Blog
Apa Itu Flat Design? Gaya Ilustrasi Tren Hingga Saat Ini
- April 9, 2025
- Posted by: Bayu
- Category: Articles

Flat design adalah gaya visual yang telah merevolusi tampilan digital dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari website, aplikasi mobile, hingga ilustrasi brand, semuanya makin banyak mengadopsi pendekatan visual yang bersih dan minimalis ini. Desain flat tidak hanya terlihat modern, tapi juga dianggap lebih efektif menyampaikan informasi di era serba cepat. Tapi kenapa gaya ini begitu diminati para desainer?
Secara sederhana, pengertian flat design adalah gaya visual berbasis 2D yang menghindari efek-efek realistik seperti bayangan, bevel, dan tekstur. Alih-alih terlihat “nyata,” desain flat justru mengandalkan warna solid, bentuk sederhana, dan ikon yang mudah dikenali. Keunggulan utamanya ada pada kesederhanaan, kejelasan, dan efisiensi dalam menyampaikan pesan visual. Gaya ini mulai populer sebagai reaksi atas skeuomorphism, yaitu desain yang terlalu meniru bentuk nyata.
Meski terlihat simpel, flat design bukan sekadar soal estetika. Gaya ini berkembang jadi bagian dari strategi komunikasi visual yang mampu mempercepat pemahaman pengguna. Nah, kalau kamu penasaran bagaimana prinsip flat illustration bekerja, kenapa flat drawing makin digemari, dan apa saja kelebihannya, yuk lanjut baca artikel ini sampai habis!
Pengertian Flat Design dan Konsep Dasarnya
Flat Design adalah pendekatan visual yang mengedepankan kesederhanaan bentuk dan warna. Gaya ini menghilangkan elemen visual 3D seperti bayangan, gradasi, dan tekstur agar tampilan jadi lebih bersih dan efisien. Desain ini fokus pada fungsionalitas dan keterbacaan, terutama dalam tampilan digital seperti antarmuka website dan aplikasi.
Pengertian Flat Design bisa diartikan sebagai gaya desain dua dimensi (2D) yang menggunakan elemen minimalis untuk menyampaikan informasi dengan cepat. Warna-warna cerah, ikon sederhana, dan tata letak yang rapi menjadi ciri khasnya. Konsep ini cocok di era digital karena memudahkan pengguna memproses informasi secara visual.
Awalnya, gaya ini muncul sebagai respons terhadap skeuomorphism, yakni desain yang meniru objek nyata, lengkap dengan bayangan dan tekstur. Di masa awal iOS dan aplikasi desktop, skeuomorphism dianggap membantu pengguna memahami fungsi. Namun seiring waktu, pengguna makin terbiasa, dan desain flat hadir untuk menyederhanakan pengalaman tanpa mengorbankan estetika.
Ciri Khas dan Prinsip Utama Flat Design
Kalau kamu perhatikan, salah satu daya tarik utama dari Flat Illustration atau desain flat secara umum adalah tampilannya yang bersih dan sederhana. Tanpa efek bayangan atau detail yang terlalu kompleks, gaya ini memberikan visual yang langsung ke inti pesan. Hal ini membuat gaya ilustrasi datar sangat cocok digunakan di berbagai media digital, terutama yang menuntut kejelasan dan respons cepat dari pengguna.
Berikut beberapa ciri khas utama dari ilustrasi flat dan prinsip desain flat secara umum:
- Visual dua dimensi (2D): Semua elemen disusun secara flat tanpa ilusi kedalaman atau perspektif seperti dalam desain 3D.
- Tanpa efek realistis: Tidak ada drop shadow, bevel, gradien, atau tekstur yang meniru dunia nyata.
- Minimalis: Gunakan warna solid, bentuk geometris sederhana, dan ruang kosong (white space) untuk memfokuskan perhatian.
- Fungsi diutamakan: Setiap elemen visual dibuat untuk memperjelas informasi, bukan sekadar dekorasi.
- Konsistensi gaya: Ikon, tipografi, dan warna harus selaras agar tampilan tetap harmonis dan mudah dikenali.
Desain seperti ini bukan cuma enak dilihat, tapi juga mempermudah pengalaman pengguna dalam memahami informasi secara cepat dan efisien. Karena itu, Flat Illustration jadi pilihan banyak desainer UI/UX modern, termasuk untuk produk digital, infografis, dan branding.
