Articles

Our news & Events
IDS | BTEC > Articles

Bangga! Poster Karya Mahasiswa IDS “World Oceans Day” Diakui PBB (United Nations)

08
Jun
Memperingati World Oceans Day 2021, platform UN WORLD OCEAN DAY mengadakan sebuah proyek “Posters Against Plastic Pollution” untuk meningkatkan awareness masyarakat global terkait isu sampah plastik yang kian hari kian merusak lingkungan, utamanya ekosistem laut. Proyek ini diikuti oleh mahasiswa multicultural berskala Internasional dari 35 negara. Beberapa negara yang berpartisipasi dalam proyek ini antara lain Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Chili, Cina, Kolombia, Denmark, Finlandia, Jerman, India, Indonesia, Iran, Irlandia, Italia, Meksiko, Mozambik, Selandia Baru, Peru, Rusia, Afrika Selatan, Swedia, Uruguay, Amerika Serikat, dan Venezuela. Proyek komunikasi global ini diarahkan dan dikuratori oleh Helmut Langer, Jerman (www.helmut-langer.eu) seorang communication designer, dosen, sekaligus mantan Presiden Dewan Desain Internasional (President of the International Council of Design). Lebih dari 50 rekan profesor dan lebih dari 1000 mahasiswa berkolaborasi dalam proyek ini. Setiap lembaga atau peserta yang berpartisipasi dalam proyek ini menyumbangkan 10 poster terbaiknya, hingga terkumpul 350 poster. Dari sekian banyak poster yang terkumpul, poster karya Dwiko Patriotti Setyoro - mahasiswa kuliah desain IDS | International Design School dari program studi Digital Design terpilih untuk dipamerkan secara daring di salah satu website PBB (United Nations) dalam rangka World Oceans Day. https://unworldoceansday.org/wp-content/uploads/2021/04/ID_IDS_setyoro.jpg Dwiko Patriotti Setyoro membuat poster dengan judul “The Invasion Of Plastic” dengan fokus ilustrasi berupa plastik yang menjerat ikan-ikan di bawah laut. Didominasi warna biru sebagai simbol warna laut, di dalam poster tersebut juga terdapat pesan untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Poster ini menjadi key visual dan visual voice yang luar biasa menarik sebagai kontribusi untuk meningkatkan global awareness mengenai polusi plastik global raksasa yang saat ini terjadi pada ekosistem laut kita. Sekaligus sebagai penyampai pesan bagi kita untuk bertanggung jawab dalam penggunaan plastik, memikirkan bagaimana dampak terhadap lingkungan, serta sebuah panggilan untuk melestarikan planet bumi. Selama proyek ini berlangsung para partisipan (siswa kuliah desain) diberi pengarahan dan materi yang luas. Sehingga mampu menyampaikan pesan yang baik tentang aspek polusi plastik melalui desain mereka. Bangga banget bukan, salah satu karya anak bangas bisa diakui oleh dunia? Nah, buat kamu yang punya passion dalam desain grafis dan ingin membuat karya-karya fenomenal seperti Dwiko Patriotti Setyoro, bisa mengambil kuliah desain program studi Digital Design di IDS | International Design College. Bukan cuma program kuliah S1, kamu juga bisa ambil kursus desain dan kursus animasi jangka pendek. Cek informasi lebih lanjut mengenai program kursus, webinar, ataupun pelatihan pra kerja di linktree bio Instagram IDS!
Posted in: Articles ,
Read more

Belajar dari Film The Mitchells vs. The Machines, Cara Bikin Animasi yang Unik & Nyentrik

