Ini Dia Langkah Menjadi Aktor Film Ala Acting Coach
Melalui webinar yang diadakan International Design School (IDS) Almanzo Konoralma berbagai pengalamannya mengenai beberapa hal penting yang dibutuhkan oleh seorang aktor.
Dalam industri perfilman tanah air, Almanzo Konoralma dikenal sebagai mentor di Regu Kerja Didi Petet dalam workshop-workshop seni peran di beberapa film nasional seperti Ketika Bung Di Ende, Wiro Sableng 212, Bebas, A Man Called Ahok, Keluarga Cemara 2, Series Keluarga Cemara, Sobat Ambyar, Qodrat, Ben Jody, Mencuri Raden Saleh, Series Yang Hilang Dalam Cinta, dll. Ia lulus dari jurusan teater Institut Kesenian Jakarta.
Selain menjadi mentor akting, Almanzo Konoralma juga pernah mengambil peran dalam Sena Didi Mime dalam pertunjukan Classroom, Toxic, Angst, Serial Serigala Terakhir Season 2, Serial Yang Hilang Dalam Cinta, serta Serial Catatan Akhir Sekolah. Kini dirinya aktif menjadi pengajar di IDS, Aktor Regu Kerja, dan Rumah Peran Indonesia.
Almanzo Konoralma menyampaikan jika langkah untuk menjadi seorang aktor film adalah meningkatkan kemampuan ekspresi. Ekspresi disini tidak hanya menyangkut raut wajah, namun juga tubuh, pikiran, dan perasaan. Untuk memacu dan mengkondisikan tubuh, pikiran, dan perasaan dibutuhkan treatment khusus agar ketiga hal tadi menjadi sensitif. Sehingga, aktor dapat mengelolanya ketika dibutuhkan.
Seorang aktor yang telah mampu membiasakan diri mengeluarkan ekspresi tertentu memiliki stimulan tersendiri, yang merupakan hasil dari berlatih.
Treatment untuk meningkatkan kemampuan ekspresi bisa bermacam-macam, misalnya melalui latihan kontraksi dan relaksasi. Melalui ketegangan inilah aktor dapat menciptakan beragam ekspresi.
Dari sebuah kontraksi, aktor bisa menciptakan ekspresi seperti bahagia, terkejut, heran, bingung, atau kaget. Setiap kernyitan di dahi, senyuman di bibir, atau misalnya cara pandang akan memberikan kesan tersendiri. Tentunya ekspresi tidak hanya disalurkan lewat wajah saja, namun juga melalui tangan, kaki, hingga garis tubuh.
Kemudian, untuk menciptakan suatu aksi yang utuh ekspresi dapat ditambah dengan perasaan dan dialog.
Lalu, bagaimana caranya aktor mengetahui ekspresi seperti apa yang tepat ketika harus merespon sebuah adegan?
Dalam dunia seni peran, aktor harus memiliki kemampuan intelegensi bukan hanya kemampuan intelektual. Kemampuan intelektual berarti mengarah kepada pengetahuan yang dimiliki seorang aktor, sedangkan kemampuan intelegensi artinya kemampuan menganalisa situasi.
Seorang aktor harus sensitif terhadap lingkungan, sensitif terhadap tubuh. Misalnya saja kamu berperan sebagai tokoh penjahat, kemudian ada ledakan dari rumah yang kamu curi, kamu harus memahami ekspresi dan gerak tubuh seperti apa yang harus kamu lakukan.
Tentunya, setiap tokoh memiliki ekspresi dan gerak tubuh masing-masing.
Dengan kemampuan analisa, maka seorang aktor dapat merespon lingkungan dan merespon lawan main dengan baik.
Kemampuan selanjutnya yang dibutuhkan seorang aktor adalah teknik membaca dialog. Ketika membaca naskah, aktor harus dengan cepat membuat kesimpulan, bagaimana cara ia menyampaikan dialog tersebut. Untuk melakukannya, aktor harus memahami terlebih dahulu situasi apa yang mendorong tokoh tersebut sehingga ia berdialog sedemikian rupa.
Dari dialog, kita bisa melihat background masing-masing tokoh. Setiap kalimat dalam dialog mengandung emosi yang berbeda dan dialog harus dibacakan dalam emosi yang berbeda pula. Pada setiap dialog, terdapat konflik yang menghasilkan dinamika akan penyampaian aktor.
Caranya adalah dengan menyimpulkan situasi dan memahami apa yang ingin dibicarakan dalam adegan tersebut. Selain itu juga dengan menentukan tujuan utama adegan dan menentukan tujuan utama tokoh dalam adegan.
Mempelajari teknik dasar seni peran, yang mana utamanya adalah kemampuan ekspresi, seperti tubuh, bagaimana memaksimalkan tubuh, tubuh bisa merespon dengan baik, bisa mengekspresikan emosi dengan baik.
Dari hasil berlatih membaca skenario ini pula, aktor terbiasa bila menghadapi casting, yana mana aktor harus mampu menampilkan adegan secara langsung tanpa berlatih sebelumnya.
Mempersiapkan diri menjadi aktor bisa dilakukan melalui banyak hal, salah satunya adalah dengan mengikuti kelas akting. Atas kerjasama dengan Asosiasi Acting Indonesia (ACI), International Design School (IDS) mengadakan workshop bagi siapapun yang ingin menggeluti dunia seni peran.
Menariknya, peserta workshop tidak hanya akan mempelajari akting namun juga cara melakukan casting.
Kelebihan mengikuti workshop ini berupa:
-Pengajar merupakan praktisi acting coach dan casting film
– Membuka jaringan dengan para Casting Director
-Ditunjang dengan peralatan shooting film
-Mendapat rekaman showcase untuk portfolio
Workshop “Bisa Acting Siap Casting” diadakan selama 4 minggu dan terbagi menjadi 9 sesi. Karena kelas dibuka di malam hari, siapapun bisa mengikuti workshop ini, mulai dari:
-Pemula yang tertarik untuk menjadi aktor/ aktris baik
-Aktor/ aktris yang ingin meningkatkan kemampuan akting dan wawasan umum untuk casting.
-Artist management atau talent management yang ingin meningkatkan kualitas akting dan profesionalisme dari talent yang dibina.
Selain Almanzo Konoralma pengajar workshop IDS X ACI adalah Ikhsan Samiaji, dan Meirina Alwie.
Untuk kamu yang bercita-cita ingin menjadi seorang pemain film atau ingin terjun di dunia akting, International Design School punya program workshop akting Bisa Acting Siap casting. Pada program ini kamu akan dibimbing oleh para Casting Director ternama, so pasti kamu akan mendapatkan banyak ilmu mengenai seni peran dan juga tips untuk bisa lolos casting. Tunggu apalagi, yuk segera gabung!