Flat Illustration: Visual Gaya Datar yang Populer
Dalam dunia desain modern, Flat Illustration jadi salah satu elemen visual yang paling sering muncul. Mulai dari halaman landing website, aplikasi mobile, hingga media sosial semuanya memanfaatkan ilustrasi flat untuk menciptakan visual yang simpel tapi komunikatif. Popularitasnya datang dari kemampuannya menyampaikan pesan dengan cepat dan tidak membingungkan audiens.
Secara umum, ilustrasi datar adalah gaya gambar dua dimensi yang tidak menggunakan efek realistis seperti bayangan atau tekstur. Gaya ini dirancang untuk terlihat lugas, fun, dan informatif.
Apa yang membuat Flat Illustration menonjol?
- Visual yang ringan: Tidak membebani loading website karena tampilannya sederhana dan tidak penuh detail.
- Fleksibel dan mudah disesuaikan: Cocok untuk berbagai kebutuhan branding, mulai dari formal hingga playful.
- Lebih fokus pada pesan: Gaya ini membantu user memahami ide utama tanpa terganggu elemen dekoratif.
Perbedaan Flat Illustration dengan Gaya Ilustrasi Lain
- Flat Illustration vs Skeuomorphism: Flat tidak meniru objek nyata, sedangkan skeuomorphism menekankan realisme visual.
- Flat Illustration vs Semi-flat (material design): Semi-flat menambahkan sedikit bayangan halus, sedangkan flat murni benar-benar 2D.
- Flat Illustration vs 3D Illustration: Ilustrasi 3D bermain dengan perspektif dan volume, sedangkan ilustrasi flat tetap simpel dan datar.
Tren penggunaan Flat Illustration juga terus berkembang, terutama dalam konteks desain UI dan branding. Banyak startup, edtech, fintech, hingga brand lifestyle menggunakan ilustrasi datar sebagai cara untuk tampil lebih modern dan approachable. Bahkan, gaya ini juga sering dipakai untuk menjelaskan konsep rumit lewat visual storytelling yang ringkas.
Flat Drawing: Teknik dan Elemen Visual
Flat Drawing adalah proses menciptakan ilustrasi dengan tampilan dua dimensi yang minimalis dan bersih. Gaya menggambar ini menjadi fondasi dari banyak desain ilustrasi flat yang kita lihat di UI, infografis, hingga animasi brand. Fokus utamanya bukan pada detail rumit, melainkan pada bentuk, warna, dan kejelasan pesan visual.
Agar hasil gambar flat terlihat efektif dan menarik, ada beberapa elemen penting yang wajib diperhatikan:
Elemen Visual dalam Flat Drawing
- Bentuk sederhana: Gunakan lingkaran, persegi, segitiga, dan kombinasi geometris lainnya yang mudah dikenali.
- Warna blok: Palet warna biasanya solid tanpa gradasi. Kontras warna menjadi kunci agar objek terlihat mencolok dan komunikatif.
- Outline tegas: Beberapa ilustrasi flat menggunakan garis tepi (outline) berwarna gelap untuk memperjelas bentuk dan pemisahan antar objek.
Dengan teknik yang tepat, kamu bisa menghasilkan gambar flat yang bukan hanya estetik tapi juga mudah dipahami oleh audiens—bahkan dalam hitungan detik.
Tools Populer untuk Flat Drawing
Mau coba bikin sendiri? Berikut beberapa software yang sering digunakan desainer untuk membuat desain ilustrasi flat:
- Adobe Illustrator: Pilihan paling populer untuk ilustrasi vektor profesional.
- Figma: Banyak dipakai UI/UX designer, tapi juga powerful untuk membuat elemen ilustrasi flat.
- Affinity Designer: Alternatif ringan dengan fitur mirip Illustrator dan harga yang lebih terjangkau.
- Gravit Designer (Inkscape): Tools gratis berbasis vektor yang mendukung pembuatan flat drawing secara efisien.
Mempelajari Flat Drawing bisa jadi investasi bagus kalau kamu ingin terjun ke dunia desain digital. Apalagi tren desain ilustrasi flat terus relevan, bahkan makin dibutuhkan di era komunikasi visual yang serba cepat.
Keunggulan dan Kelemahan Desain Flat
Desain flat memang terlihat simpel, tapi di balik tampilannya yang minimalis, ada banyak hal yang membuatnya digemari dan sekaligus dikritik. Seperti halnya tren desain lainnya, gaya ini punya dua sisi yang perlu dipahami sebelum digunakan secara menyeluruh.
