Blog

BAGIKAN

Panduan Sukses untuk Meniti Jalur Karier dalam Industri Animasi

animator

Pertumbuhan sektor industri kreatif dalam bidang animasi telah mengalami perluasan yang signifikan, dan kini Indonesia memiliki banyak animator yang semakin mahir dalam menciptakan karya film animasi. Namun, bagaimana sebenarnya perkembangan animasi di Indonesia saat ini? 

Animasi di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Kehadiran animasi dalam iklan telah memenuhi kebutuhan tersebut dengan memadai. Demikian pula, animasi digunakan dalam film live untuk efek visual juga telah tercapai dengan baik. Bahkan, beberapa animator Indonesia terlibat dalam menciptakan efek animasi untuk film-film live dari luar negeri yang ditayangkan di Indonesia. 

Film animasi asing, termasuk yang saat ini tengah diputar di bioskop-bioskop Indonesia, juga turut melibatkan kontribusi animator Indonesia. Beberapa animator Indonesia juga terlibat dalam pembuatan film animasi di negara lain. Meskipun demikian, usaha animasi yang diorganisir dalam bentuk industri masih terbilang terbatas.

Jalur Karier di Industri Animasi 

Animator

Ragam jalur karier dalam industri animasi bisa sangat bervariasi, bergantung pada minat, bakat, dan spesialisasi individu. Baru-baru ini, IDS bekerja sama dengan Brown Bag Films Bali menggelar Public Lecture berjudul “Career Path in 3D Animation Production.” Acara ini dipimpin oleh Mba Anintyas Wening Ambarwati, seorang Operational Manager di Brown Bag Films Bali.

Pada awal sesi, Mba Anin memperkenalkan diri dan menyajikan profil perusahaan Brown Bag Films Bali. Setelah itu, fokus beralih ke inti pembahasan mengenai jalur karier dalam produksi animasi 3D.

Selama kesempatan tersebut, Mba Anin membagikan beragam informasi mengenai pilihan-pilihan karier dalam dunia animasi, khususnya dalam bidang animasi 3D.

Materi pertama yang disampaikan adalah mengenai jenjang karier yang bisa kamu capai di bidang animasi yaitu:

  1. Junior Level:
    Junior level dalam industri animasi mengacu pada tahap awal atau pemula dalam karier seorang profesional animasi. Ini adalah tingkat awal di mana seseorang baru saja memasuki industri animasi atau memiliki sedikit pengalaman kerja dalam bidang ini. Di tingkat junior, individu tersebut mungkin telah menyelesaikan pendidikan formal di bidang animasi atau memiliki dasar pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja di industri ini.
  2. Medium Level:
    Tingkat medium atau “medium level” dalam industri animasi merujuk pada tahap karier di mana seorang profesional animasi memiliki pengalaman yang lebih luas dan keterampilan yang lebih mendalam daripada tingkat pemula atau junior. Ini adalah langkah setelah tingkat junior dan sebelum tingkat senior dalam hierarki industri animasi. Pada tingkat medium dalam industri animasi, seorang profesional biasanya memiliki tanggung jawab dan peran yang lebih kompleks dan penting.
  3. Senior Level:
    Tingkat senior dalam industri animasi berperan penting pada tahap karier yang lebih tinggi, di mana seorang profesional animasi memiliki pengalaman yang luas, keterampilan yang mendalam, dan biasanya memainkan peran penting dalam proyek-proyek animasi yang kompleks. Ini adalah tahap yang mencerminkan prestasi dan keahlian yang telah terbukti dalam industri.
  4. Lead:
    Posisi “lead” dalam industri animasi mengacu pada peran kepemimpinan yang bertanggung jawab atas mengkoordinasikan dan mengarahkan tim animasi dalam produksi suatu proyek. Seorang lead animator memiliki tanggung jawab yang lebih strategis dan melibatkan pengambilan keputusan penting dalam aspek kreatif dan produksi animasi.
  5. Supervisor:
    Posisi “supervisor” dalam industri animasi adalah peran penting yang memiliki tanggung jawab atas mengawasi dan mengkoordinasikan berbagai aspek produksi animasi dalam suatu proyek. Seorang supervisor animasi memegang peran yang strategis dalam memastikan bahwa proyek berjalan lancar, sesuai dengan visi artistik, dan memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
  6. Manager:
    Dalam industri animasi, posisi “manager” adalah peran penting yang memiliki tanggung jawab atas pengelolaan aspek-aspek berbagai proyek animasi serta koordinasi tim dan sumber daya yang terlibat. Seorang manager di industri animasi biasanya memiliki peran yang lebih luas dan strategis dalam mengatur operasi harian, mengambil keputusan penting, dan memastikan kesuksesan produksi.

