Cerita Seru Alumni Workshop Acting IDS x ACI Batch 1, Bisa Acting Siap Casting!
Workshop Acting hasil kerja sama IDS dengan Asosiasi Casting Indonesia (ACI), telah diselenggarakan pada Oktober 2022 lalu, namun tentunya tidak berakhir begitu saja. Anissa, Reaga dan Rangga yang merupakan alumni dari Workshop Acting Batch 1 ini ingin berbagi cerita mengenai pengalaman mereka mengikuti workshop tersebut. Penasaran dengan cerita dan pengalaman seru dari mereka? Yuk simak!
Workshop acting ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan akting yang dibutuhkan seorang aktor/ aktris dalam dunia seni peran. Peserta akan dilatih langsung oleh Acting Coach & Casting Director profesional di industri film Indonesia.
Dengan antusias, tiga peserta Workshop Acting yaitu Anissa, Rangga, & Reaga berbagi keseruan saat mengikuti workshop secara langsung. Meskipun workshop yang diadakan sangat khusus, hanya acting dan casting, namun peserta yang hadir memiliki latar belakang yang berbeda. Bahkan diantaranya telah berprofesi yang sama sekali jauh dari dunia akting.
Mereka memiliki alasan yang berbeda ketika memutuskan untuk mengikuti workshop ini, seperti karena ingin belajar akting dari mentor-mentor terbaik, ingin mendapat perspektif baru mengenai dunia peran, membangun jaringan, hingga karena kecintaan terhadap akting dan film. Bagi beberapa peserta Workshop Acting, mengikuti workshop ini memang sebagai jembatan untuk terjun langsung ke industri film, namun membangun kembali cita-cita semasa kecil juga tidak ada salahnya. Semuanya peserta dapat ikut berbaur, berbagi pengalaman bersama.
Selama 8 pertemuan mengikuti workshop, ada banyak materi dan praktek yang dipelajari, mulai dari olah tubuh, olah ekspresi, improvisasi, membaca dan mengembangkan skrip, cara mengetahui motivasi karakter, dan yang tidak ketinggalan adalah praktek casting di depan 4 casting director. Mulanya, teori dipaparkan terlebih dahulu baru kemudian materi tersebut dipraktekan. Di beberapa kesempatan, pemberian teori berjalan bersamaan dengan praktek.
Materi lain yang tidak kalah menantang adalah ketika peserta diharuskan berakting bersama peserta lain dengan catatan akting tidak berdasarkan skrip atau improvisasi. Ketika melakukannya, peserta harus menjaga dinamika pentas, setiap orang dibagi karakter yang berbeda serta harus saling mengimbangi satu sama lain, setiap peserta harus berbagi dialog yang mana sama sekali tidak direncanakan sebelumnya.
Bagi pemula yang belum memiliki banyak pengalaman dalam mengikuti kelas akting ataupun casting, workshop ini sangat mendukung siapa saja bagi yang ingin ikut menjadi pelaku seni peran.
Tidak hanya menyenangkan, melalui Workshop Acting ini juga akan menambah kemampuan bagi siapapun yang mengikutinya. workshop ini sangat cocok bagi mereka yang ingin mengembangkan diri.
“Menurut aku yang zero pengalaman terus mau coba mengembangkan diri atau pengen tau dunia akting, ini juga cocok banget karena it’s such a playground, jadi ini tu kayak taman bermain buat aku yang kamu yang main nggak cuma dapet fun nya tapi kamu juga dapat ilmu dapat skill baru yang mungkin entah gimana nanti bisa diterapkan, kayak bisa aja ada kayak opportunity kedepannya, kamu diajakin main iklan atau film,” jelas Anissa.
Perlu diingat, pemula dengan nol pengalaman tetap bisa mengikuti workshop ini, namun harus mengeluarkan usaha yang lebih untuk memahami semua materi yang dipaparkan dan yang tidak kalah penting adalah keaktifan saat kelas berlangsung.
Proporsi materi Workshop Acting sengaja lebih memberatkan praktek langsung, meskipun, untuk teori dasarnya memang belum terlalu dalam, seperti olah tubuh, olah rasa, ataupun olah suara. Rangga menjelaskan bila memang untuk 8 kali pertemuan, belum bisa menampung keseluruhan teori, sehingga mau tidak mau lebih banyak melakukan praktek.
“Materinya balance, tapi kalo materi-materi dasarnya belum banyak soal olah tubuh, olah rasa, olah suara, itu memang materi-materi dasar nya belum banyak prakteknya, lebih ke beberapa teori aja karena padet sekali dalam 8 kali pertemuan itu sangat tidak mungkin semua diaplikasikan, jadi kayak lebih banyak prakteknya,” jelas Rangga.
Reaga mengungkapkan jika bagian mempraktekan casting secara langsung di depan 4 mentor yang sudah memiliki nama di industri perfilman Indonesia sangat menguji mental, namun juga membuatnya jadi lebih terlatih bila harus mengikuti casting-casting lainnya. Reaga merasa grogi dan lega di saat bersamaan.
