Webinar Update: Skill Dasar Filmmaking untuk Content Creator
Menjadi content creator bukan sekadar soal membuat video atau konten menarik di media sosial. Di balik konten yang viral dan berkualitas, ada skill tambahan yang membuat karya lebih profesional dan memikat audiens. Salah satunya adalah skill dasar filmmaking. Inilah yang dibahas dalam webinar “Basic Filmmaking Skills for Content Creator” yang diselenggarakan oleh IDS | BTEC pada Jumat, 29 November 2024, melalui platform Zoom.
Webinar ini dirancang khusus untuk pelajar SMA (usia 16-18 tahun), mahasiswa, dan pekerja muda (usia 19-30 tahun) yang ingin meningkatkan keterampilan mereka sebagai content creator.
Daftar Isi
Profil Pembicara: Jeremy Teja Sanger
Acara ini menghadirkan Jeremy Teja Sanger, seorang Founder Studio Karsi dan alumni program Digital Film & Media Production IDS | BTEC. Sebagai seorang profesional di bidang film dan media, Jeremy membagikan insight berharga tentang bagaimana skill dasar filmmaking dapat membantu content creator dalam menyusun konten yang lebih menarik dan berkualitas.
Dengan pengalamannya di industri kreatif, Jeremy memberikan pemahaman yang mudah dipahami namun tetap praktis dan bisa langsung diterapkan.
Mengapa Filmmaking Penting untuk Content Creator?
Dalam webinar ini, Jeremy menekankan bahwa skill filmmaking bukan hanya untuk para pembuat film besar, tetapi juga menjadi bekal wajib bagi content creator di era digital. Filmmaking membantu konten kamu lebih berkelas dan memikat audiens, sekaligus memberikan nilai profesional yang membedakan kamu dari kompetitor.
Jeremy juga menjelaskan 5 elemen dasar filmmaking yang perlu dikuasai:
- Storytelling
Membangun narasi yang kuat adalah kunci utama. Konten yang punya cerita menarik akan lebih mudah diingat dan disukai audiens. - Komposisi Visual
Teknik framing, angle, dan komposisi visual yang tepat membuat konten lebih estetis dan enak dipandang. - Lighting
Cahaya memainkan peran penting dalam visual. Jeremy berbagi trik sederhana dalam mengatur pencahayaan untuk konten yang lebih profesional. - Editing
Bagaimana menyusun footage menjadi satu kesatuan video yang menarik? Editing membantu menyampaikan cerita dengan lebih efektif. - Sound Design
Kualitas audio sering diabaikan oleh content creator pemula. Padahal, suara yang jernih dan sound effect yang tepat bisa meningkatkan engagement penonton.
Respon Positif dari Peserta
Webinar yang diadakan selama 90 menit ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. Para pelajar dan mahasiswa tampak antusias mengikuti penjelasan Jeremy yang penuh insight praktis. Sesi tanya jawab pun menjadi momen interaktif di mana peserta bebas bertanya tentang tantangan mereka dalam membuat konten.
Manfaat Mengikuti Webinar Ini
Webinar ini memberikan banyak manfaat, terutama bagi kamu yang ingin serius berkarir di dunia content creation:
- Pemahaman dasar tentang skill filmmaking.
- Teknik storytelling yang dapat membuat konten lebih engaging.
- Praktik sederhana dalam komposisi visual, lighting, dan editing.
- Belajar langsung dari profesional di industri kreatif.
Materi Webinar: Skill Filmmaking untuk Content Creator
Dalam sesi webinar “Basic Filmmaking Skills for Content Creator”, Jeremy Teja Sanger memberikan penjelasan mendalam tentang bagaimana content creator bisa menerapkan filmmaking dalam skala produksi kecil dengan alat sederhana. Namun, makna dari cerita tetap menjadi fokus utama yang harus diperhatikan.
1. Pencahayaan: Kunci Visual yang Menarik
Pencahayaan menjadi salah satu elemen terpenting dalam produksi konten. Jeremy menjelaskan tentang 3 level exposure yang sering ditemui:
- Underexposure: Gambar terlalu gelap, detail visual sulit terlihat.
- Correct Exposure: Tingkat pencahayaan yang seimbang membuat detail lebih jelas dan gambar terlihat menarik.