07
Jun
The Mitchells vs. The Machines adalah film animasi netflix terbaru yang sedang ramai dibicarakan banyak orang. Tak lain dan tak bukan adalah karena film ini disebut-sebut sebagai salah satu film yang memiliki gaya animasi yang unik dan nyentrik. Film yang pastinya wajib kamu tonton, khususnya yang sedang sekolah animasi ataupun kuliah animasi, guna mempelajari bagaimana para filmmaker membuat gaya animasi film tersebut menjadi sesuatu yang outstanding. Film berdurasi 1 jam 54 menit garapan Michael Rianda ini digadang-gadang akan menjadi calon pemenang Best Animated Feature Oscars 2022. Hal ini bukan tanpa dasar, film produksi Sony Animation ini memiliki visual animasi yang dikemas dengan warna dan style yang nyentrik. Desain karakter dan latar belakangnya dihias sedemikian rupa dengan tambahan gambar coretan spidol, sketsa, huruf tebal, stiker, dan filter efek-efek mungil yang sukses menghasilkan gaya baru tentang film animasi. Mengutip dari majalah EMPIRE edisi Juni 2021, sang sutradara, Michael Rianda menjelaskan proses dibalik layar pembuatan film The Mitchells vs. The Machines. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini! Proses Mencari Referensi untuk Inti Film Film The Mitchells vs. The Machines merupakan film yang menggambarkan kehidupan manusia yang tidak sempurna dibandingkan kondisi robot yang bisa dikatakan sempurna. Menurut Rianda, kekontrasan yang muncul dari kehidupan keluarga manusia biasa dan dunia robot adalah pondasi yang penting banget untuk film ini. Untuk mewujudkan konsep tersebut, dirinya mencari berbagai referensi dari beberapa sumber, seperti seni karya Turrel yang menjadi inspirasi untuk membuat robot headquarter yang memperbudak umat manusia. Menggabungkan gambar 3D dengan 2D Sepertinya sudah menjadi ciri khas Michael Rianda saat menggarap film animasi, menggabungkan gambar 2D dengan model 3D. Melihat ke animasi, ‘The Mitchells vs. The Machines’ mengingatkan kita sama ‘Spider-Verse’ yang juga digarap Rianda. Bersama dengan tim yang juga menggarap Spider-Verse, tim membuat sebuah penggambaran aesthetic berdasarkan dari visi Rianda yang mau menampilkan sebuah potret keluarga yang tidak sempurna. Lindsey Olivares selaku Production designer kemudian membangun apa yang disebut ‘early house style’, yaitu gambar-gambar yang penuh dengan ketidaksempurnaan namun dibalut dengan kasih sayang. Sebuah scrapbook keren yang penuh foto-foto keluarga menjadi ide munculnya keluarga Mitchells. Perpaduan antara musik yang ceria, coretan penuh warna, dan efek yang menarik membuat siapapun akan sulit beranjak dari kursi sampai film selesai. Katie-vision! Katie adalah tokoh utama dalam film ini, yang diceritakan sebagai pembuat film-film menarik di Youtube dan telah diterima di Universitas Film California. Karena Katie digambarkan sebagai pembuat film, maka film ini diceritakan dari sudut pandang Katie. Itulah yang membuat film ini unik. Seolah-olah Katie menjadi sutradara untuk film yang dibintanginya sendiri ini. Jadi Katie-vision berfungsi untuk memunculkan perasaan dari sang karakter dengan gaya yang menghibur. Setiap scene yang melibatkan sang karakter akan dibanjiri oleh visual dengan gaya nyentrik, seperti hand-drawn flourishes, mixed media, dan filter ala-ala sosmed. Menurut Rianda proses pembuatan animasi The Mitchells vs. The Machines ini begitu menyenangkan, karena dia bebas bereksplorasi bahkan dengan gaya gambar animasi yang paling kasar sekalipun. Gimana nih menurutmu, menarik banget kan film The Mitchells vs. The Machines ini? Meskipun tak bergaya seperti film animasi kebanyakan, namun film ini sukses menjadi tren baru tentang film animasi. Setelah membaca penjelasan diatas, agar lebih mendalami tentang dunia animasi, yuk gabung kuliah animasi di International Design School! Tak hanya itu, International Design School juga menyediakan short course berupa kursus animasi yang mengajarkan kamu aspek kreatif dan teknis pembuatan animasi mulai dari konsep gambar, modelling, hingga menghasilkan karya animasi berstandar internasional. Dapatkan informasi lebih lanjut terkait online course, webinar, dan hal-hal lain tentang animasi hanya di linktree bio Instagram IDS.
Posted in: Articles ,
Read more

