendapatkan Piala Oscar.
- Joker (2019)
Ketika tayang, Joker tak langsung memancing kontroversi. Sebaliknya, film ini dianggap mampu keluar dari genre film superhero menjadi sebuah film dengan seni sinematik tinggi. Kontan saja, apresiasi dan pujian datang bertubi-tubi, termasuk juga kepada Joaquin Phoenix yang berperan sebagai Joker.
Namun justru di tengah pujian ini, kontroversi dimulai. Di tengah euforia kesuksesan, film ini malah diklaim berpotensi untuk memberi inspirasi kepada seorang yang penyendiri berubah menjadi sangat kejam dan labil. Phoenix sendiri bahkan tak menjawab pertanyaan dan memilih keluar dari sebuah wawancara ketika ditanya apakah Joker bisa menginspirasi tindakan kekerasan. Karena hal ini pula, film yang rilis pada 2019 lalu ini hanya mendapat skor 68% versi Rotten Tomatoes.
Namun jangan tanya kesuksesan film ini mendatangkan uang. Dengan budget minimalis yang hanya 55 juta dollar AS saja, film ini sudah meraup 96 juta dollar AS di pekan perdana penayangannya.
Itu tadi daftar film penuh kontroversi yang justru menuai sukses. Deretan film di atas justru menjadi bukti jika kontroversi karena kritik kepada karya malah justru bisa jadi sarana promosi yang bagus dan membawanya ke jalan kesuksesan. Adakah film di atas yang menjadi favorit kamu?