- Overexposure: Gambar terlalu terang, menghilangkan detail penting.
Sebagai content creator, memahami cara mengatur pencahayaan akan membantu menciptakan komposisi visual yang lebih profesional meskipun hanya menggunakan peralatan sederhana.
2. Apa Itu Audio-Visual?
Jeremy mengingatkan bahwa audio-visual adalah segala sesuatu yang dapat dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga. Kualitas audio yang baik akan mendukung visual yang menarik, sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam konten dapat diterima dengan baik oleh audiens.
Jangan remehkan peran audio, karena suara yang jernih mampu meningkatkan engagement dan membuat konten lebih menarik.
3. Proses Kreatif Dimulai dari IDEA
Setiap konten yang sukses selalu dimulai dari ide yang kuat. Jeremy membagikan sumber-sumber yang bisa membantu content creator menemukan ide:
- Buku / Literasi: Baca dan eksplorasi konten bacaan yang bermanfaat.
- Keresahan Pribadi: Angkat isu atau perasaan yang dekat dengan diri sendiri.
- Kolaborasi: Bekerja sama dengan individu lain dapat memunculkan perspektif baru.
- Masalah di Sekitar: Cari solusi kreatif dari masalah yang sering ditemui audiens.
- Social Media: Inspirasi bisa datang dari tren atau interaksi di media sosial.
- Dorongan Spiritual: Refleksi personal juga sering memunculkan ide konten yang bermakna.
4. Langkah Membangun Konten Berkualitas
Dalam presentasinya, Jeremy merangkum 5 langkah penting yang harus diperhatikan saat membuat konten sebagai seorang content creator:
- IDEA: Fondasi awal yang membangun konten menarik.
- KARAKTER / INFORMASI BERMANFAAT: Sajikan konten yang informatif, relevan, dan memberikan nilai tambah bagi audiens.
- CERITA: Bangun storytelling yang kuat untuk menarik perhatian audiens.
- TREATMENT AUDIO-VISUAL: Atur komposisi gambar, lighting, dan audio agar konten lebih profesional.
- MINDSET: Miliki pola pikir kreatif dan konsisten untuk terus berkembang sebagai content creator.
5. Mengapa Diskusi Itu Penting?
Webinar ini juga mendorong peserta untuk membuka diskusi melalui pemikiran kritis. Dengan cara ini, ide-ide kreatif akan terus bermunculan. Jeremy mencontohkan bagaimana pertanyaan sederhana tentang perilaku manusia dan hewan bisa menjadi trigger untuk diskusi yang lebih mendalam.
Contohnya:
- “Kenapa manusia bisa baik sama anjing tapi jahat ke sesamanya?”
- “Apakah semakin pintar suatu makhluk, kecenderungan untuk berbuat jahat makin besar?”
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa menjadi dasar konten yang mengundang engagement dan reaksi audiens di media sosial.
6. Teknik Editing: Membuat Konten Lebih Dinamis
Sesi ini membahas pentingnya teknik editing dalam proses pembuatan konten. Jeremy menjelaskan beberapa elemen penting editing yang dapat meningkatkan kualitas visual:
- Jenis-jenis Cut:
- Match Cut: Transisi mulus antara dua scene yang serupa.
- Jump Cut: Pemotongan cepat untuk menciptakan efek dinamis.
- Montage: Penyusunan beberapa scene untuk menceritakan progres cerita.
- L-CUT dan J-CUT: Teknik untuk mengatur transisi audio dan visual yang berbeda.
- CutAway: Potongan visual ke objek lain untuk mendukung cerita.
- Cross Cut: Editing dua scene berbeda yang terjadi bersamaan.
- Speed Ramp: Menyesuaikan kecepatan video untuk efek dramatis.
- Color Correction & Grading: Memperbaiki dan memberi tone warna yang sesuai dengan mood konten.
- Visual Effect & Sound Effect: Menambahkan elemen kreatif yang mendukung narasi.
- Text & Grafis: Memberikan informasi tambahan dengan teks visual.
7. Komposisi Visual: Menata Gambar yang Menarik
Jeremy juga membahas komposisi visual sebagai elemen penting dalam filmmaking. Berikut beberapa teknik komposisi yang bisa kamu terapkan:
- Common Shot Types:
- Extreme Wide Shot (EWS): Menampilkan lokasi besar sebagai konteks cerita.
