Blog
Tips Fotografi Landscape
- November 17, 2013
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Kamu suka bepergian? Melihat-lihat pemandangan atau keindahan alam, baik Indonesia maupun negara lain. Untuk kamu yang suka jalan-jalan, jangan lupa untuk selalu bawa kamera beserta aksesorinya. Karena di perjalanan, kamu akan menemukan banyak spot yang bisa menambah koleksi fotomu. Keindahan alam yang dikemas dengan detail menarik dengan bermain warna menjadi salah satu genre fotografi yang paling populer atau biasa disebut fotografi landscape. Nah, kali ini IDS | International Design School akan memberikan tips untuk kamu yang ingin mencobanya.
1. Tempat
Untuk kamu yang bisa bepergian ke berbagai tempat memang bisa menjadi ladang foto kamu. Persawahan, pantai, padang rumput menjadi salah satu contoh objek yang akan ditemukan ketika kamu bepergian. Carilah tempat menarik atau kalau bisa jarang ditemukan orang lain. Namun, bagaimana dengan yang tidak memiliki kesempatan seperti itu? Tenang! Kamu bisa kok memanfaatkan tempat yang ada di sekitar, asal kamu jeli melihatnya.
2. Waktu
Ketika kamu memutuskan akan memotret pemandangan, waktu menjadi hal yang terpenting. Dalam fotografi landscape ada istilah Golden Time atau waktu terbaik untuk memotret. Golden time berkisar antara 1-2 jam sebelum matahari terbit, satu jam setelah terbit, dua jam menjelang matahari tenggelam, dan satu jam setelah matahari tengggelam. Sinar keemasan yang terjadi ketika golden time, membuat foto landscape menjadi indah, megah, dan menarik. Hindari memotret pada siang hari karena akan terdapat banyak kontras dalam foto kamu. Bisa-bisa akan banyak bayangan atau mungkin kamu kehilangan detail di highligt.
3. Latar belakang
Dengan hanya menambahkan background di fotomu, akan terasa lebih menggambarkan adegan dan sensasi lebih dalam perspektif dan kedalaman pada foto landscape-mu. Jika kamu ingin memotret landscape, gunakan aperture sempit untuk memaksimalkan kedalaman pemandangan. Hal tersebut akan membuat foto kamu terlihat fokus yang tajam. Untuk mendapatkan foto yang tajam gunakan teknik hyperfocal distance dengan meletakkan titik fokus pada posisi yang tepat agar mendapatkan bidang fokus yang luas dari depan atau foreground hingga background. Kamu bisa gunakan lensa wide-angle agar background terlihat lebih besar dari objek.
4. Tripod
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa fotografi landscape biasa menggunakan aperture kecil. Akibatnya shutter speed akan lebih lambat dan tripod akan membuat kameramu tidak bergerak. Tak hanya tripod, kamu bisa menggunakan beberapa alat tambahan untuk fotografi landscape. Misalnya CPL filter, ND filter, Graduated ND filter, graduates color filter,
5. Angle
Sebagai fotografer atau mungkin calon fotografer, menetapkan angle menjadi hal yang penting. Walaupun sebelumnya disarankan memakai tripod, tak ada salahnya kamu bereksplorasi. Untuk mendapatkan foto yang baik, potretlah di beberapa sudut. Memotret dari sudut paling atas yang bisa kamu jangkau—dengan menaik pohon misalnya—atau mungkin sangat dekat dengan tanah, bisa menjadi pilihan kamu. Gunakan imajinasimu untuk mendapatkan sudut yang berbeda!
6. Cuaca Berbeda
Mungkin sudah banyak sekali foto landscape dengan pemandangan cerah. Namun, kamu bisa coba dengan cuaca yang beda, mendung misalnya. Sebagai seorang fotografer, kamu tak boleh dikalahkan dengan cuaca buruk. Badai salju atau hujan bisa menjadi salah satu alternatif jika kamu ingin menghasilkan foto yang berbeda. Tentunya, sesuatu yang berbeda akan terlihat lebih menarik bukan?
7. Filter
Seperti yang sudah dikatakan dalam point 4. Filter menjadi salah satu cara agar menghasilkan foto yang lebih menarik. Kamu bisa belajar menggunakan filter tersebut untuk fotomu. Filter akan membuat warna langit menjadi lebih biru atau membuat warna daun terlihat lebih hijau. Tak hanya itu, filter juga akan menghilangkan refleksi yang mengganggu.
Bagaimana? Setelah IDS memberikan 7 tips dalam fotografi landscape, kamu tertarik menjadi seorang fotografer? Kamu bisa mengikuti Program Creative Course dengan biaya terjangkau.
Sumber: 1 2 3 4 5
Photo Credit: szeke via Compfight cc