8 Prinsip Dasar dari Desain Grafis yang Harus Kamu Tahu

06
Jun
Buat kamu yang ikut kursus desain pasti sadar bahwa desain grafis memainkan peran penting dalam brand-building, dan pada saat yang bersamaan juga menunjukkan keahlianmu dalam bidang desain. Meskipun untuk bisa membuat desain yang baik membutuhkan pengalam dan jam terbang yang tinggi, penting juga bagi kamu untuk memahami dasar-dasar desain grafis itu sendiri. Saat kamu berhubungan dengan klien untuk pekerjaan, kamu pasti hanya mendapatkan satu kesempatan untuk membuat first impression yang kuat kepada mereka. “Kenapa mereka harus menggunakan kamu sebagai desainer grafis mereka?”. Nah, untuk memberikan first impression desain yang memukau, kamu harus tahu 8 prinsip dasar dari desain grafis. Balance Balance atau keseimbangan akan mengarahkanmu untuk membuat desain yang stabil dan terstruktur pada keseluruhan desain. Keseimbangan simetris adalah ketika berat elemen desain kamu dibagi secara merata di kedua sisi desain. Sedangkan keseimbangan asimetris dihitung berdasar skala, kontras dan warna untuk mencapai aliran dalam desain. Proximity Proximity atau kedekatan mampu membantu dalam menciptakan hubungan antara elemen yang serupa atau terkait. Elemen-elemen tersebut tidak harus dikelompokkan melainkan harus dihubungkan secara visual melalui font, warna, ukuran, dan lainnya. Alignment Alignment atau keselarasan juga memberikan peran penting dalam menciptakan koneksi visual yang mulus dengan elemen desain. Ini akan memberikan tampilan yang teratur pada gambar, bentuk, dan blok teks dengan menghilangkan elemen yang ditempatkan secara acak. Visual Hierarchy Sederhananya, hirarki visual terbentuk ketika bobot visual diberikan kepada elemen terpenting atau pesan yang ingin kamu sampaikan dalam desainmu. Hal itu bisa diperoleh melalui berbagai cara. Mulai dari menggunakan font yang lebih besar atau tebal untuk menyorot judul, menempatkan pesan kunci yang lebih tinggi dibanding elemen desain lainnya, atau menambahkan fokus ke visual yang lebih besar, lebih detail, dan lebih berwarna daripada gambar yang kurang relevan atau gambar yang lebih kecil. Repetition Pengulangan yang dilakukan merupakan elemen desain yang mendasar terutama dalam hal branding. Menciptakan ritme dan memperkuat keseluruhan desain dengan menyatukan elemen-elemen yang konsisten lainnya seperti logo dan palet warna membuat brand atau desain langsung dikenali oleh audiens. Contrast Kontras terjadi jika ada perbedaan antara dua elemen desain yang berlawanan. Jenis kontras paling umum adalah gelap vs terang, besar vs kecil, dan lainnya. Kontras menarik perhatian audiens ke elemen kunci, memastikan untuk mereka melihatnya. Colour Warna merupakan elemen desain yang paling dasar dan penting. Warna bisa menentukan suasana keseluruhan desaimu. Warna akan mewakili brandmu, karena itu pilih warna dengan hati-hati lewat mengenal arti warna itu sendiri. Bagaimana warna tersebut cocok digunakan dalam situasi dan suasana apa saja, juga biasanya warna tersebut dikaitkan dengan apa. Typography Tipografi merupakan salah satu pilar utama dalam desain. Tipografi menggambarkan tentang suatu brand atau artwork ketika mereka dieksekusi dengan gaya khusus atau bahkan dikostumisasi. Itulah 8 elemen dasar desain grafis yang harus kamu ketahui. Jika kamu ingin belajar lebih banyak tentang desain grafis dan ingin menjadi desainer grafis profesional, yuk kuliah desain di International Design School. Dengan kurikulum berstandar internasional, kamu bisa kuliah desain dan meraih cita-citamu sebagai desainer profesional bersama International Design School. Untuk informasi lebih lanjut terkait online course, webinar, website, kamu bisa cek linktree di bio Instagram IDS.
Posted in: Articles ,
Read more

7 Tips dan Trik Agar Kamu Lebih Paham dalam Menggunakan Email Marketing

05
Jun
Di era digital seperti sekarang, pemilik bisnis nggak akan bisa lepas dengan namanya digital marketing sebagai sarana untuk mempromosikan bisnis mereka. Digital marketing ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satu yang paling umum adalah email marketing. Email marketing masih menjadi sarana promosi yang banyak digunakan karena dinilai lebih ekonomis, audience sesuai target, terukur, mudah dibuat dan mudah disebar. Berikut tips bagi kalian yang ingin menggunakan email marketing sebagai alat pemasaran produk. Mulai dengan ‘why’ Mulai dengan mengapa target audience harus membuka dan membaca email kamu. mengapa email ini dikirimkan, mengapa produk ini ada, mengapa harus memilih produk tersebut. Sebelum masuk ke inti pesan untuk memasarkan produk, sebaiknya menyertakan alasan, mengapa produk ini merupakan solusi atau barang yang mereka butuhkan. Buat Email Mudah Dibaca Kebanyakan orang tidak akan membaca seluruh tulisan email kamu jika mereka tidak tertarik. Terkadang mereka hanya akan mencari bagian-bagian penting. Karena itu buatlah email yang mudah di scan atau dibaca dengan cepat melalui cara berikut ini. Menggunakan paragraf pendek Menggunakan huruf bold untuk kata-kata kunci Menggunakan gambar untuk menjelaskan hal yang sulit. Gunakan Kalimat Aktif Gunakan kalimat aktif seolah kamu mengajak para penerima email untuk berinteraksi dengan kamu. Karena jika menggunakan kalimat pasif akan menghancurkan peluang kamu untuk menjadi terlihat seperti obrolan. Menggunakan kalimat aktif menambah peluang untuk bisa mempersuasi target audience. Gaya Penulisan Gunakan gaya penulisan email seperti sebuah cerita. Seperti kamu sedang bercerita dengan temanmu. Karena menggunakan gaya penulisan seperti bercerita akan lebih mudah untuk masuk ke alam bawah sadar dan mempengaruhi emosi pembaca. Hindari Jargon Sebisa mungkin jargon atau tagline dalam bisnis jangan dituliskan ke dalam email, apalagi jika tagline kamu berbahasa asing. Gunakan bahasa atau kata yang lebih umum agar lebih mudah untuk dipahami pembaca. Jika terpaksa harus menuliskannya, pastikan untuk menggunakan analogi dan contoh dalam menjelaskannya. Desain Menarik Serupa dengan digital marketing dengan media sosial media, email marketing juga harus didesain semenaik mungkin. Karena dengan design yang menarik, orang akan lebih tertarik untuk membuka email dan membacanya dengan seksama. Sesuaikan design dengan ciri brand dan target audiens. Fokus CTA Setelah membuat isi pesan email yang bisa membuat pembaca tertarik, jangan lupa fokus pada tujuan utama email marketing, yaitu agar pelanggan melakukan transaksi. Gunakan CTA (Call to Action) untuk mengajak pelanggar melakukan klik pada link transaksi atau menghubungi kamu kembali untuk bertanya lebih lanjut tentang produk maupun jasa yang ditawarkan. Itulah 7 tips dan trik menggunakan email marketing sebagai salah satu sarana efektif memasarkan produk dan jasa bisnismu. Untuk membuat desain email marketing yang menarik dan eye catching, kamu bisa kursus design di sekolah design International Design School. Segala informasi terkait online course, webinar, dan hal-hal lain tentang desain grafis bisa kamu cek di linktree bio Instagram IDS, ya!
Posted in: Articles ,
Read more