- Wide Shot (WS): Fokus pada subjek namun masih menunjukkan latar.
- Medium Shot (MS): Menampilkan subjek dari pinggang ke atas.
- Close Up (CU): Fokus pada detail wajah atau elemen penting.
- Extreme Close Up (ECU): Menampilkan detail sangat dekat.
- Over The Shoulder (OSS): Menyorot perspektif dari belakang karakter.
- Komposisi Kreatif:
- Rule of Thirds: Membagi frame menjadi grid 3×3 untuk penempatan subjek yang estetis.
- Golden Ratio & Golden Triangle: Teknik visual klasik untuk komposisi seimbang.
- Leading Lines: Garis dalam gambar yang memandu mata penonton.
- Frame in Frame: Menggunakan elemen di sekitar untuk membingkai subjek.
- Symmetry & Scale: Menciptakan keseimbangan visual yang menarik.
8. Pencahayaan: Teknik 3-Point Lighting
Jeremy juga memperkenalkan 3-Point Lighting, teknik dasar pencahayaan dalam filmmaking yang sering digunakan oleh profesional:
- Key Light: Sumber cahaya utama yang menerangi subjek.
- Fill Light: Cahaya pendukung untuk mengisi bayangan yang dihasilkan oleh key light.
- Back Light: Cahaya latar yang memisahkan subjek dari background untuk menambah dimensi.
Dengan memahami teknik ini, kamu bisa membuat pencahayaan sederhana namun memberikan hasil visual yang optimal.
Belajar Penerapan Filmmaking dalam Konten Harian
Webinar ini memberikan pemahaman bahwa ilmu filmmaking tidak selalu membutuhkan produksi besar dengan banyak crew dan alat mahal. Penerapan skala kecil dengan alat sederhana tetap bisa menghasilkan konten yang berkualitas asal memahami dasar-dasarnya, seperti:
- Pencahayaan yang tepat (exposure).
- Audio-visual yang seimbang.
- Storytelling yang kuat.
Dengan bekal ilmu ini, content creator bisa membuat konten yang lebih menarik, bermakna, dan tentunya bernilai profesional. Melalui materi yang disampaikan, webinar ini menekankan bahwa teknik editing, komposisi visual, dan pencahayaan adalah elemen fundamental dalam filmmaking untuk content creator.
Meskipun menggunakan alat sederhana dan produksi skala kecil, pemahaman terhadap elemen-elemen ini dapat membuat konten terlihat lebih berkualitas, profesional, dan menarik bagi audiens.
Tertarik untuk terjun dan berkarir dalam industri animasi? Belajar animasi di IDS | BTEC aja, Kurikulumnya Terakreditasi UK Lho!
IDS merupakan sebuah lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia yang mengadopsi standar BTEC, menjadi pilihan utama bagi banyak individu yang memiliki ambisi dalam mencapai pendidikan internasional. Dengan menyelenggarakan program-program unggulan seperti Program Higher National Certificate (HNC) di Level 4 dan Program Higher National Diploma (HND) di Level 5, IDS menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas yang setara dengan standar D3 di Indonesia. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan penting kepada para siswa, tetapi juga menegaskan kesetaraan mereka dengan jenjang pendidikan domestik.
Para lulusan IDS | BTEC memiliki akses kepada beragam peluang karir serta kemampuan untuk melanjutkan studi ke berbagai negara dengan persiapan yang komprehensif. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan persaingan global, tetapi juga mampu membuka peluang bagi kesuksesan pribadi serta kemajuan masyarakat. IDS, sebagai pilihan utama di dunia pendidikan, memainkan peran yang penting sebagai penggerak utama dalam mendorong pendidikan global.
Dengan menekankan pada standar BTEC, IDS mengakui pentingnya kualitas dan relevansi pendidikan internasional dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Melalui kurikulum yang terstruktur dan staf pengajar yang berkualitas, IDS memberikan lingkungan belajar yang mendukung dan merangsang pertumbuhan intelektual serta profesionalisme siswa. Dengan demikian, IDS bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan mitra dalam menginspirasi dan membentuk generasi mendatang yang siap bersaing dalam panggung global. So tunggu apalagi? Yuk kuliah film di IDS | BTEC!