Blog
Memantau Perkembangan VFX di Tanah Air, Sudah Secanggih Apakah Indonesia?
- July 22, 2020
- Posted by: ids
- Category: Articles
Pernah dengan soal teknik CGI? CGI atau Computer Generated Image adalah teknik komputerisasi grafis tiga dimensi yang dilakukan untuk menguatkan sebuah efek pada film, program televisi,dan lainnya. Mudahnya, CGI bisa dikatakan sebagai teknik animasi tradisional yang tiap gerakan atau bingkainya dirangkai. Sebutan lainnya yaitu VFX. Biasanya kamu dengan mudah menjumpai teknologi CGI di sejumlah film-film Hollywood seperti besutan Marvel, DC, dan sebagainya. Namun, apakah kamu tahu bahwa ternyata CGI telah ada di Indonesia sejak tahun 90-an? Kalau kamu penasaran, yuk simak perkembangan VFX di tanah air!
Awal Berkembang di Amerika
Awal perkembangan dari teknik CGI yaitu dari Amerika Serikat atas kemunculannya di dua judul film, yaitu Westworld dan Futureworld. Westworld merupakan film produksi tahun 1973 yang mengisahkan tentang sebuah robot di taman hiburan dengan tema masa depan yang tiba-tiba saja rusak dan menciptakan malapetaka serta teror bagi wisatawan di taman hiburan tersebut.
Sedangkan plot film Futureworld yang diproduksi pada tahun 1976, bercerita soal seorang mantan karyawan taman hiburan Futureworld yang ditemukan tewas. Lalu, sang pemilik taman hiburan menyewa dua orang wartawan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut secara rahasia, dengan tujuan mencari tahu penyebab kematian mantan karyawan tersebut. Penggunaan teknologi CGI pada kedua film tersebut bisa dikatakan mendekati sempurna. Karenanya, Westworld dan Futureworld menjadi tolok ukur teknik CGI yang akhirnya berkembang seperti sekarang.
Telah Ada Sejak Tahun 90-an
Teknik CGI sebenarnya masuk di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Saluran televisi pertama kali yang menggunakan teknologi tersebut yaitu stasiun Rajawali Citra Televisi Indonesia atau dikenal dengan sebutan RCTI. CGI dipergunakan untuk keperluan opening title. Penerapan VFX kemudian merambah di dunia periklanan meski hanya untuk memenuhi kebutuhan motion logo. Setelah itu mulai berlanjut pada teknologi software dan rendering yang meningkat, kebutuhan animasi yang populer, hingga teknik ini banyak bermunculan di tahun 1994.
Pertumbuhan CGI di Indonesia
Penggunaan VFX terus mengalami perkembangan karena dipengaruhi oleh jumlah pelaku industri yang semakin banyak. Kebutuhan orang-orang akan teknologi ini juga kian meningkat. Tahun 2002, sudah mulai bermunculan perusahaan yang menyediakan fasilitas untuk mendukung kebutuhan CGI bagi perfilman Indonesia. Saat itu juga, penggunaan CGI dan efek visual di Indonesia berkembang seiring dengan kemajuan industri perfilman termasuk di Hollywood dan tanah air.
Belasan tahun berlalu, perkembangannya juga terlihat pesat. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya perusahaan-perusahaan software yang mulai menggabungkan komponen-komponen terpisah untuk dijadikan satu paket sistem dengan penawaran harga yang murah. Beberapa produser film berusaha meningkatkan kualitas produknya. Bahkan, film yang dihasilkan memang sengaja dipersiapkan untuk menembus dan memenuhi standar distribusi online digital global seperti Netflix.
Proses Pengerjaan yang Butuh Waktu Ekstra
Dalam 1 detik, bisa terdapat sekitar 24 gambar yang memang dibuat untuk terciptanya sebuah gerakan. Jika 1 detik saja bisa terdiri dari puluhan gambar? Bagaimana dengan satu scene dalam film? Dana Riza selaku Visual Effect Supervisor dan Animation Director dari Fixit Fx pernah menyampaikan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja efek visual dalam menyelesaikan satu scene terbilang relatif.
Semakin banyak tim efek visual yang terlibat dalam persiapan dan mengikuti supervisi pada saat produksi, pekerjaan akan terasa lebih mudah dan cepat. Waktu pengerjaannya juga bermacam-macam. Dana sempat menyelesaikan sebanyak 300 shot dalam kurun waktu 21 hari. Namun ia juga pernah kedapatan mengerjakan tiga shot dalam waktu yang sama yaitu 21 hari.