Blog
Dasar-dasar Fotografi: Memahami Aperture
- May 26, 2014
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Jika sebelumnya IDS kamu sudah belajar tentang Shutter Speed, dasar-dasar fotografi kali ini akan membahas tentang aperture. Aperture adalah komponen kedua dalam Segitiga Exposure yang harus bersinergi dengan shutter speed demi menghasilkan foto yang bagus. Aperture adalah ukuran bukaan lensa ketika kamu mengambil foto. Ketika kamu menekan tombol shutter pada kamera, lubang lensa terbuka kemudian cahaya masuk ke lensa.
Aperture yang akan menentukan ukuran lubang tersebut. Semakin besar lubang maka cahaya yang masuk semakin banyak dan semakin kecil lubang maka cahaya makin sedikit. Aperture diukur melalui “f-stops”. Kamu mungkin pernah melihat kombinasi angka dan huruf seperti f/2,8, f/4, f/5,6, f/8, f/16 dan f/22. Berganti dari satu angka ke angka yang lebih kecil berarti bertambah banyak jumlah cahaya yang masuk ke dalam lensa. Prinsipnya sama dengan kecepatan rana (shutter speed), semakin kecil angka pembagi maka semakin banyak cahaya yang masuk. Jadi jika kamu menaikkan salah satu di antaranya (baik aperture maupun shutter speed) dan menurunkan yang satunya lagi, jumlah cahaya yang masuk kira-kira tidak akan mengalami perubahan.
Hanya sedikit teknik tambahan sebelum kita beranjak ke efek yang benar-benar bagus: jangan bingung dengan nomor “f”. Aperture yang besar (ketika lubang lensamu besar dan banyak menyerap cahaya) diwakili dengan nomer “f-kecil” misalnya f/2.8 atau f/1.8. Sedangkan Aperture kecil (lubang lensa kecil dan sedikit cahaya yang masuk) diwakili oleh nomor “f-besar” misal f/22.
Dampak besar dari Aperture dapat dilihat dari hasil foto: mempengaruhi depth-of-field (DOF). Aperture besar menghasilkan DOF yang kecil, di mana hanya sebagian kecil foto yang fokus dan sisanya (di depan dan di belakang titik fokus) kabur. Aperture kecil menghasilkan DOF besar, yang artinya hampir semua bagian di foto (dari latar depan ke latar belakang) tajam dan fokus.
Keep this in your mind: Aperture memiliki dampak yang besar bagi hasil foto. Misalnya Aperture kecil biasanya digunakan untuk fotografi landscape untuk menjaga semua objek landscape tajam dan fokus. Aperture besar biasanya digunakan untuk memotret potrait di mana kamu bisa membuat objek lebih fokus dan mengabaikan objek di sekitarnya.
aperture besar = kecil depth-of-field = kecil, nomor-f ( misalnya f/2.8 )
aperture kecil = besar depth-of-field = besar, nomor-f ( misalnya f/22 )
Lihatlah perbedaan dari masing-masing foto di atas yang diambil dengan Aperture yang berbeda. Foto pertama sampai ketiga diambil menggunakan Aperture f/1.8, begitu juga foto kelima. Sedangkan foto keempat menggunakan Aperture f/10. bagaimana, terlihat bukan bedanya?
Kamu mau belajar fotografi? IDS | International Design School menyediakan Kursus Fotografi dan kamu juga bisa dapat gelar Bachelor dari Universitas Ternama di luar negeri.
Sumber : 1
Mau Belajar Fotografi? Kursus Fotografi di IDS Saja!