Blog

BAGIKAN

8 Trend Learning, Training & Development Indonesia Tahun 2022

Trend Learning, Training & Development

Tahun 2020-2021 dunia telah diguncang oleh pandemi Covid-19 yang telah merenggut banyak hal dari orang-orang. Akibat dari pandemi ini salah satunya berdampak pada perusahaan dan banyak perusahaan juga yang mengalami kebangkrutan dikarenakan beberapa kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Bertahan hidup itu penting, setiap manusia pasti menemukan solusi untuk tetap bertahan walaupun pada era seperti covid-19 sekalipun. Seperti Work From Home yang menyuruh para karyawan untuk tetap bekerja walaupun hanya dirumah saja.

Tetapi pada tahun 2022 ini sudah banyak organisasi dan perusahaan yang beradaptasi dengan tantangan di tempat kerja. Tim Learning, Training & Development pasti sudah banyak menemukan solusi terbaik.

Trend Learning, Training & Development

Artikel berikut akan membahas 8 Trend Learning, Training & Development pada tahun 2022 yang bisa kalian adaptasi untuk perkembangan kinerja kerja. 

  1. Reskilling & Upskilling untuk Tempat Kerja Digital

Seperti yang kita ketahui, bahwasannya teknologi semakin tahun semakin maju. Dengan adanya Transformasi digital, muncul kebutuhan untuk melatih kembali tenaga kerja kamu yang ada tentang cara menggunakan proses dan alat digital baru.

Ini juga berarti banyak jenis pekerjaan tradisional yang dapat diotomatisasi, akan diotomatisasi yang berarti pekerjaan tertentu akan menjadi usang. Itu juga membawa peluang karena pekerjaan baru akan muncul seiring kebutuhan baru menjadi lebih jelas,

Selain pelatihan ulang di seluruh organisasi, fokus baru pada peningkatan keterampilan berkelanjutan juga sama pentingnya. Peningkatan keterampilan bisa dalam bentuk pelatihan kepemimpinan, contohnya kamu bertujuan ingin mempromosikan diri menjadi sebuah pemimpin di perusahaan kamu bekerja. Peningkatan keterampilan menjadi lebih mudah bagi dunia usaha dengan munculnya kursus eLearning online dari platform pembelajaran profesional baru seperti Udemy dan LinkedIn Learning. Tim Learning & Development juga dapat memberi insentif kepada tenaga kerja internal untuk mengembangkan keterampilan baru dengan menawarkan waktu istirahat, insentif moneter, atau penghargaan lain untuk menyelesaikan kursus peningkatan keterampilan. Manfaat dari peningkatan keterampilan ini selain bagus untuk perusahaan, juga bagus untuk diri sendiri.

  1. Antisipasi Kembalinya ILT di tahun 2022.

Karena sekarang sudah berkurangnya kasus Covid-19, pemerintah sudah banyak yang mencabut kebijakan yang ada seperti harus bekerja dari rumah, Harus menjaga jarak, dll. Maka dari itu, semua kegiatan yang dulunya dilakukan secara online, kini sudah bisa dilakukan secara offline. 

Maka dari itu, kembalinya program training offline ala ILT (Instructor-Led Training) akan dialami lagi di tahun 2022. Namun, dikarenakan covid-19 belum sepenuhnya hilang, Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan tidak langsung 100% offline seperti dulu.

Meskipun hal ini akan dapat mengganti kerinduan pada training offline. Para trainer juga harus dapat beradaptasi dengan perpaduan teknologi yang ada. Ada berbagai aplikasi yang dapat digunakan para trainer yang harus disesuaikan dengan kebutuhan kliennya. 

Walaupun sekarang systemnya sudah menggunakan offline, tetapi sistem online tidak akan hilang juga. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju seperti ini. 

  1. Belajar di Saat Membutuhkan

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, bahwasannya perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini mempengaruhi proses belajar juga. Seperti misalnya aplikasi learning yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. 

Jenis pengalaman belajar ini jauh lebih efektif daripada pelatihan tradisional, karena memberikan konten dukungan kepada karyawan walaupun ia masih harus bekerja. Hal ini memungkinkan tenaga kerja menjadi lebih produktif, karena alih-alih menghabiskan waktu khusus untuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan secara offline dan menyita waktu mereka untuk bekerja, bagaimana jika mereka belajar dengan pengalaman kehidupan nyata melalui internet dalam alur pekerjaan sehari-hari mereka.

Jenis pembelajaran ini telah terbukti mempertahankan lebih banyak pengetahuan daripada jenis pembelajaran tradisional, karena lebih mementingkan interaktif, dan memungkinkan peserta didik untuk menghubungkan titik-titik antara jawaban yang diberikan dan masalah yang dihadapi – sebagaimana mereka ‘ pernah mengalami masalah ini secara langsung.

  1. Trend Hybrid dan Blended Learning Berlanjut.

Sistem ini untuk kedepannya pasti akan terpakai dan sangat efektif dalam melakukan pembelajaran. Karena pada sistem ini tidak terhalang oleh tempat. 

