Blog

BAGIKAN

Memahami Skenario Produksi Film Bagi Calon Sineas

Ketika membuat film, menulis skenario ada proses paling utama dalam produksinya. Dikatakan begitu karena skenario merupakan teks tertulis yang menjadi pondasi dalam pembuatan film. Skenario akan berisi dialog beserta keterangan adegan. Dialog dan keterangan adegan tersebut menjadi petunjuk bagaimana seorang aktor harus berakting, juga menentukan jalannya proses syuting. Skenario dapat berasal dari ide orisinil penulisnya maupun adaptasi dari sebuah buku maupun film yang telah ada sebelumnya. Ide membuat skenario bisa sangat bebas mengikuti imajinasi penulis. Namun biasanya penulis skenario mengikuti teknik menulis yang ada mulai dari pengenalan tokoh, konflik, hingga penyelesaian cerita. 

Elemen-elemen Pada Skenario

Skenario yang tepat akan menjadi acuan dalam perencanaan anggaran film dan penyusunan jadwal syuting. Maka dari itu skenario disebut juga sebagai cetak biru dari sebuah film. Saat menulis skenario ada baiknya kamu memperhatikan elemen berikut.

  1. Heading

Headline atau yang juga dikenal dengan sluglines adalah bagian yang menjelaskan latar terjadinya adegan. Menulis Heading dimulai dengan INT atau EXT. INT berarti adegan berlangsung di dalam ruangan, sementara EXT berarti adegan berlangsung di luar ruangan. Kemudian tambahkan lokasi beserta waktu adegan dengan menggunakan keterangan DAY atau NIGHT. Heading harus ditulis menggunakan huruf kapital.

  1. Action lines

Pada action lines menjadi bagian yang menjelaskan tindakan yang dilakukan tokoh. Action lines berada dibawah heading. Menulis action lines harus bisa divisualisasikan secara deskriptif. Tulislah kalimat yang sederhana dan mudah dipahami bahkan ketika kamu menulis untuk film aksi sekalipun.

  1. Karakter

Nama karakter diletakkan di bawah action lines, bagian ini menjelaskan tokoh mana yang sedang berbicara. Nama karakter juga ditulis dengan huruf kapital

  1. Dialog

Bagian dialog tentu saja berisi kalimat yang akan diucapkan sang tokoh. Dialog berada di bawah karakter.

  1. Ekstensi 

Ekstensi diletakkan di sebelah nama karakter di dalam tanda kurung. Ekstensi berisi informasi bagaimana dialog akan didengar oleh penonton. Ekstensi dapat berupa CONT’D atau Continued yang menjelaskan adegan lanjutan dari adegan sebelumnya. Kemudian terdapat V.O atau Voice Over yaitu berupa kalimat yang tidak bisa didengar tokoh lain. Voice over dapat berupa narasi cerita atau mungkin dialog yang diucapkan di dalam hati. Ada pula O.S atau Off Screen yang berarti tokoh yang sedang berbicara tidak muncul di dalam adegan. Selanjutnya Into Devices yang menandakan karakter sedang berbicara menggunakan alat seperti ponsel atau radio. Untuk menandakan dialog dari adegan berikutnya yang dimulai sebelum adegan saat ini berakhir maka menggunakan keterangan Pre Lap.

  1. Parenthetical

Parenthetical adalah instruksi yang menjelaskan ekspresi tokoh ketika mengucapkan sebuah dialog. 

  1. Transisi

Transisi berfungsi sebagai acuan bagaimana peralihan adegan terjadi. Hal ini berguna juga bagi teknik yang akan digunakan sutradara dalam mengambil gambar atau sebagai penanda bagaimana editor harus mengedit film. Transisi dapat berupa Cut To, Smash To, Dissolve To, Smatch Cut To, Intercut, dan lainnya.

  1. Subheaders

Subheader dapat digunakan ketika ada perubahan waktu atau tempat. 

  1. Shots

Bagian shot dapat menjelaskan bagaimana sudut atau pergerakan kamera ditentukan. Bagian ini biasanya ditulis apabila hal tersebut sangat penting bagi penggambaran adegan.

skenario

Format Menulis Skenario 

Ketika menulis skenario film ada beberapa format menulis yang harus kamu ikuti. Format ini berkaitan dengan fungsi skenario yang menjadi acuan dalam pembuatan film. 

  1. Ukuran Kertas. Kertas yang digunakan adalah kertas jenis Letter. 
  2. Halaman. Satu lembar naskah sama dengan satu menit tayangan. Setiap halaman biasanya maksimal berjumlah 55-60 baris.
  3. Margin. Bila menulis skenario film secara manual lewat microsoft word, tentu kita sendiri yang mengatur marginnya. Untuk batas atas, bawah, dan kanan berjarak 1 inci atau 2,54 cm. Sementara batas kiri berjarak 1,5 inci atau 3.81 cm.
  4. Font. Menulis skenario film biasa menggunakan font Courier atau Prestige Pica dengan ukuran 12 pt.
  5. Dialog. Untuk menulis dialog margin yang digunakan yaitu margin kiri 2,7 dan margin kanan 2,4. 
  6. Spasi. Antara elemen heading, deskripsi adegan, dan nama tokoh berjarak 2 spasi. Sedangkan untuk uraian deskripsi adegan dan dialog menggunakan 1 spasi. Selain itu margin scene heading dan deskripsi adegan dibuat rata dengan margin kertas.
  7. Nomor halaman. Nomor halaman diposisikan di sudut kanan atas dengan margin 1.27 cm dari bagian atas halaman. Untuk halaman pertama tidak perlu diberi nomor halaman, sedangkan untuk penomoran halaman selanjutnya harus diikuti dengan tanda titik.

script

Software Menulis Skenario Film

Untuk menulis skenario film yang lebih praktis, ada beberapa software yang bisa kamu gunakan.

  1. Final Draft

Final Draft adalah program perangkat lunak untuk menulis skenario yang telah memenuhi standar industri teater, televisi, dan film. 

  1. Trelby 

Trelby adalah aplikasi menulis skenario yang gratis dan memiliki sumber yang terbuka. Pada penggunaannya Trelby mengedepankan tulisan yang rapi serta sederhana.

  1. Writer Duet

Aplikasi menulis skenario film ini dilakukan secara online. Yang menarik dari Writer Duet adalah penulis dapat mengatur adegan serta melakukan revisi dan memungkinkan untuk berkolaborasi dengan rekan. 

  1. Celtx

Tidak hanya sebagai program menulis skenario film, Celtx juga dapat membantu penggunanya menyelesaikan proses pra-produksi lainnya seperti merinci, menganggarkan, dan menjadwalkan produksi film.