Selanjutnya, Mba Anin juga menjelaskan mengenai peran-peran apa saja yang bertanggung jawab dalam mengelola proyek animasi. Berikut ini penjelasannya.

  1. Head of Production
    “Head of Production” dalam industri animasi bertanggung jawab utama atas pengelolaan dan pengawasan seluruh aspek produksi dalam proyek animasi. Mereka merupakan pimpinan tingkat tinggi yang memiliki wewenang dalam mengatur operasi harian, mengoordinasikan tim, mengambil keputusan strategis, dan memastikan kesuksesan keseluruhan produksi.
  2. Ass Head of Production
    Seorang “Asisten Head of Production” dalam industri animasi adalah individu yang bekerja di bawah arahan dan bimbingan langsung dari “Head of Production”. Peran ini memiliki tanggung jawab dalam mendukung dan membantu dalam pengelolaan proyek animasi secara menyeluruh. Asisten Head of Production memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran produksi, mengkoordinasikan aktivitas tim, dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis.
  3. Producer
    Dalam konteks animasi, seorang “producer” (produser) adalah individu atau entitas yang memiliki tanggung jawab utama dalam mengelola dan mengawasi seluruh aspek produksi proyek animasi. Peran produser sangat penting dalam mengatur semua tahap produksi, mulai dari konseptualisasi hingga distribusi akhir.
  4. Project Manager
    Seorang “project manager” (manajer proyek) adalah individu yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian semua aspek dari sebuah proyek animasi. Peran ini penting dalam memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan jadwal, anggaran, dan tujuan yang telah ditetapkan. Manajer proyek dalam animasi berfokus pada aspek operasional dan administratif produksi, sambil bekerja sama dengan tim kreatif dan produsen.
  5. Production Coordinator
    Dalam industri animasi, seorang “production coordinator” (koordinator produksi) adalah anggota tim yang bertanggung jawab atas berbagai tugas administratif dan operasional yang mendukung kelancaran produksi animasi. Peran koordinator produksi sangat penting dalam menjaga komunikasi yang baik antara berbagai departemen dan anggota tim, serta membantu memastikan bahwa proyek berjalan sesuai jadwal dan anggaran.

Industri animasi menawarkan berbagai jalur karier yang menarik dan beragam bagi individu dengan minat dalam pembuatan film animasi, serial televisi, video game, efek visual, dan konten animasi lainnya. Berikut adalah beberapa jalur karier yang umum dalam industri animasi 3D:

