10 Istilah dalam Akting yang Wajib Kamu Pelajari Sebelum Menggeluti Dunia Film
Apakah kamu bercita-cita menjadi aktor film? Itu hebat! Akting memang memerlukan keterampilan yang baik. Tidak hanya pengetahuan dasar mengenai akting, tetapi juga kemampuan fisik, perasaan, dan yang tidak kalah pentingnya: pengetahuan tentang istilah dalam akting. Sebagai seorang aktor, penting bagi kamu untuk memahami istilah-istilah yang digunakan dalam industri ini. Mari kita bahas 20 istilah yang perlu dipahami oleh seorang aktor!
1. Headshot
Headshot dalam akting adalah foto yang menampilkan penampilan seorang aktor dari dada hingga atas kepala. Foto ini digunakan sebagai alat promosi dan identifikasi dalam industri film, televisi, dan teater. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan penampilan fisik dan kepribadian aktor kepada sutradara, produser, dan agen bakat.
Headshot harus mencerminkan karakter dan kualitas yang ingin ditampilkan oleh aktor, dengan pencahayaan yang tepat dan ekspresi wajah autentik. Foto ini harus memberikan kesan profesionalisme, kepercayaan diri, dan kepribadian yang menarik. Headshot perlu diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan penampilan dan memberikan kesan yang segar. Headshot yang baik dapat membantu menarik perhatian dan meningkatkan peluang mendapatkan peran yang diinginkan dalam industri akting.
2. Composite/Comp Card
Composite/Comp Card (kartu gabungan/kartu komposit) dalam akting adalah kartu yang berisi beberapa foto aktor yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menunjukkan variasi penampilan dan kemampuan aktor dalam satu lembar kartu. Kartu ini digunakan sebagai alat promosi dan identifikasi dalam industri film, televisi, dan teater.
Composite/Comp Card biasanya terdiri dari 3 hingga 5 foto dengan tajuk yang mencantumkan detail khusus, seperti nama aktor, jenis kelamin, tinggi badan, ukuran baju, dan ukuran sepatu. Foto-foto tersebut diambil oleh seorang fotografer profesional dan meliputi headshot, full body shot, foto dengan kostum atau karakter, dan ekspresi yang berbeda.
Kartu ini digunakan untuk memasarkan aktor kepada sutradara, produser, dan agen bakat sebagai bagian dari portofolio atau saat audisi. Composite/Comp Card memberikan gambaran yang komprehensif tentang kemampuan dan potensi aktor, membantu pihak terkait dalam mengevaluasi kecocokan dengan kebutuhan proyek.
Dengan Composite/Comp Card yang baik dan terkini, aktor dapat meningkatkan peluang mendapatkan peran yang diinginkan. Kartu ini menciptakan kesan profesional dan memberikan gambaran yang jelas tentang keterampilan dan potensi aktor kepada pihak-pihak di industri akting.
3. Resume
Resume dalam akting adalah daftar lengkap informasi diri seorang aktor yang digunakan untuk mempromosikan diri dan mengajukan diri untuk audisi atau peran di industri film, televisi, dan teater. Resume mencakup pengalaman akting, pendidikan, pelatihan, dan keterampilan khusus aktor.
Bagian utama resume meliputi informasi pribadi, pengalaman akting, pendidikan dan pelatihan, keterampilan khusus, dan referensi. Resume harus disusun dengan rapi, singkat, dan informatif, seringkali disertai dengan foto headshot aktor. Resume digunakan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang aktor kepada pihak terkait dalam proses casting. Resume yang baik membantu aktor membangun citra profesional dan menunjukkan potensi mereka kepada pihak-pihak yang tertarik.
4. Demo Reel
Demo Reel adalah video yang menampilkan potongan-potongan adegan terbaik seorang aktor. Reel ini bertujuan untuk memperlihatkan kemampuan akting, rentang karakter, dan gaya berakting aktor kepada sutradara, produser, atau agen bakat. Durasi Demo Reel biasanya singkat, sekitar 1-3 menit, dengan adegan-adegan dari berbagai proyek sebelumnya.
Pemilihan adegan harus menampilkan kemampuan akting yang kuat, keterampilan teknis yang baik, dan kualitas produksi yang baik. Demo Reel membantu memperkenalkan aktor kepada industri, memungkinkan mereka mendapatkan perhatian tanpa harus audisi langsung. Reel ini juga digunakan untuk mempromosikan aktor kepada klien potensial. Aktor perlu memperbarui Demo Reel secara berkala dengan adegan terbaru yang mencerminkan perkembangan karir mereka. Demo Reel dapat diunggah ke platform daring dan dibagikan melalui tautan elektronik. Dengan Demo Reel yang baik, aktor dapat meningkatkan peluang dan visibilitas mereka dalam industri akting.
5. Breakdown Karakter
Breakdown Karakter dalam akting adalah proses analisis karakter untuk memahami kepribadian, latar belakang, motivasi, dan emosi. Biasanya diberikan oleh sutradara atau penulis naskah. Aktor mempelajari naskah, melakukan penelitian konteks, dan memahami motivasi serta hubungan dengan karakter lain.
Mereka mencari subtekstual karakter dan menghubungkannya dengan pengalaman pribadi. Melalui metode seperti latihan fisik dan imajinasi, aktor menghidupkan karakter secara autentik. Pemahaman ini membantu mengembangkan penampilan yang kohesif dan menarik, menjelajahi kompleksitas emosi, serta menciptakan kehadiran yang kuat di panggung atau kamera.