Hybrid berarti pengajaran synchronous dan asynchronous secara bersamaan. Misalkan seorang trainer mengajar di Jakarta secara offline. Tapi, pada saat yang bersamaan, ada peserta yang mengikuti dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. 

Sementara, blended learning artinya metode training menggabungkan antara pembelajaran online dan offline bagi pesertanya. Inilah dua model yang di tahun 2022, kita kedepannya pasti akan semakin terbiasa.

Para trainer pun dituntut mengajar dengan pola seperti itu karena situasi. Para organisasi pun jadi harus belajar terbiasa untuk mengelola metode pembelajaran seperti itu. Karena selain mudah, metode ini cukup efektif untuk seseorang yang sering bepergian. 

Trend Learning, Training & Development

  1. Ekosistem Berbagi Pengetahuan

Manajemen pengetahuan adalah konsep menciptakan, kurasi, mengatur, dan berbagi pengetahuan organisasi penting bagi karyawan untuk mengakses dan menemukan informasi penting. Singkatnya, ini menghubungkan karyawan ke sumber daya yang tepat untuk setiap pertanyaan internal yang mungkin mereka masih belum mengetahui. 

Strategi manajemen pengetahuan (MP) yang sukses dimulai dengan perusahaan membuat dokumentasi proses.  Langkah selanjutnya dalam perjalanan ini adalah mengatur konten menjadi basis pengetahuan internal yang mudah dicari seperti wiki internal. Tapi tanpa mereka tahu bagaimana penggunaannya. Maka hal itu akan percuma dikarenakan belum ada ilmu untuk membuka situs atau aplikasi yang dibuat tersebut. 

Dalam tenaga kerja terdistribusi, kebutuhan akan strategi Manajemen Pengetahuan tidak pernah sepenting ini. Banyak organisasi sekarang mempekerjakan manajer pengetahuan khusus di dalam tim L&D atau SDM mereka untuk memimpin inisiatif Manajemen pengetahuan. Manfaatnya berkisar dari tenaga kerja yang lebih produktif, pelatihan dan orientasi karyawan yang lebih baik, dan transfer pengetahuan yang lebih mudah jika terjadi kehilangan karyawan ke perusahaan lain atau pensiun.

  1. Waktu Nyata Umpan Balik Karyawan 

Tren lain untuk tim Learning & Development adalah menciptakan lingkaran umpan balik yang lebih baik antara karyawan individu dan tim Learning & Development. Karyawan diberikan kesempatan untuk training atau melakukan pembelajaran ulang adalah orang orang yang memiliki masukan paling relevan tentang perbaikan apa yang harus atau dapat dilakukan untuk jalur pembelajaran di sebuah organisasi. 

Dengan adanya waktu nyata umpan balik dari karyawan, tim L&D dapat meminta umpan balik peserta didik dalam survei NPS singkat tentang survei jawaban yang lebih mendalam – langsung setelah atau dalam kursus pelatihan karyawan. 

Belajar melalui pengalaman dalam aplikasi, dengan basis pengetahuan, atau sambil belajar pada saat dibutuhkan, semuanya menghadirkan peluang unik bagi tim L&D untuk membangun pertanyaan sederhana dan singkat yang menarik data penting tentang dampak dan kegunaan konten pelatihan dan dukungan mereka. 

  1. Penggunaan Ulang Konten

Dengan munculnya eLearning, muncul kebutuhan tim L&D perusahaan untuk terus membuat, memantau, dan memperbarui konten pembelajaran mereka. Tren yang harus diperhatikan pada tahun 2022 adalah mengubah konten pelatihan yang ada menjadi konten pembelajaran multimodal – yaitu. Konten kursus L&D yang sama sedang diformat ulang di seluruh konten video, audio, bacaan, dan visual.

Dengan sistem manajemen pembelajaran modern dan platform perangkat lunak pelatihan karyawan, para profesional L&D jauh lebih mudah membuat berbagai jenis konten pelatihan dan pengembangan baru secara otomatis dari satu bagian inti konten pelatihan. Tanpa perlu menghabiskan waktu untuk mengubahnya secara manual menjadi format konten yang berbeda.

  1. Tuntutan Content Training sebagus hasil Content Creator

Content Creator adalah orang yang membuat konten edukatif atau menghibur sesuai keinginan audiens. Konten yang dibuat oleh Content Creator bisa macam-macam, bisa foto, video, podcast, tulisan, digital art, dan lainnya. 

Dulu, yang melakukan sharing di kanal video youtube adalah para content creator. Namun kini kita bisa melihat bahwa semua orang dapat menjadi content creator. Seperti Coach, Dosen, Karyawan, dll. Mereka membagikan sharing dan pembelajaran mereka melalui media-media sosial. 

Hal ini mengakibatkan peran yang awalnya hanya sebagai coach, leader, dan trainer pun harus makin terbiasa dengan membangun konten di kanal video atau platform media sosial. 

Sumber: kompasiana.com