  1. 3D Modeling
    3D modeling adalah proses menciptakan objek tiga dimensi (3D) dalam lingkungan digital menggunakan perangkat lunak khusus. Teknik ini umumnya digunakan dalam industri animasi, film, video game, desain produk, arsitektur, ilmu forensik, dan berbagai bidang lainnya yang memerlukan visualisasi tiga dimensi. 3D modeling memungkinkan pengguna untuk membuat objek yang terlihat nyata dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
  2. 3D Texture Artist
    Seorang “3D Texture Artist” adalah seorang seniman yang memiliki spesialisasi dalam menciptakan tekstur dan material yang diterapkan pada objek 3D dalam lingkungan digital. Tekstur adalah gambar atau pola yang diterapkan pada permukaan objek 3D untuk memberikan kesan visual dan taktil yang lebih nyata. Texture artist berperan penting dalam memberikan detail, warna, dan realisme pada objek atau karakter dalam produksi animasi, film, video game, visualisasi arsitektur, dan industri lainnya yang memerlukan representasi tiga dimensi yang kaya dan mendalam.
  3. 3D Rigger
    Seorang “3D rigger” (rigger 3D) adalah seorang spesialis dalam industri animasi dan efek visual yang bertanggung jawab atas pembuatan struktur, ikatan, dan kerangka kerja yang memungkinkan karakter atau objek 3D bergerak dengan cara yang realistis dan terkontrol. Rigger bekerja dalam lingkungan digital dan menggunakan perangkat lunak khusus untuk menciptakan sistem yang memungkinkan animator menganimasikan karakter atau objek dengan mudah dan efisien.
  4. 3D Groomer
    Seorang “3D groomer” adalah seorang spesialis dalam industri animasi dan efek visual yang memiliki tugas utama menciptakan dan mengatur rambut, bulu, atau fur pada karakter atau objek 3D agar terlihat realistis dan sesuai dengan visi artistik yang diinginkan. Posisi ini seringkali berkaitan dengan pembuatan karakter hewan, manusia, atau makhluk fiktif dengan rambut atau bulu yang kompleks dan beragam.
  5. 3D Animator
    Seorang “3D animator” adalah seorang seniman yang memiliki keahlian dalam menciptakan gerakan dan animasi yang halus dan realistis pada objek tiga dimensi (3D) dalam lingkungan digital. 3D animator bekerja dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk mengatur gerakan karakter, objek, atau lingkungan dalam produksi animasi, film, video game, efek visual, dan bidang lain yang memerlukan visualisasi tiga dimensi yang dinamis dan menarik.
  6. VFX Artist
    Seorang “VFX artist” (Visual Effects artist) adalah seorang profesional dalam industri film, televisi, atau video game yang bertanggung jawab atas penciptaan efek visual yang memperluas atau memperkaya elemen realistis dalam produksi. Efek visual (VFX) mencakup segala macam perubahan, tambahan, atau penghapusan elemen dalam adegan yang sulit atau tidak mungkin dicapai secara fisik selama produksi aslinya.
  7. Lighting Artist
    Seorang “lighting artist” adalah seorang spesialis dalam industri animasi, film, atau video game yang bertanggung jawab atas pencahayaan dan penyesuaian visual dalam adegan atau lingkungan tiga dimensi (3D) untuk menciptakan suasana, nuansa, dan efek yang diinginkan. Pencahayaan adalah elemen penting dalam menciptakan suasana dan estetika visual yang khas dalam produksi berbasis 3D.
  8. 3D Render Artist
    Seorang “3D render artist” adalah seorang spesialis dalam industri animasi, film, video game, dan desain yang memiliki tugas utama untuk menghasilkan gambar atau animasi berdasarkan model dan scene 3D yang telah dibuat. Render artist menggunakan perangkat lunak khusus untuk mengubah data 3D menjadi gambar atau video dengan pencahayaan, tekstur, bayangan, dan efek visual yang akurat dan realistis.
  9. Compositor
    Seorang “compositor” adalah seorang profesional dalam industri film, animasi, dan efek visual yang bertanggung jawab atas penggabungan, penyuntingan, dan penyesuaian elemen-elemen visual yang berbeda dalam sebuah adegan atau produksi. Compositor bekerja menggunakan perangkat lunak khusus untuk menggabungkan hasil-hasil dari berbagai sumber, seperti model 3D, adegan film, gambar matte, efek khusus, dan elemen visual lainnya, sehingga menciptakan tampilan akhir yang koheren, realistis, dan artistik.

Tentu, selain posisi-posisi yang telah dijelaskan sebelumnya, ada peran-peran penting di belakang layar dalam pembuatan animasi 3D yang juga memiliki dampak besar terhadap hasil akhir produksi. Meskipun mungkin tidak sering mendapat sorotan, peran-peran ini memiliki peran yang sama pentingnya dalam menciptakan animasi yang berkualitas tinggi. Berikut beberapa di antaranya:

