Design Sprint Untuk Startup
Dalam membuat sebuah produk tentunya kita sering menemui kegagalan. Belum lagi prosesnya yang lama. Dan juga di era startup seperti ini, ide menjadi suatu barang yang mahal, kalah cepat bisa jadi ide yang telah kamu pikirkan dapat digunakan oleh startup lain.
Semakin cepat produk dibuat maka peluang bisa segera menjualnya semakin besar apalagi didukung oleh kebutuhan konsumen yang besar. Namun kenyataannya untuk bisa menciptakan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen tidaklah semudah yang dibayangkan, harus ada trial dan eror untuk menciptakan produk yang paling sesuai.
Tentu saja proses ini akan membuat biaya yang dikeluarkan lebih besar dan waktu nya pun semakin lama. Maka dari itu, kamu harus tau apa itu design sprint.
Apa Itu Design Sprint?
Jika kamu ingin membuat startup dan menciptakan sebuah produk baru, kamu bisa menggunakan Design Sprint dalam pengerjaan-nya. Design Sprint adalah kerangka kerja desain produk yang fleksibel dan berfungsi untuk memecahkan masalah dan membuat sesuatu yang diinginkan konsumen.
Ia memiliki metode 5 langkah kerja untuk membantu perusahaan agar dapat membuat suatu produk berdasarkan design thinking dengan waktu lima hari. Dengan waktu yang hanya singkat itu, seluruh tim dapat saling bekerja sama untuk menciptakan produk yang diinginkan. Metode ini diciptakan oleh Jake Knapp pada tahun 2010. Sehingga pada saat ini, sudah banyak perusahaan yang memakai desain tersebut sampai keseluruh dunia.
Tahapan Design Sprint
Design sprint memiliki 5 tahap dimana dalam 1 hari akan terdapat 1 tahap yang dikerjakan.
- Pahami (Understand)
Tahapan ini memiliki tujuan untuk menentukan target yang dapat diselesaikan dalam sprint ini. Komponen-komponen yang harus dipahami berupa masalah, stakeholder, kebutuhan pengguna, dan kapasitas pribadi. Pada tahap ini akan terdapat banyak diskusi mengenai rencana sprint. Teknik-teknik yang dapat digunakan berupa:
- Wawancara
- Focus Group Discussion
- Survei
- Analisis masalah dari seluruh online tools
- Kembangkan (Diverge)
Tahap ini dilakukan di hari kedua dimana individual dari setiap tim memberikan ide atau gagasan sebanyak-banyaknya. Selanjutnya, Mereka harus melakukan rancangan di sebuah kertas yang masih berupa rancangan kasar dengan tujuan supaya orang lain bisa mendapatkan bayangan tentang bagaimana ide tersebut diaplikasikan.
- Putuskan (Decide)
Pada hari ketiga, metode yang dapat dilakukan adalah Decide atau memberikan keputusan. Pada tahap desain sprint ketiga ini kamu bisa memberikan kritik kepada rekan satu tim lain secara langsung dan menyelesaikan nya dengan bermusyawarah. Dan juga pada tahap ini tim berkumpul untuk memutuskan rancangan terbaik dengan cara melalui voting. Rancangan dengan jumlah voting terbanyak akan diperbaiki menjadi sebuah desain rapi dari sebelumnya sebagai proses untuk membuat prototipe.
- Prototipe
Tahap prototipe dilakukan pada hari keempat. Tahap ini akan menciptakan sebuah produk mula-mula sebagai tester. Perlu diperhatikan bahwa penting untuk menekan biaya pembuatannya karena hasil produk di tahap ini bukanlah hasil akhir.
- Validasi (Validate)
Tahap yang dilaksanakan di hari kelima atau hari terakhir yaitu validasi . Hasil prototipe yang telah dibuat akan diuji dan dinilai oleh pengguna yang tepat. Pengujian ini harus bersifat objektif. Oleh karena itu, developer dari perusahaan tersebut tidak boleh ikut melakukan pengujian karena terdapat tendensi untuk bersifat subjektif. Setelah mendapatkan hasil validasi yang telah dilakukan, hasil tersebut digunakan sebagai dasar penentuan proses iterasi.
Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Menggunakan Design Sprint?
Sebenarnya untuk menggunakan Design Sprint tidak ada pembatas waktunya. Jadi kamu dapat menggunakan metode ini kapan saja. Karena pada dasarnya metode ini adalah metode yang digunakan untuk mempercepat pembuatan sebuah produk.