“Casting nya langsung sama 4 casting director, jadi itu kita sendiri dan di castingin mereka berempat itu lumayan menguji mental, jadi setelah dari materi itu – oh udah nih, 4 orang casting director udah castingin gitu kayak, kalo selesai dari situ, mau casting terjun langsung udah siap, soalnya mereka berempat salah satu yang udah punya nama di industri, jadi selesai dari situ agak grogi tapi lega juga, diwaktu yang bersamaan. Pengalaman yang baik juga.”
Baik materi acting ataupun casting dijelaskan oleh mentor dengan sangat onpoint dan mendetail. Para mentor tidak sungkan untuk menguraikan setiap bagian materi, misalnya seperti menjelaskan jika di dalam sebuah skrip terdapat beat dan moment. Meskipun materi yang dibawakan termasuk detail, namun tidak ada kesulitan saat memahaminya, seperti yang diungkapkan Rangga.
“Kalo kesulitannya buat saya nggak ada, sama, sama mas reaga, saya enjoy sekali terus materinya sangat mudah dipahami, detail tapi juga nggak terlalu ribet, jadi kayak sangat mudah dipahami,” kata Rangga.
Para mentor juga betul-betul memberikan dukungan kepada siswa. Mungkin sudah banyak terdengar jika pekerja di Industri film adalah orang-orang yang tegas. Melalui ketegasan dari para mentor, para peserta didorong untuk selalu menghasilkan performa yang lebih baik. Kritik yang diberikan para mentor selalu dalam bentuk keinginan bahwa mereka ingin mencari potensi baru. Para peserta pun bisa merasakan jika mentor benar-benar memberikan ilmu dengan sepenuh hati. Bahkan, setelah kelas berakhir diskusi-diskusi masih dilakukan antara peserta dengan mentor.
Baik Rangga, Reaga, dan Anissa pun mengungkapkan meski para mentor adalah orang yang tegas, interaksi dengan para mentor terasa santai. Tak jarang, para mentor berusaha membangun suasana menyenangkan di kelas. Menurut Rangga, dengan pembawaan kelas yang seperti itu membuatnya lebih memahami materi workshop.
“Mentor nya itu enjoy banget, 4-4 nya juga sering ice breaking gitu, kalo lagi serius banget agak di agak di calm down biar suasana kelasnya juga fun, jadi kalo lagi serius banget, kadang-kadang orang kan kalo terlalu serius malah justru nggak nangkep,” kata Rangga lagi.
Selain menambah pengalaman dan mengasah kemampuan, kelebihan lainnya dari mengikuti Workshop Acting & Casting oleh IDS – ACI adalah kesempatan untuk membangun jaringan atau networking. Bagi aktor/ aktris pemula yang memulai karir secara mandiri tentu membutuhkan pintu masuk ke industri film. Terkadang pula, casting-casting untuk film layar lebar dilakukan secara tertutup (close casting), informasi casting hanya beredar di sekitaran pelaku industri dan amat jarang membuka casting terbuka (open casting) yang informasinya disebar lewat media sosial, yang paling mengetahuinya tentu seorang casting director.
Itulah mengapa, mengenal casting director akan membantu karir seorang aktor kedepannya. Terlebih bila casting director tersebut sudah melihat sendiri kemampuan yang kita miliki. Sedangkan sebagai peserta yang mendapat pengalaman langsung dari mentor-mentor di bidang acting & casting profesional, kita jauh lebih mengerti mengenai cara kerja industri film, apa yang dibutuhkan casting director, hingga cara mempersiapkan diri ketika hendak mengikuti casting.
Adanya workshop akting yang dilakukan bersamaan workshop casting terasa begitu baru. Meski awalnya para peserta pelatihan tidak berekspektasi apapun mengenai pelatihan workshop ini, tanpa disangka workshop yang diadakan IDS dan ACI ini diluar harapan peserta.
Anissa mengungkapkannya dengan mengatakan jika sejak awal mengikuti Workshop Acting & Casting oleh IDS – ACI tidak ada gambaran sedikitpun bagaimana workshop ini akan berlangsung, setelah hadir di kelas selama 8 pertemuan penuh, hasil yang ia terima jauh dari ekspektasinya. Sebagai peserta yang baru kali ini mengikuti pelatihan seperti ini, Anissa mengira dirinya akan tertinggal diantara peserta workshop lain yang sudah lebih jauh berpengalaman.
“Wow it’s beyond my expectation, karena ekspektasi aku tuh tadinya lebih kayak bahwa pelajarannya sudah akan expert, terus temen-temen di kelas tuh juga oh kayaknya udah calon-calon artis atau yang memang menuju kesana atau meniti karir kesana,” ungkap Anissa.
Pada akhirnya siapa saja dapat memiliki pengalaman yang sama asal berani menantang diri sendiri. Entah itu pengetahuan atau pandangan baru. Workshop Acting & Casting oleh IDS – ACI mungkin hanya sebuah perjalanan kecil, namun dengan semangat yang dibawa peserta, semua jadi mungkin untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang diharapkan
Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki pengalaman yang sama dengan bergabung Workshop Acting & Casting oleh IDS – ACI Batch 2. Yuk buruan daftar!