Kelebihan Desain Flat
Salah satu alasan utama banyak brand memilih desain flat adalah efisiensinya dalam tampilan digital. Berikut beberapa kelebihan desain flat:
- Ringan dan cepat dimuat: Karena tidak menggunakan efek 3D, bayangan, atau tekstur kompleks, halaman web dengan desain ini cenderung lebih cepat diakses.
- Clean look: Tampilan yang bersih dan rapi membuat desain terasa modern dan profesional.
- Fokus visual yang jelas: Flat design mengarahkan perhatian pengguna langsung ke elemen penting seperti teks, tombol, atau ikon.
Kelemahan Flat Design
Namun, gaya datar ini juga bukan tanpa kelemahan. Beberapa kelemahan flat design yang sering ditemui antara lain:
- Minim interaksi visual: Karena tidak ada efek visual seperti bayangan atau depth, pengguna kadang kesulitan membedakan antara elemen interaktif dan non-interaktif.
- Terlalu sederhana: Jika tidak diimbangi dengan layout dan warna yang kuat, flat design bisa terlihat hambar atau bahkan membingungkan.
Cek selengkapnya tentang Kelebihan dan Kelemahan Flat Design
Tips Menerapkan Desain Flat yang Efektif
Walaupun terlihat sederhana, menerapkan flat design butuh pendekatan yang tepat agar hasilnya tidak membosankan atau malah membingungkan. Berikut ini adalah beberapa tips flat design yang bisa kamu terapkan untuk menciptakan tampilan digital yang fungsional dan estetis.
Pilihan Font
- Gunakan font sans-serif yang bersih dan mudah dibaca. Gaya ini mendukung tampilan flat yang modern dan efisien.
- Hindari font dengan dekorasi berlebihan agar tidak mengganggu kesan minimalis dari desain antarmuka flat.
Palet Warna
- Pilih blok warna solid dengan kontras tinggi untuk memastikan elemen penting tetap terlihat jelas.
- Gunakan warna cerah untuk highlight dan warna netral untuk latar belakang, menciptakan keseimbangan visual yang menarik.
Layout dan Struktur
- Terapkan grid system untuk menyusun konten secara rapi dan konsisten.
- Whitespace atau ruang kosong penting agar desain tidak terasa padat dan pengguna bisa fokus pada informasi utama.
Konsistensi Visual
- Gunakan ikon dan ilustrasi dengan gaya yang seragam, baik dari segi ketebalan garis, proporsi, maupun warna.
- Flat illustration dan elemen grafis lainnya harus terlihat menyatu agar desain terasa profesional.
Kapan Harus Menggunakan Flat Design?
Flat design bukan solusi untuk semua proyek, tapi dalam konteks tertentu, gaya ini bisa jadi pilihan paling tepat. Kuncinya adalah memahami kapan penggunaan flat design bisa memberikan dampak maksimal, baik secara estetika maupun fungsional.
Situasi yang Cocok untuk Flat Design
- Website edukasi, startup, dan portofolio: Flat design mendukung tampilan profesional yang tidak terlalu berat. Cocok untuk menyampaikan pesan secara langsung dan jelas.
- Aplikasi mobile dengan desain UI ringan dan intuitif: Flat design membantu meminimalkan gangguan visual, membuat pengguna fokus pada interaksi utama.
- Proyek yang butuh kesan modern dan efisiensi akses: Ketika waktu muat halaman penting (seperti pada website berbasis performance), desain flat bisa mempercepat loading karena minim elemen berat.
- Situasi di mana desain sederhana justru lebih efektif: Untuk target audiens yang lebih suka antarmuka bersih, tanpa distraksi efek visual seperti bayangan atau gradien.
Kesimpulan
Flat Design adalah pendekatan visual yang terus relevan di era digital karena tampilannya yang sederhana namun kuat secara fungsional. Memahami Pengertian Flat Design bukan hanya soal tahu tren, tapi juga tentang bagaimana kamu bisa menggunakannya secara strategis untuk memperkuat pesan visual.
Baik dalam bentuk Flat Illustration maupun Flat Drawing, elemen gaya datar ini memberi nilai lebih pada antarmuka digital, mulai dari: web, aplikasi, hingga branding. Penggunaan Desain Flat bisa jadi solusi tepat untuk proyek yang menuntut visual bersih, ringan, dan mudah dipahami.
Kalau kamu tertarik mendalami lebih jauh teknik desain grafis seperti ini, program Digital Design & Illustration di IDS | BTEC bisa jadi awal perjalananmu. Setelah lulus, kamu bisa lanjut kuliah ke 70+ negara atau langsung berkarir di industri kreatif global dengan portofolio yang kuat dan relevan.