6 Film Animasi Karya Anak Bangsa yang Sukses Mencuri Perhatian Dunia

04
Jun
Film animasi makin mencuri perhatian. Orang-orang sudah tidak asing lagi dengan Disney dan animasi buatan Jepang (anime). Dibalik kesuksesan film-film animasi buatan luar negeri, ternyata Indonesia juga nggak kalah keren, lho. Bahkan, sudah ada beberapa film animasi karya anak bangsa yang mendunia. Kamu yang lagi kuliah animasi atau sekolah animasi pasti jadi tambah semangat mendengar kabar baik ini. Apa saja daftarnya? Yuk, kepoin! Kuku Rock You Kuku Rock You merupakan sebuah film animasi buatan anak bangsa bernama Achmad Rofiq selaku Managing Director di DGM Animation Studio. Kuku Rock You bercerita tentang seekor ayam kampung dari Indonesia yang terobsesi menjadi penyanyi rock bersama teman-temannya. Di perjalanan, segerombol ayam tadi mendapat gangguan dari para kucing. Film animasi ini sukses mendapatkan penghargaan bergengsi di Japan Asiagraph 2008. Sungguh sebuah prestasi yang membanggakan, ya. Si Juki The Movie Diadaptasi dari komik berjudul Si Juki, film Si Juki The Movie sukses di bawa ke layar lebar pada tahun 2017 oleh Kumata Studio. Film mengisahkan tentang kehidupan sehari-hari seorang tokoh bernama Juki yang mendadak berubah semenjak meteor menyerang Indonesia. Berkat keunikan plot dan visualnya, Si Juki The Movie berhasil meraih piala citra di tahun 2018. Prestasi lain yang pernah diraih yaitu hasil kolaborasi bersama Spongebob Squarepants dari Nickelodeon dalam film The Spongebob Movie: Sponge on the Run 2020. Battle of Surabaya Dilihat dari judulnya saja, Battle of Surabaya menjadi topik pembicaraan sejak perilisannya di tahun 2015. November 10th yang merupakan nama lain dari film Battle of Surabaya, adalah film animasi 2D yang bercerita tentang peristiwa bersejarah tanggal 10 November serta perjuangan para pahlawan nasional saat melawan penjajah. Film menggendong penghargaan dari berbagai ajang penghargaan Internasional, seperti International Movie Trailer Festival 2013, Seoul International Cartoon and Animation Festival 2016, dan International Filmmaker Festival of World Cinema 2018. Kamu pun bisa menyaksikan Battle of Surabaya dalam bahasa Inggris sejak peluncurannya di Amazon tahun 2017. Kiko and Friends Diproduksi oleh MNC Animation di tahun 2016, Kiko and Friends pernah mendapatkan penghargaan dari Asian Academy Creative Award tahun 2019. Karya animasi Indonesia ini bercerita akan petualangan di dalam air dengan karakter berupa ikan mas koki yang bermutasi. Tidak hanya itu, di dalamnya juga terdapat teman-temannya yang juga unik. Satu lagi fakta menarik yang membanggakan, Kiko and Friends sudah ditayangkan di lebih dari 56 negara, lho. Knight Kris Mengisahkan tentang anak kecil yang bertualang untuk mencari lima keris yang terpisah, Knight Kris sukses merebut penghargaan di Piala Maya tahun 2017. Film animasi yang diproduseri oleh Kurniawan Biantoro dan Johanes Paulus ini juga mengikuti berbagai kompetisi, antara lain Cartoon On Bay di Italia, London Independent Film Award di Inggris, dan Calcutta Film Festival di India. Candy Monster Tak ketinggalan, deretan terakhir ada film animasi berjudul Candy Monster yang diproduksi oleh UMN Pictures. Film ini bercerita tentang petualangan seorang anak bernama Chloe yang usianya 6 tahun, berhadapan dengan monster. Candy Monster pernah tayang dalam Festival ke 60 di Ceko dan Chaniartoon International Comic and Animation Festival 2020. Melihat segudang prestasi yang pernah dihasilkan oleh karya anak bangsa ini, membuat animasi Indonesia terus berkembang jadi lebih baik dan punya banyak peminat. Kamu juga bisa menghasilkan film animasi yang mengharumkan nama bangsa dengan kuliah animasi dan sekolah animasi di International Design School. Informasi lebih lanjut terkait online course, webinar, dan hal-hal lain tentang animasi bisa kamu cek di linktree bio Instagram IDS, ya!
Posted in: Articles ,
Read more

