Blog
Lima Cara Paling Efektif Menggabungan Marketing Tradisional Dan Digital Marketing
- May 29, 2020
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Meski saat ini hampir seluruh metode pemasaran beralih ke mode digital, namun tidak dipungkiri jika pemasaran tradisional masih merupakan aset B2B yang berharga. Sehingga supaya keberlangsungan bisnis dapat berjalan dalam jangka panjang, kamu harus menguasai metode gabungan antara pemasaran tradisional dan digital marketing. Berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk menggabungkan pemasaran tradisional dan digital marketing.
Marketing Lebih Efektif dengan Menggabungkan Cara Tradisional dan Digital
Dari data CMO Council, terdapat lebih dari 33% CMO (Chief Marketing Officers) yang melaporkan bahwa budget digital marketing yang mereka keluarkan saat ini meningkat hingga 75% dari budget mereka 5 tahun mendatang. Sementara itu, beberapa brand besar yang mengatakan bahwa budget digital ads mereka mencapai 25-35% dari keseluruhan biaya marketing.
Rata-rata hampir 80% konsumen yang ada lebih menyukai direct mail sementara 45% lainnya memilih email marketing efforts. Adanya data ini menunjukkan bahwa masih banyak celah yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan tradisional marketing. Ini juga bisa menjadi acuan bahwa traditional marketing dan digital marketing dapat menjadi satu kesatuan dengan memanfaatkan sarana mobile, online, social, dan traditional advertising, termasuk budget permitting – diharapkan kamu bisa menjangkau para konsumen dengan berbagai channel yang mereka pilih masing-masing.
Cara menggabungkan traditional marketing dan digital marketing
1. Web-based Lead Gen dan Direct Mail
Kamu bisa menargetkan direct mail campaign pada pelanggan yang telah melakukan opt-in dan sudah familiar dengan brand yang kamu pegang, baik itu ketertarikan melalui website atau social media channels.
Umumnya waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan physical mailing addresses online tidak mudah apalagi untuk membuat seseorang memberikan alamat emailnya pada kamu. Solusi untuk mengatasi ini adalah, kamu bisa menawarkan insentif pada pelanggan berupa kode voucher, potongan diskon, atau free trial dengan mengkonfirmasi email mereka dan tetap melakukan komunikasi dengan kamu
2. Manfaatkan iklan tradisional untuk menggiring traffic ke sosial media
Di jaman digital seperti sekarang, setiap brosur, flyer, kartu nama, atau poster yang dibuat untuk kepentingan bisnis pasti mencantumkan sosial media brand yang bersangkutan. Tapi bukan berarti ini membuat orang lain akan otomatis follow akun sosial media brand tersebut. Disinilah kreativitas marketing tradisional diperlukan.
Temukan ide menarik agar konsumen baru mau follow akun sosial media brand tersebut. Misalnya saja dengan menawarkan diskon khusus bagi konsumen yang pertama kali mem-follow sosial media brand kamu. Atau tampilkan informasi menarik di sosial media brand kamu sehingga orang berkeinginan untuk follow karena membutuhkan informasi tersebut. Jangan lupa untuk meminta konsumen menyertakan hastag saat mereka memposting sesuatu yang terkait dengan bisnis atau brand kamu.
3. Majalah dan konten digital
Jangan percaya bahwa media cetak sudah mati. Industri majalah sampai saat ini masih memiliki konsumen setianya karena majalah sering diarahkan pada konsumen khusus dan memiliki target pasar tertentu. Publikasi yang berfokus pada minat khusus seperti bisnis, perjalanan, mobil antik, menyelam, dan investasi adalah media yang sangat baik.
Konsumen menyukai majalah karena preferensi khusus sehingga brand yang bekerjasama dengan majalah mendapatkan kepercayaan penuh dari para pembaca loyalnya. Saat mempertimbangkan iklan, konten yang disponsori atau sponsor acara dengan majalah, pastikan untuk menanyakan tentang metode untuk menjangkau audiens digital dari majalah tersebut, apakah itu melalui media sosial, situs web, atau majalah versi digitalnya.
4. Surat kabar dan iklan online
Publikasi lokal melalui surat kabar saat ini sudah semakin jarang. Tetapi itu kembali lagi pada audience, karena masih ada kelompok orang yang gemar menikmati secangkir kopi pagi sambil membaca koran. Surat kabar memang bagus untuk digunakan bisnis kecil karena butuh anggaran yang lebih kecil juga. Tapi kalau kamu punya dana yang jauh lebih besar bisa memanfaatkan iklan online. Sebagian besar surat kabar kini memiliki komponen online. Kamu bisa menegosiasikan nilai tambah untuk beberapa iklan banner atau posting media sosial di saluran mereka.