Blog
Bumi Itu Bulat: Film Terbaru yang Menyinggung Isu Krusial
- March 13, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: News
Dunia perfilman Indonesia akan diramaikan oleh sebuah karya berjudul Bumi Itu Bulat. Film yang disutradarai oleh Ron Widodo ini akan dibintangi oleh kombinasi aktor dari berbagai generasi seperti Febby Rastanty, Rayn Wijaya, Rania Putri Sari serta Christine Hakim, Mathias Muchus dan Arie Kriting.
Jika dilihat sekilas mungkin masyarakat akan berasumsi bahwa Bumi Itu Bulat hanyalah sekedar film dalam negeri yang akan meramaikan bioskop dalam beberapa waktu ke depan. Namun, film yang digarap oleh Ideosource – sister company dari International Design School – ini membahas topik yang sedang hangat belakangan ini di kalangan masyarakat Indonesia yakni toleransi dengan sesama.
Ditemui pada sebuah media luncheon di daerah Kemang pada 11 Maret 2019 lalu, beberapa pihak yang terlibat dalam proses produksi dan publikasi film ini mengemukakan pendapat mereka atas isu intoleransi yang terjadi di nusantara. Mereka juga menjelaskan tujuan film ini serta dampak yang diharapkan bisa menyentuh masyarakat luas dan menciptakan harmoni di Indonesia.
“Saya terlibat dalam film ini karena saya cinta keberagaman. Keberagaman dari masyarakat Indonesia adalah bukti kecintaan Tuhan kepada negara kita. Terdapat lebih dari 300 etnis dan 700 bahasa di negeri ini, hal itu tidak ditemukan oleh pejuang-pejuang negara kita saat kemerdekaan. Keberagaman kita telah terbentuk sejak zaman batu dan tetap lestari seperti sekarang. Kita harus terus menjaga harmoni antar kelompok karena itu adalah sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.” papar aktris senior Christine Hakim.
“Saya berasal dari daerah timur Indonesia dan hidup di lingkungan yang memiliki keberagaman. Saya pernah hidup di zaman harmonis tetapi juga di zaman konflik. Jika kita tidak menanggulangi konflik yang ada seperti sekarang, maka konflik sudah ada di depan mata.” ujar stand-up comedian Arie Kriting yang juga menjadi produser di film ini.
Bagi produser Robert Ronny, film ini adalah bentuk kepeduliannya akan intoleransi sebagai pribadi yang dimanifestasikan lewat kemampuannya sebagai filmmaker profesional.
“Ini perkara yang sangat personal bagi saya. Dulu saya tumbuh besar di Surabaya dan, meskipun saya keturunan Cina, saya tidak pernah menganggap diri saya minoritas karena saya dibesarkan di rumah yang berkebudayaan Jawa. Tetapi beberapa tahun belakangan ini terasa ada jarak diantara saya dan teman-teman saya yang dulu cukup dekat karena berbagai alasan. Saya seorang filmmaker dan ini (menggarap film) adalah hal yang bisa saya lakukan untuk menanggapi isu ini. Selama saya masih menjadi orang Indonesia, ini masih menjadi tanggung jawab saya.”
Rencananya, peluncuran film ini akan ditandai konferensi pers pada 25 Maret 2019 mendatang dan para pemeran dalam film tersebut akan turut berpartisipasi.
Bumi Itu Bulat akan tayang pada 11 April 2019 mendatang di bioskop seluruh Indonesia.
Picture Source:
1