  1. CG
    CG merupakan singkatan dari “Computer Graphics” atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “Grafika Komputer.” Dalam konteks animasi 3D, CG mengacu pada penggunaan teknologi komputer untuk menciptakan elemen visual dalam produksi animasi, film, dan efek visual. CG digunakan untuk membuat model 3D, lingkungan, efek visual, dan elemen lainnya yang kemudian diintegrasikan ke dalam adegan atau produksi secara keseluruhan.
  2. Pipeline
    “Pipeline” dalam konteks animasi 3D mengacu pada serangkaian langkah dan proses yang terorganisir secara sistematis dalam produksi animasi 3D, dari awal hingga akhir. Pipeline adalah alur kerja yang dirancang untuk mengelola dan mengkoordinasi berbagai tahap produksi, termasuk konsepsi, pengembangan, produksi, hingga pasca-produksi. Tujuan dari pipeline adalah meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan memastikan bahwa semua elemen yang diperlukan untuk menciptakan animasi berkualitas tinggi dipersiapkan dengan baik.
  3. Technical Artist
    Seorang “Technical Artist” adalah seorang profesional dalam industri animasi, film, dan video game yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam dalam aspek teknis dan artistik produksi. Technical artist berfungsi sebagai jembatan antara tim seniman kreatif dan tim pengembangan teknis, dengan tujuan untuk mengintegrasikan solusi teknis yang memungkinkan pencapaian visi artistik yang diinginkan.
  4. Render Wrangler
    Seorang “Render Wrangler” adalah seorang profesional dalam industri animasi dan efek visual yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengawasi proses render dalam produksi animasi 3D. Tugas utama seorang render wrangler adalah memastikan bahwa semua elemen yang perlu di-render dihasilkan dengan benar dan efisien, serta memantau alur kerja render untuk memastikan bahwa produksi berjalan lancar.
  5. Editor
    Tugas seorang editor dalam animasi 3D adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penyuntingan dan pengaturan adegan atau urutan dalam produksi animasi. Peran editor dalam animasi 3D serupa dengan peran editor dalam produksi film atau video, tetapi dengan fokus pada elemen-elemen 3D, animasi, dan efek visual.

Pada akhir sesi, Mba Anin menjelaskan mengenai keterampilan apa yang harus dimiliki ketika memasuki industri animasi.

1. Hard Skills

Saat memasuki industri animasi, beberapa hard skill kunci perlu dikuasai untuk berhasil dalam berbagai aspek produksi visual yang berkaitan dengan animasi 3D. 

  • Modeling 3D: Kemampuan menghasilkan model tiga dimensi dari karakter, objek, atau lingkungan. Ini melibatkan pemahaman tentang topologi, proporsi, dan detail visual yang membangun bentuk 3D yang akurat dan menarik.
  • Animasi Karakter: Penguasaan dalam menciptakan gerakan karakter yang realistis dan ekspresif. Ini termasuk prinsip-prinsip animasi seperti timing, poses, dan pencahayaan yang mempengaruhi penampilan gerakan.
  • Texturing dan Shading: Keterampilan dalam memberikan tekstur, warna, dan shader pada model 3D untuk menciptakan tampilan visual yang sesuai dengan visi artistik atau realistis.
  • Rigging: Kemampuan untuk membuat struktur kerangka kerja yang memungkinkan karakter atau objek dapat dianimasikan dengan baik. Ini melibatkan pembuatan ikatan (joints), kontrol, dan deformasi.
  • Pencahayaan dan Rendering: Kemampuan mengatur pencahayaan dalam adegan untuk menciptakan suasana, serta mengelola proses rendering untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi.
  • Efek Visual: Keterampilan menciptakan efek khusus seperti air, api, ledakan, dan fenomena lain yang memberikan dimensi dan keunikan visual pada produksi.
  • Komposisi dan Editing: Keahlian dalam mengatur adegan, menyusun urutan, dan melakukan penyuntingan untuk membangun alur cerita yang kohesif dan menarik.
  • Penggunaan Perangkat Lunak: Kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak animasi seperti Autodesk Maya, Blender, atau software lainnya yang relevan di industri.
  • Keterampilan Teknis: Pemahaman tentang prinsip-prinsip fisika, matematika, dan teknis lainnya yang berhubungan dengan animasi, seperti dinamika benda, simulasi fisika, atau mekanika.
  • Pengembangan Alat dan Skrip: Kemampuan untuk membuat alat kustom atau skrip dalam perangkat lunak guna meningkatkan efisiensi produksi atau menangani tugas-tugas teknis tertentu.