Fast & Furious 9 Akan Segera Tayang, Akankah Jadi Perjalanan Akhir Dominic Toretto?

03
Jun
Setelah sempat beberapa kali ditunda penayangannya akibat pandemi Covid-19, film Fast & Furious 19 akhirnya akan tayang perdana pada 25 Juni 2021 di Amerika Serikat. Masih sama seperti film sebelumnya, sejumlah nama seperti Vin Diesel, Michelle Rodriguez, Tyrese Gibson, Ludacris dan Helen Mirren akan kembali membintangi film Fast & Furious terbaru ini. Nama-nama ini tentunya sudah tak asing lagi ditelinga para pecinta film atau kamu yang sedang kuliah film. Setelah merilis trailer perdana pada Februari 2020, baru-baru ini pihak Universal Picture sudah merilis trailer terbaru Fast & Furious 9. Dalam trailer terbarunya, memperlihatkan kelompok Dom Toretto yang diperankan oleh Vin Diesel akan berhadapan dengan Jakob Toretto yang diperankan oleh John Cena. Jakob sendiri merupakan saudara laki-laki Dom yang selama ini hidup di dalam bayang-bayang. Sinopsis Film Fast & Furious 9 Cerita diawali dari kehidupan Dom Toretto bersama dengan Letty dan putranya. Di balik ketenangan mereka menjalani hidup selama ini, mereka menyadari jika selalu ada bahaya yang selalu mengintai di sekitarnya. Benar saja, tiba-tiba muncullah suatu ancaman yang memaksa Dom untuk menghadapi dosa-dosa masa lalunya demi menyelamatkan orang-orang yang paling dicintainya. Dom akan dipaksa untuk menghadapi saudara kandungnya sendiri, yaitu Jacob Toretto. Pertarungan sengit akan terjadi antara Dom dan Jacob, dimana Dom selalu berusaha untuk menghentikan skenario yang telah disusun oleh Jakob dan Chiper, peretas dari The Fate of the Furious. Akankah Dom berhasil? Apa Yang Menarik Dari Film Fast & Furious 9? Ada banyak kejutan yang akan hadir di film terbaru Fast & Furious garapan sutradara Justin Lin ini. Berbeda dengan delapan film sebelumnya, di seri terbarunya akan lebih banyak menampilkan adegan aksi dari para aktris cantik. Selain itu, sang sutradara, Justin Lin juga akan menghadirkan sebuah mobil yang dimodifikasi dengan roket. Benarkah mereka akan bertarung di luar angkasa? Belum ada konfirmasi resmi terkait hal tersebut, namun aksi para pemain mencoba terbang dengan mobil tersebut pastilah membuat penasaran. Kejutan lain datang dari tokoh Han Lue yang diperankan Sung Kang yang ternyata masih hidup. Padahal pada film The Fast and the Furious: Tokyo Drift, karakter Han telah digambarkan mati oleh Deckard Shaw. Vin Diesel mengatakan jika yang membuat kisah Fast and Furious 9 menjadi menarik adalah bagaimana konsep altruistik itu bisa mengabaikan keluarga yang ditentukan oleh darah. Dari situlah kisah Fast & Furious 9 mengalir dan akan membuat para penonton lebih memahami film pertamanya. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Universal Pictures terkait tanggal penayangan Fast & Furious 9 di Indonesia. Film kesembilan ini disebut-sebut akan menjadi pertarungan terberat Dom Toretto yang akan mengantar para penonton menuju dua film terakhir penutup cerita panjang seri film Fast & Furious. Wah, jadi semakin nggak sabar buat nonton kan? Pastinya wajib dong, film ini dimasukkan ke dalam watchlist kamu! Tak cuma cerita yang menarik, dari dulu film Fast & Furious juga telah memiliki visual yang sangat ciamik. Buat kamu yang penasaran bagaimana proses pembuatan film di balik layar, kamu bisa mendapat jawabannya dengan mengambil kursus film, kuliah film atau sekolah film di International Design School. Pengetahuan teknis dan pengalaman praktis seputar dunia perfilman bisa kamu dapatkan dengan mengikuti Program Digital Film & Media Production. Yuk, cek linktree di bio Instagram IDS buat dapetin informasi seputar online course, webinar, hingga voucher prakerja!
Posted in: Articles ,
Read more