Untuk alur yang paling tepat dalam menggunakan design sprint dapat kamu lihat dibawah ini:
- Awal Proyek: Saat kamu ingin membuat sebuah proyek, maka design sprint sangat direkomendasikan untuk dilakukan di awal proyek yang ingin kamu buat.
- Ketika Terdapat Hambatan: Dalam proses pembuatan sebuah produk, pasti sering kali menemukan sebuah hambatan yang akhir nya membuat produk belum selesai. Maka dari itu, metode design sprint dapat digunakan ketika masalah ini terjadi.
- Ketika Proyek Berjalan Lambat: Dalam membuat sebuah produk, terkadang terdapat halangan yang membuat proyek tidak berjalan atau terkesan lambat. Design Sprint akan berguna untuk membuat proyek dapat berjalan lebih cepat.
Manfaat
Design sprint memiliki manfaat yang besar untuk sebuah startup. Karena pada perusahaan startup lebih mengedepankan cara untuk berpikir yang terbuka. Apa saja manfaatnya?
- Dapat Meminimalisir Resiko
Seperti yang kita ketahui bahwa adalah metode yang efektif untuk membuat sebuah produk. Maka dari itu, tentunya dalam proses pembuatan design sprint sudah banyak diperhitungkan apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan. Sehingga resiko kegagalan dapat diminimalisir.
- Memvalidasi ide apakah berhasil atau tidak
Sebelum produk dipasarkan, validasi sudah bisa diterima secara langsung dari pengguna. Seluruh anggota tim tentu akan bisa memahami apa yang dibutuhkan pelanggan sehingga dapat membangun suatu produk yang didapatkan dari kebutuhan pengguna agar bisa terpenuhi.
- Pengambilan Keputusan Yang Cepat
Proses pengerjaan design sprint adalah 5 hari. Jadi kita bisa lebih cepat untuk mengambil keputusan.
- Startup dapat Mempunyai Arahan yang Lebih Jelas
Dengan adanya lima tahap dalam Design Sprint, arahan startup bisa lebih jelas untuk semua anggota dalam tim. Selain itu sebuah transparansi juga akan tercipta sehingga dapat meningkatkan moral.
- Menghemat waktu dan biaya
Dengan menggunakan design sprint, kita lebih dapat menghemat waktu dan biaya. karena selama menjalankan proses untuk mengembangkan produk, metode tersebut dilakukan 5 hari untuk memecahkan sebuah masalah yang cukup pelik sehingga dapat mengurangi resiko mengalami kegagalan
- Startup Dapat Menemukan Arah Yang Akan Dilakukan Selanjutnya
Dengan adanya lima tahap dalam Design Sprint, arahan startup bisa lebih jelas untuk semua anggota dalam tim. Selain itu sebuah transparansi juga akan tercipta sehingga dapat meningkatkan moral.
Aturan Pembuatan Design Sprint
Ada aturan tertentu yang bisa diikuti ketika menggunakan Metode ini. Apa saja itu?
- Dipimpin Sprint Master
Jalannya metode ini dipimpin oleh Sprint Master. Ia harus hadir setiap diskusi berlangsung karena segala keputusan penting ditentukan oleh Sprint Master.
Sprint Master adalah seseorang yang berperan sebagai fasilitator pada proses sprint. Sosok tersebut tidak melakukan kegiatan, misalnya membuat sketsa. Mereka akan memandu tim sprint, menantang asumsi, dan meminta banyak pertanyaan kepada tim. Sprint Master tentunya harus mempunyai kemampuan untuk memimpin Tim. Kemampuan tersebut diantaranya problem solver, tanggung jawab, serta mampu mengambil keputusan.
- Tim Diskusi Dengan Minimal 3 Orang
Setidaknya dalam sebuah tim memiliki anggota dengan jumlah 3 orang. Tujuannya, agar dapat saling bertukar gagasan atau ide.
Nah itulah pengertian tentang design sprint, manfaat, tahapan, dan aturan yang terdapat dalam design sprint. Kamu tentunya bisa menggunakan metode ini untuk membuat produk untuk startup-mu.
Mau belajar desain sprint? IDS | International Design School menyediakan Sekolah Desain. Kamu juga bisa dapat gelar bachelor dari Universitas ternama di luar negeri.
Sumber: qwords.com