Menguasai hard skill ini akan membantu kamu menjadi profesional yang handal dan siap menghadapi berbagai tugas dan proyek dalam industri animasi.

2. Soft Skills

Terjun ke industri animasi memerlukan keterampilan “soft skill” yang mendukung kerja tim, kreativitas, dan komunikasi efektif dalam lingkungan kerja yang dinamis dan kreatif. Berikut adalah deskripsi beberapa soft skill penting dalam industri animasi:

  • Kreativitas: Kemampuan untuk berpikir di luar kotak, menghasilkan ide-ide baru, dan menerapkan konsep kreatif dalam proses produksi. Kreativitas membantu menciptakan desain karakter, adegan, dan efek visual yang unik dan menarik.
  • Kemampuan Menyesuaikan Diri: Industri animasi seringkali berubah dengan cepat. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan tren, teknologi, atau kebutuhan produksi adalah kunci untuk tetap relevan dan sukses.
  • Kerja Tim: Animasi melibatkan kolaborasi yang erat antara berbagai tim dan departemen. Kemampuan berkomunikasi dengan baik, mendengarkan, dan bekerja secara efektif dengan orang lain adalah penting dalam menciptakan hasil akhir yang konsisten dan berkualitas.
  • Komunikasi Visual: Soft skill ini melibatkan kemampuan untuk mengomunikasikan ide atau konsep melalui gambar atau visualisasi. Ini membantu dalam berbagi gagasan dengan tim lainnya dan memastikan pemahaman yang jelas tentang visi artistik.
  • Resolusi Konflik: Dalam lingkungan kreatif, perbedaan pendapat mungkin timbul. Kemampuan untuk menangani konflik dengan bijaksana, mencari solusi, dan menjaga atmosfer kerja yang harmonis adalah penting.
  • Kemampuan Analitis: Menganalisis adegan atau proyek dengan seksama membantu memecahkan masalah dan membuat keputusan yang cerdas dalam hal teknis dan artistik.
  • Kepemimpinan: Jika Anda berada dalam peran kepemimpinan, kemampuan untuk mengarahkan tim, menginspirasi, dan mengelola sumber daya dengan efektif akan sangat berharga dalam memimpin proyek-produk.
  • Kesabaran dan Ketekunan: Produksi animasi dapat memakan waktu dan penuh tantangan. Kemampuan untuk tetap sabar dan tekun dalam menghadapi tantangan teknis atau kesulitan kreatif adalah kunci untuk mencapai hasil yang memuaskan.
  • Pemecahan Masalah Kreatif: Dalam situasi yang kompleks, kemampuan untuk mencari solusi inovatif dan berpikir di luar batas membantu mengatasi hambatan yang mungkin muncul dalam produksi.
  • Manajemen Waktu: Animasi melibatkan tenggat waktu yang ketat. Kemampuan untuk mengatur waktu dengan baik dan bekerja efisien adalah penting untuk memenuhi tenggat dan mencapai hasil yang baik.

Menguasai soft skill ini akan membantu kamu beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan industri animasi yang dinamis, serta meningkatkan kemampuan kamu dalam berkolaborasi, berinovasi, dan mencapai keberhasilan dalam produksi.

Apakah kamu tertarik untuk berkarier di industri animasi? Yuk bergabunglah dengan program Digital Animation & Games di IDS Education!

banner college

Mengapa IDS? Karena program ini mengajarkan kemampuan kreatif dan teknis dalam produksi animasi dan efek visual untuk film, televisi, dan industri game yang berkembang pesat. Mulai dari ide, cerita, desain karakter, hingga hasil karya berstandar internasional, kamu akan belajar semua tahap pembuatan animasi dan game. Menggunakan perangkat lunak industri Autodesk Maya & Unreal, Anda akan mendalami pelajaran. Program ini juga melibatkan teknik-teknik animasi, efek visual, dan desain game untuk menciptakan karya yang mengesankan.