5 Rekomendasi Buku Tentang Desain Grafis Yang Bisa Buat Kamu Jadi Semakin Mahir

02
Jun
Di era digital seperti saat ini, banyak informasi yang lebih mudah diakses daripada sebelumnya. Informasi apapun bisa kita dapatkan hanya dengan beberapa ketukan di smartphone kita. Namun, dengan tersedianya berbagai referensi dan informasi secara digital, banyak orang mulai melupakan keindahan dan kegembiraan memegang buku yang sebenarnya. Meskipun informasi sudah bisa didapat secara digital, masih ada beberapa orang yang menyukai membaca dan mengoleksi buku secara fisik. Bagi kamu yang sedang menjalani sekolah design atau sedang mencari literatur tentang desain grafis, beberapa rekomendasi buku berikut ini bisa bantu kamu untuk jadi desainer grafis handal. How to (by Michael Beirut) Siapa yang tak kenal dengan Michael Beirut? Seorang anak didik dari legenda desain Massimo Vignelli yang berkarir sebagai desainer grafis tersukses yang pernah ada. Buku ini berisi tentang panduan-panduan mendasar tentang desain. Tak hanya tentang teknik desain, buku ini lebih menjelaskan terkait hal-hal yang bersifat filosofis. Seperti apa itu desain grafis, bagaimana menggunakan desain grafis untuk menjual barang, menjelaskan sesuatu, membuat segala sesuatunya terlihat lebih baik, membuat orang tertawa, membuat orang menangis, atau bahkan mengubah dunia! Menampilkan pekerjaan atau proses kreatif yang dijalani, hubungan dengan klien dan perjuangan yang dihadapi oleh para desainer, buku desain grafis ini adalah monograf dari salah seorang desainer hebat yang patut untuk dibaca. Grid Systems In Graphic Design (by Josef Müller-Brockmann) Buku desain grafis karya desainer Swiss yang legendaris ini tetap menjadi panduan definitif untuk menguasai prinsip penting sistem grid dalam setiap desain grafis. Jika kamu ingin menjadi seorang desainer handal, kamu wajib membaca dan mengoleksi buku ini. Buku ini berisi panduan komunikasi visual yang dikemas dengan informasi dan contoh rinci yang berguna untuk setiap desainer grafis, tipografer dan desainer 3D di luar sana. Interaction of Color (by Josef Albers) Tidak hanya digunakan oleh para desainer grafis, buku ini juga sering dijadikan panduan bagi para pelukis dan seniman untuk menentukan strategi warna. Albers telah mempelajari prinsip-prinsip teori warna yang kompleks, kemudian menuangkan idenya melalui buku Interaction of Color. Buku ini memuat lebih dari 50 studi kasus yang sangat cocok untuk dijadikan panduan referensi untuk prinsip dasar warna seperti suhu, intensitas warna, relativitas warna, batas getar dan menghilang, ilusi transparansi, dan grounding terbalik. Steal Like An Artist: 10 Things Nobody Told You about Being Creative (by Austin Kleon) Kreativitas di era digital penuh dengan optimisme berlebihan serta ketakutan yang melumpuhkan, karena tidak memiliki ide orisinal. Buku terlaris New York Times karya Austin Kleon ini merupakan salah satu buku desain grafis yang menginspirasi tentang kreativitas di dunia digital saat ini. Buku ini menyajikan 10 prinsip transformatif untuk membantu kamu menemukan artis di dalam dirimu dan melihat sesuatu dari sudut pandang kreatif. Designing Brand Identity: An Essential Guide For The Wholw Branding Team (by Alina Wheeler) Hingga saat ini, buku ini sudah masuk pada edisi kelima. Buku karya Alina Wheeler ini merupakan panduan dasar-dasar branding untuk desainer dan tim brand. Sumber informasi yang luar biasa untuk memahami branding secara menyeluruh, Wheeler melibatkan pembaca dengan panduan mendalamnya tentang proses lima tahap universal untuk pengembangan dan implementasi merek, mulai dari sinergi media sosial hingga SEO serta pengalaman branding. Dengan mengoleksi 5 buku tersebut, diharapkan kamu bisa lebih memahami tentang desain grafis. Untuk lebih mendalami terkait dengan dunia desain grafis, tak ada salahnya untuk gabung di sekolah design International Design School. Tak hanya mengajarkan pengetahuan umum tentang desain, di International Design School kamu juga diajarkan berbagai keterampilan kreasi desain berbasis digital agar mampu mengintegrasi pola pikir kreatif dan desain karya visual yang komprehensif untuk output cetak dan berbagai kebutuhan desain digital terkini. Yuk, cek linktree di bio Instagram IDS buat dapetin informasi seputar online course, webinar, hingga voucher prakerja!
Posted in: Articles ,
Read more