6. Inner Monologue
Inner Monologue dalam akting adalah proses di mana aktor menghidupkan pikiran dan emosi karakter dalam penampilan mereka. Ini memperlihatkan motivasi, konflik internal, dan pemikiran karakter. Aktor memahami tujuan, keinginan, dan emosi karakter, menghubungkannya dengan pengalaman pribadi, dan menciptakan empati mendalam.
Teknik seperti visualisasi dan refleksi digunakan untuk membangun Inner Monologue, yang memberikan lapisan kompleksitas dan mengekspresikan konflik dalam karakter. Inner Monologue menjaga konsistensi karakter, memberikan penampilan meyakinkan, dan menambah dimensi pada interpretasi. Meskipun tidak terlihat langsung oleh penonton, Inner Monologue dirasakan melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan interaksi dengan karakter lain, menciptakan penampilan yang menggugah emosi.
7. Blocking
Blocking dalam akting melibatkan pergerakan dan penempatan fisik aktor di panggung atau set. Direncanakan oleh sutradara, ini menciptakan komposisi visual menarik, mengarahkan fokus penonton, dan memperkuat narasi. Aktor diarahkan pada langkah-langkah, posisi, dan arah yang harus diambil dalam adegan. Faktor seperti emosi karakter, dinamika hubungan, dan kebutuhan cerita dipertimbangkan.
Latihan dan pengulangan membantu aktor menghafal dan melaksanakan blocking dengan lancar. Ini penting dalam produksi teater, film, dan televisi untuk menciptakan keteraturan visual dan memastikan keselarasan panggung. Dengan pemahaman yang baik, aktor dapat memperkuat penampilan mereka dan menghadirkan cerita yang lebih menarik.
8. Casting Director
Casting Director bertanggung jawab memilih aktor untuk proyek film, teater, atau televisi. Mereka mencari dan pilih bakat sesuai karakter yang dibutuhkan. Mereka bekerja dengan sutradara, produser, dan penulis untuk memahami visi artistik dan menemukan aktor yang cocok. Proses casting melibatkan pengumuman audisi, penerimaan lamaran, audisi langsung, dan callback.
Casting Director menilai bakat dan keterampilan aktor, mempertimbangkan visi proyek. Mereka juga bisa mencari talenta baru. Mereka memiliki pengetahuan luas tentang aktor dan jaringan luas. Pemilihan aktor yang tepat penting untuk kehidupan karakter. Casting Director berperan sebagai perantara antara aktor dan tim produksi, memfasilitasi audisi, dan menciptakan konsistensi dan kecocokan antara karakter dan aktor.
9. Callback
Callback adalah tahap kedua audisi di mana aktor terpilih dipanggil kembali untuk audisi lebih mendalam. Mereka melakukan adegan kompleks dan berinteraksi dengan sutradara dan tim produksi. Callback membantu mempersempit pilihan aktor dan mempertimbangkan kesesuaian mereka dengan peran yang ditawarkan.
Aktor dapat menunjukkan kemampuan mereka secara lebih mendetail dan mengeksplorasi karakter lebih dalam. Tahap ini juga melibatkan chemistry read, di mana aktor diuji bersama calon lawan main mereka. Tujuan callback adalah memilih aktor yang paling cocok dengan peran dan memungkinkan aktor untuk mengesankan lebih lanjut. Ini membantu Casting Director dan tim produksi dalam pengambilan keputusan casting.
10. Wrap
Wrap dalam akting adalah momen penyelesaian suatu produksi, seperti film, serial televisi, atau pertunjukan teater. Ini melibatkan aktivitas terakhir seperti ucapan terima kasih, perpisahan, dan pesta penutupan. Para aktor, kru produksi, sutradara, dan tim berkumpul untuk merayakan penyelesaian proyek dan menghargai kolaborasi.
Wrap juga menandai akhir kontrak aktor dan kru produksi, memungkinkan mereka melanjutkan ke proyek berikutnya. Proses pasca-produksi seperti pengeditan, mixing audio, dan penyelesaian efek visual juga dilakukan setelah wrap. Ini adalah momen penting untuk merayakan pencapaian bersama sekaligus mempersiapkan karya akhir untuk ditayangkan atau didistribusikan kepada penonton.
Apakah kamu bercita-cita menjadi aktor film? Itu hebat! Akting memang memerlukan keterampilan yang baik. Tidak hanya pengetahuan dasar mengenai akting, tetapi juga kemampuan fisik, perasaan, dan yang tidak kalah pentingnya: pengetahuan tentang istilah-istilah teknis dalam dunia akting. Sebagai seorang aktor, penting bagi kamu untuk memahami istilah-istilah yang digunakan dalam industri ini.
Tertarik untuk terjun ke dunia akting dan bermimpi menjadi seorang aktor atau aktris, maka IDS Education adalah tempat yang tepat. Dengan mengikuti kelas akting bersama IDS Education, Kamu akan mendapatkan kesempatan langka untuk belajar dari para profesional di industri ini. Melalui kelas-kelas yang diselenggarakan, Kamu akan diajarkan teknik-teknik akting yang mendasar, pengembangan karakter, pengucapan dialog yang efektif, serta pemahaman mendalam tentang seni peran.
IDS Education tidak hanya menyediakan pengajaran yang berkualitas, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung dan inspiratif bagi para calon aktor dan aktris. Bergabung dengan kelas akting IDS Education akan membantu Kamu mengasah bakat dan keterampilan akting, serta memperluas jaringan dengan sesama rekan seprofesi. Jadilah bagian dari komunitas yang bersemangat dan berdedikasi untuk seni peran. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengikuti kelas akting bersama IDS Education dan mengubah mimpi menjadi kenyataan.