Film Animasi Peter Rabbit 2: The Runaway

31
May
Sekuel animasi Peter Rabbit akhirnya dirilis dengan judul Peter Rabbit 2: The Runaway pada 7 Agustus 2020 di Amerika Serikat. Sayangnya, hingga saat ini belum ada informasi terkait tanggal perilisan film ini di Indonesia. Di Amerika Serikat sendiri, film ini masuk dalam top 2 box office sebagai film animasi hybrid. Bagi kamu yang sedang kuliah animasi, pasti sudah tidak sabar untuk bisa menonton film ini secara langsung, untuk itu lihat dulu sinopsis dan cerita yang telah dirangkum dari beberapa sumber berikut ini. Sinopsis Cerita Sekuel pertama bercerita tentang keluarga kelinci yang salah satu anggota keluarganya bernama Peter yang sering berseteru dengan pemilik kebun, yaitu Thomas. Perseteruan tersebut dilatarbelakangi karena Peter dan keluarganya sering mencuri buah-buahan di kebun Thomas. Karena hal tersebut, Thomas selalu ingin menyingkirkan Peter dan kawanannya, yaitu babi, rusa, landak dan lainnya. Namun, Peter dan gerombolannya juga tidak mudah dilakukan. Pada suatu hari, datanglah seorang tetangga baru, bernama Bea. Dia adalah seorang perempuan yang menyukai binatang, khususnya kelinci. Setiap harinya, Bea hobi untuk melukis kelinci di tempat-tempat yang asri. Akhirnya Thomas dan Peter saling berebut perhatian dari Bea. Thomas berjuang keras untuk menaruh egonya yang selalu ingin membasmi Peter, untuk mendapatkan cinta Bea. Pada film keduanya ini, diceritakan jika Thomas dan Bea memutuskan untuk menikah. Hal ini tentu membuat Peter bimbang. Peter masih menganggap Thomas membencinya, sehingga dia tidak menyukai Thomas. Yang semakin membuat Peter bingung adalah karena seusai menikah, Thomas dan Bea berencana untuk langsung memiliki anak. Karena hal tersebut, Peter dan teman-temannya memutuskan untuk pergi ke kota bersama dengan teman-temannya. Tempat tujuan mereka adalah tempat yang memiliki banyak buah, yaitu pasar petani. Seperti sebelumnya, mereka pun mencuri buah-buahan yang ada di pasar itu. Namun, sayangnya mereka ketahuan dan akhirnya tertangkap. Sialnya lagi, ada diantara mereka yang tidak bisa melarikan diri. Alhasil, Peter harus mencari cara untuk menyelamatkan teman-temannya yang tertangkap. Berhasilkah Peter? Review Peter Rabbit 2: The Runaway Masih sama seperti film pertamanya, Peter Rabbit 2 juga masih menggabungkan live action dengan CGI untuk mendapatkan efek yang luar biasa. Selain itu, film ini juga masih disutradarai oleh Will Gluck yang akan dibantu dalam hal penulisan naskah oleh Patrick Burleigh. Kamu dijamin akan jatuh cinta dengan aksi langsung dari Rose Byrne yang berperan sebagai Bea dan Domhnall Gleeson yang memerankan Thomas. Sebagai tokoh utama, suara Peter akan diisi oleh James Corden. Ada juga para pengisi suara lainnya, antara lain David Oyelowo, Elizabeth Debicki, dan Margot Robbie. Dengan dirilisnya Peter Rabbit 2: The Runaway di UK dan US, Sony telah meluncurkan trailer terbaru untuk sekuel film ramah keluarga ini. Klip berdurasi satu menit tersebut menampilkan beberapa momen-momen penuh aksi yang kemungkinan akan menghibur penonton yang melihatnya. Tapi kamu harus sedikit bersabar untuk dapat menontonnya di Indonesia, karena hingga saat ini belum ada kapan jadwal rilis pasti dari film ini. Nah, bagi kamu yang tertarik dengan dunia animasi dan ingin membuat film animasi sendiri, kamu bisa daftar kuliah animasi atau kursus animasi di International Design School dengan program digital Animation. Dalam program digital animation, kamu akan diajarkan tentang pengetahuan serta praktek langsung pembuatan animasi untuk berbagai kebutuhan entertainment.
Posted in: Articles ,
Read more

9 Kiat Menjadi Editor Video yang Terampil

30
May
Tips Jadi Editor Video
Posted in: Articles ,
Read more

10 Tips Membuat Grafis Desain Flat

29
May
Salah satu jenis desain grafis yang sedang populer beberapa tahun belakangan ini adalah flat design. Bagi kamu yang sedang kuliah design pastinya sudah tak asing dengan istilah tersebut. Flat design merupakan salah satu gaya desain yang cukup sederhana dengan menonjolkan berbagai tampilan warna cerah dengan ikon-ikon menarik. Gaya desain ini banyak diminati karena hasil yang didapat bisa lebih fokus pada konten, tanpa mengalihkan perhatian dari efek visual. Nah, untuk membuat flat design yang menarik agar tidak terlihat membosankan, ada beberapa tips yang harus diperhatikan. Cari Tahu Tentang Flat Design Sebelum membuat flat design, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa itu flat design? Flat design adalah gaya desain grafis yang minimalis dengan menggunakan sedikit elemen dan menghindari warna-warna kompleks, gradien, highlights dan efek berkilau, bertekstur dan berbayang lainnya. Secara keseluruhan, flat design lebih memfokuskan pada konten dengan menekankan pada kesederhanaan elemen, tanpa mengesampingkan penikmat dari segi visual. Sejarah Flat Design Sebenarnya flat design telah dikenal sejak tahun 80-an, namun karena teknologi yang belum mampu menciptakan dan mendukung efek, tekstur, dan bentuk yang kompleks sehingga membuat gaya desain ini tidak terlalu populer. Kemudian flat design mulai mendapat perhatian saat Microsoft merilis produk dengan gaya desain Metro. Setelah itu flat design mulai banyak dipakai hingga saat ini, mulai dari situs web, aplikasi,dan elemen desain lainnya. Tetap Tonjolkan Desain yang Simpel Minimalisme adalah tren global saat ini, dengan kesederhanaan bentuk dan penggunaan tepi yang tajam menekankan desain rapi dan menarik secara visual. Bentuk sederhana adalah kunci dari flat design. Gaya flat design dapat membuat karyamu terlihat minimalis, bersih, dan tidak terkesan sibuk dan berantakan. Gunakan Berbagai Bentuk Geometris (Ikon) Ciri khas utama pada gaya Flat Design adalah penggunaan bentuk geometris atau ikon dalam desainnya. Kamu bisa menggunakan berbagai tools yang disediakan oleh aplikasi desain, seperti rectangle tool, rounded rectangle tool, dan ellipse tool. Perhatikan Kombinasi Warna Selain bentuk, salah satu hal paling spesifik dari flat design adalah penggunaan warna. Biasanya dalam gaya flat design palet warna yang digunakan adalah beberapa warna dasar, namun skema warna yang digunakan tidak terbatas pada beberapa warna tertentu. Jika kesulitan dalam memadupadankan warna, kamu bisa memanfaatkan berbagai aplikasi atau web untuk bermain-main dengan palet warna, seperti Adobe Color CC, Coolors, FlatUIColors.com, dan masih banyak lagi. Gunakan Long Shadows Agar objek yang dibuat terlihat lebih tiga dimensi dengan tetap mempertahankan tampilan datar, buatlah efek long shadows. Bayangan panjang dibuat pada sudut 45 derajat dan ukuran besar (biasanya memiliki panjang dua kali objeknya). Perhatikan Penggunaan Fonts Dalam flat design, tipografi memiliki peran yang cukup besar. Dalam beberapa desain tertentu, sebagian besar cenderung menggunakan huruf besar dan warna kontras sehingga membuat teks terlihat lebih mudah dibaca. Pilih tipografi dengan hati-hati dan tetap berpedoman pada kesederhanaan. Oleh karena itu, flat design tidak bisa menggunakan jenis tipografi serif atau dekoratif. Sebaiknya, gunakan jenis san serif karena jauh lebih minimalis dan selaras dengan ciri khas flat design. Gunakan Multiply Layer Dalam membuat bidang dengan gaya flat design, gunakan Multiply Layer. Metode ini akan memberikan nuansa 3D pada ilustrasi flat design dan efek bayangan. Caranya, cukup salin objek, gerakkan sedikit dan warnai dengan warna yang lebih gelap. Buat Efek “Glowing” pada Bentuk Geometris Selanjutnya adalah membuat efek “Glowing” pada beberapa ikon tertentu. Tapi yang perlu diingat adalah gunakan secukupnya saja. Efek ini sebenarnya hanya membantu agar flat design-mu terkesan lebih sedikit menonjol. Mulai Sekarang! Jika kamu ingin mencoba membuat ilustrasi dari flat design, sebaiknya mulai dari sekarang! Kamu bisa memulai dengan mengumpulkan beberapa ikon dengan satu topik yang sama, lalu lanjutkan ke ilustrasi yang lebih rumit atau coba bidang desain lain. Nah, buat kamu yang benar-benar ingin menekuni atau menjadikan desain grafis sebagai profesi, maka kamu bisa mengambil kuliah design di International Design School. Program studi Digital Design di International Design School akan memberikanmu ilmu tentang berpikir kreatif dan desain karya visual yang komprehensif untuk output cetak serta berbagai aplikasi digital terkini. Yuk, daftarkan dirimu sekarang!
Posted in: Articles ,
Read more